Unesa Peringkat Kelima Nasional untuk SDG 5 di THE Impact Rankings 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Unesa berhasil menempati peringkat terbaik kelima di Indonesia untuk SDG 5 tentang Gender Quality. Pemeringkatan berdasarkan THE Impact Rankings 2023.
Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2023 mengukur kinerja perguruan tinggi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.
Dalam pengumuman tersebut, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) secara keseluruhan menduduki peringkat ke-15 nasional. Khusus pada SGD 5 tentang gender equality, Unesa menduduki peringkat ke-5 nasional.
Direktur Inovasi, Pemeringkatan dan Publikasi Ilmiah, Prof. Nadi Suprapto mengatakan bahwa THE Impact Ranking menggunakan indikator yang dikalibrasi dengan hati-hati untuk memberikan perbandingan yang komprehensif dan seimbang di empat bidang: research, stewardship, outreach and teaching.
Dia menambahkan, pada partisipasinya yang kedua ini (2023), secara keseluruhan di tingkat dunia, Unesa memperoleh peringkat 601-800 dari 1.591 institusi di dunia.
Baca juga: 20 Universitas Terbaik Dunia Versi THE Impact Rankings 2023, Ada Dari Indonesia?
Tahun 2023 ini, Unesa berpartisipasi pada 9 dari 17 SDGs yaitu SDG1 (no poverty), SDG3 (good health and well-being), SDG4 (quality education), SDG5 (gender equality), SDG8 (decent work and economic growth), SDG10 (reduced inequalities), SDG13 (climate action), SDG16 (peace, justice and strong institutions), dan SDG17 (partnerships for the goals).
Sesuai dengan metodologinya, dari 17 SDGs tersebut akan dipilih 3 SDGs dengan skor tertinggi dengan bobot masing-masing 26% dan SDG wajib yaitu SDG17 dengan bobot 22%. Tiga unggulan Unesa di Impact ranking 2023 ini meliputi SDG1, SDG5, dan SDG8. Adapun SDG 5 mencapai skor tertinggi: 66,5 atau di peringkat 101-200 dunia.
Datapoint Unesa menunjukkan bahwa, riset terkait SDG5 memperoleh skor 70,1. Bahkan skor tertinggi dari indikator SDG 5 diperoleh dari persentase senior female academics dan persentase women receiving degrees masing masing 90,7 dan 88,3.
Guru besar FMIPA itu melanjutkan, skor bagus Unesa di SDG5 tentang gender equality tidak lepas dari faktor riset kesetaraan gender yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini.
Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2023 mengukur kinerja perguruan tinggi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.
Dalam pengumuman tersebut, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) secara keseluruhan menduduki peringkat ke-15 nasional. Khusus pada SGD 5 tentang gender equality, Unesa menduduki peringkat ke-5 nasional.
Direktur Inovasi, Pemeringkatan dan Publikasi Ilmiah, Prof. Nadi Suprapto mengatakan bahwa THE Impact Ranking menggunakan indikator yang dikalibrasi dengan hati-hati untuk memberikan perbandingan yang komprehensif dan seimbang di empat bidang: research, stewardship, outreach and teaching.
Dia menambahkan, pada partisipasinya yang kedua ini (2023), secara keseluruhan di tingkat dunia, Unesa memperoleh peringkat 601-800 dari 1.591 institusi di dunia.
Baca juga: 20 Universitas Terbaik Dunia Versi THE Impact Rankings 2023, Ada Dari Indonesia?
Tahun 2023 ini, Unesa berpartisipasi pada 9 dari 17 SDGs yaitu SDG1 (no poverty), SDG3 (good health and well-being), SDG4 (quality education), SDG5 (gender equality), SDG8 (decent work and economic growth), SDG10 (reduced inequalities), SDG13 (climate action), SDG16 (peace, justice and strong institutions), dan SDG17 (partnerships for the goals).
Sesuai dengan metodologinya, dari 17 SDGs tersebut akan dipilih 3 SDGs dengan skor tertinggi dengan bobot masing-masing 26% dan SDG wajib yaitu SDG17 dengan bobot 22%. Tiga unggulan Unesa di Impact ranking 2023 ini meliputi SDG1, SDG5, dan SDG8. Adapun SDG 5 mencapai skor tertinggi: 66,5 atau di peringkat 101-200 dunia.
Datapoint Unesa menunjukkan bahwa, riset terkait SDG5 memperoleh skor 70,1. Bahkan skor tertinggi dari indikator SDG 5 diperoleh dari persentase senior female academics dan persentase women receiving degrees masing masing 90,7 dan 88,3.
Guru besar FMIPA itu melanjutkan, skor bagus Unesa di SDG5 tentang gender equality tidak lepas dari faktor riset kesetaraan gender yang dilakukan beberapa tahun belakangan ini.