Kurikulum Merdeka Dukung Kebebasan Siswa untuk Berkreasi dan Belajar

Kamis, 18 Mei 2023 - 14:48 WIB
loading...
Kurikulum Merdeka Dukung...
Siswa dari konsentrasi keahlian Teknik Otomasi Industri menunjukkan inovasinya pada Job Fair yang digelar SMKN 1 Cibinong. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Kemendikbudristek merancang Kurikulum Merdeka untuk memberikan fleksibilitas dan dukungan untuk pembelajaran berkualitas. Siswa pun mempunyai kebebasan untuk berkreasi dan belajar.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sugiyo mengatakan, sekolah yang dipimpinnya telah menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah selama dua semester ini.

Dia mengatakan, melalui Kurikulum Merdeka sekolah memberikan kebebasan untuk berkarya dan belajar bagi peserta didik. Hal ini, katanya, yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya.

"Dari sisi anak, diberikan peluang luas dalam materi tertentu untuk bisa memecahkan persoalan yang dikedepankan dengan lebih luas," kata Sugiyo pada Festival Kurikulum Merdeka Kemendikbudristek, dikutip Kamis (18/5/2023).

Baca juga: Sambangi PB PGRI, Gubernur DKI Minta Guru Tingkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia

Dia mengungkapkan, tantangan terberatnya ada pada guru. Sebab guru harus mampu menguasai dalam tataran pelaksanan penyelesaian materi itu jauh lebih luas.

Sebab, setiap anak didorong untuk bisa menelaah atau mencermati materi itu dari semua sisi. Sementara konsep itu harus dianggap benar walaupun caranya berbeda jika memang target hasil akhirnya memang ditemukan siswa.

Oleh karena itu, kebebasan berkarya dan belajar anak tidak dibatasi. Kadang materi yang harus dilakukan tatap muka oleh guru hanya berupa evaluasi, enilaian, masukan sementara pemecahan masalahnya justru dilakukan fleksibel di luar kelas.

Dia mengatakan, karya yang dihasilkan siswa pun berkembang sesuai dari sisi personal atau kemampuan masing-masing. Tidak dibatasi, ujarnya, supaya siswa bisa tumbuh dan berkembang sesuai bakat dan kemampuannya.

Menurutnya, guru pun tidak boleh membatasi bahkan harus mendorong apapun yang diminati dan diinginkan siswa untuk berkembang seoptimal mungkin.

"Guru hanya fasilitator, pendamping, pendorong, memotivasi untuk anak tumbuh berkembang sesuai dengan keinginan yang ingin dikembangkan anak," ungkapnya.

"Sebab dari situlah makna Kurikulum Merdeka. Jadi anak bisa bertumbuh sesuai dengan keinginannya. Dampaknya siswa bisa terasah kreativitasnya," lanjutnya.

Baca juga: HUT ke-43, Perpusnas Luncurkan Buku Literasi Kunci Negara Produsen

Dia menuturkan, saat ini sekolahnya mengampu 2.252 peserta didik yang terbagi menjadi 65 rombongan belajar. Selain itu ada 10 kompetensi keahlian dengan spesifikasi masing-masing.

Menurutnya, pembelajaran di SMK yang cenderung lebih banyak praktik sehingga siswa lebih banyak belajar di lab, bengkel, ataupun kelas praktik sesuai kompetensi keahlian siswa.

"Anak-anak di kelas itu untuk ajang diskusi, evaluasi, dan pemaparan. Sementara untuk karya atau pembelajaran utamanya ada di bengkel," pungkasnya.

Saat ini SMK Negeri 1 Cibinong terdiri dari enam program keahlian yaitu Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer Jaringan, Multi Media, Teknik Pemesinan, Teknik Mekanik Otomotif, dan Teknik Konstruksi Kayu.

Pada 2008 kurikulum mengalami perubahan dengandiberlakukannya spektrum kompetensi keahlian sehingga program keahlian berubah menjadi kompetensi keahlian.

Sementara itu salah satu wujud dari Implementasi Kurikulum Merdeka, SMK Negeri 1 Cibinong mengadakan Job Fair pada Selasa (16/5/2023). Selain menampilkan inovasi siswa, Job Fair juga diisi dengan diskusi.

Seperti diskusi Kesiapan Bekerja Standar DUDI yang diisi narasumber kompeten dari industri. Kemudian diskusi Pengalaman Bekerja dan Berwirausaha dari sejumlah alumni SMK Negeri 1 Cibinong.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
5 Artis Lulusan SMK,...
5 Artis Lulusan SMK, Ada Shenina Cinnamon hingga Nisa Sabyan
Mengenal Kurikulum Cinta...
Mengenal Kurikulum Cinta yang Diinisiasi Kemenag, Ada Mapel Baru?
Mendikdasmen Tekankan...
Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Metode Deep Learning dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Apa Itu Kurikulum? Ini...
Apa Itu Kurikulum? Ini Penjelasannya dalam UU Sisdiknas
Adibusana Karya 11 SMK...
Adibusana Karya 11 SMK dan ISI Yogya akan Tampil Memukau di JMFW 2025
Lulusan SMK Banyak yang...
Lulusan SMK Banyak yang Menganggur? Kemendikbud Jawab dengan Data
Bersama Melindungi Pemilik...
Bersama Melindungi Pemilik Indonesia Emas 2045
Peduli Lingkungan, PLN...
Peduli Lingkungan, PLN Icon Plus Tanam Pohon di SMK An Nur Maruyung Bandung
(Mengharapkan) Kebijakan...
(Mengharapkan) Kebijakan Rasional dan Realistis
Rekomendasi
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Uji Benturan, JAECOO...
Uji Benturan, JAECOO J7 Raih 5 Bintang dari Euro NCAP
ERIA Perkuat Peran Media...
ERIA Perkuat Peran Media Dalam Pelaporan Isu Kawasan
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
6 Drama Korea Romantis...
6 Drama Korea Romantis dengan Akhir Tragis, Kisah Cinta Menyayat Hati
Ini Alasan Polisi Tangguhkan...
Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi
Berita Terkini
Kemitraan UI dan UC...
Kemitraan UI dan UC Berkeley Makin Erat, Dorong Riset Lintas Negara
Unair Buka 4 Jalur Mandiri...
Unair Buka 4 Jalur Mandiri 2025: Syarat, Jadwal, dan Tips Lolos Seleksi
Kelas Internasional...
Kelas Internasional IPB University 2025 Kembali Dibuka, Simak Syaratnya
35 Contoh Soal Penalaran...
35 Contoh Soal Penalaran Numerik Kepolisian 2025 Lengkap dengan Kunci Jawaban
Seleksi Mandiri ITB...
Seleksi Mandiri ITB 2025 Dibuka, Ada Jalur Beasiswa dan KIP Kuliah
Riwayat Pendidikan Prilly...
Riwayat Pendidikan Prilly Latuconsina, Pacar Omara Esteghlal yang Jadi Dosen di LSPR
Infografis
Bina Siswa Nakal di...
Bina Siswa Nakal di Barak Militer, Maarif Institut: Berpotensi Merusak Sistem Pendidikan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved