Universitas Brawijaya Gaet Jepang Kembangkan Pusat Penelitian Robotika dan AI

Selasa, 06 Juni 2023 - 15:41 WIB
loading...
Universitas Brawijaya Gaet Jepang Kembangkan Pusat Penelitian Robotika dan AI
Universitas Brawijaya gandeng sejumlah kampus Jepang untuk merintis pusat penelitian robotika dan AI. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Universitas Brawijaya (UB) menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Jepang dalam inisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI) atau Pusat Penelitan Robotika dan AI.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan mengatakan, kerja sama dilakukan karena menganggap Universitas Brawijaya mempunyai peran penting, salah satunya adalah dari Nagoya City University (NCU).

Selain itu, tambahnya, akan juga dikembangkan juga program studi terkait Data Science dan Material Science serta berbagai kolaborasi di bidang akademik, riset dan inovasi.

“Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan,” kata Andi, dikutip dari laman UB, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Fantastis! Segini Biaya Kuliah Kedokteran di Top 3 PTN

Dalam bidang Artificial Intelligence, lanjut Andi, rencananya akan diimplikasikan pada riset-riset dalam bidang ilmu hayati terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal.

Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Novanto Yudistira menambahkan, ke depannya implementasi AI akan dilakukan untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal.

Sehingga harapannya Universitas Brawijaya melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.

“Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut,” kata Yudis.

Baca juga: Kampus Swasta yang Menerima KIP Kuliah 2023, Ini Daftarnya
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1095 seconds (0.1#10.140)