Contoh Teks Eksplanasi Beserta Struktur dan Cirinya, Pelajari Yuk Biar Cakap Membaca

Jum'at, 14 Juli 2023 - 15:44 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 1575, pemerintahan Islam berkuasa di daerah Pajajaran. Kemudian, pemerintahan Mataram (1621–1677) dan pemerintahan Belanda mengambil alih. Pada masa pemerintahan Mataram itulah, istilah keprabuan berubah menjadi kabupaten.
Berdasarkan piagam tersebut, Sultan Agung mengangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung. Pemerintahan Kabupaten Bandung pada saat itu berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih, tepatnya di tepi Sungai Cikapundung dekat muara Sungai Citarum.

Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup, dan nama tersebut masih digunakan hingga saat ini sebagai salah satu nama desa di Dayeuhkolot. Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829), Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang.

Pemindahan ini dilakukan berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang dikenal sebagai "Daendels". Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 25 Mei 1810. Pemindahan ini dilakukan dengan alasan untuk memberikan prospek perkembangan wilayah yang lebih baik. Pada saat itu, Daendels yang dikenal sebagai "Mas Galak" sedang membangun jalan dari Anyer ke Panarukan yang melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung saat ini.

Penjelasan Struktur:

Dapat dilihat bahwa teks di atas menjelaskan sejarah perkembangan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Paragraf pertama menjelaskan awal pemerintahan Kabupaten Bandung, yang termasuk dalam struktur Pernyataan Umum. Di paragraf-paragraf berikutnya, teks menjelaskan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama perkembangan Kabupaten Bandung, mulai dari pendiriannya hingga periode-periode berikutnya.

Ini merupakan bagian dari struktur Urutan Sebab Akibat, yang menjelaskan hubungan antara peristiwa atau proses yang terjadi. Berdasarkan contoh ini, peristiwa yang dijelaskan adalah sejarah perkembangan sebuah kabupaten.

Contoh Teks Eksplanasi 2

Demonstrasi Massa

Belakangan ini, demonstrasi sering terjadi hampir setiap saat dan di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi telah menjadi fenomena yang umum dalam masyarakat kita. Menanggapi fenomena ini, seorang kepala daerah menyatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan demonstrasi dan anarkisme adalah kelaparan masyarakat.
Ia mengambil contoh Malaysia dan Brunei di mana masyarakatnya hidup damai karena kesejahteraan mereka terpenuhi, sehingga demonstrasi jarang terjadi di negara-negara tersebut.

Tentu saja komentar ini memicu reaksi dari para mahasiswa. Mereka melakukan protes dan meminta bupati tersebut untuk mencabut pernyataannya. Para mahasiswa tidak menerima dan tidak merasa memiliki motif seburuk itu. Mereka berpendapat bahwa demonstrasi yang mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan ketidakadilan yang terjadi di depan mata mereka.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh masalah kebutuhan pokok, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif tersebut. Dalam konteks kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling dasar adalah makanan dan minuman. Di sisi lain, kebutuhan puncak adalah aktualisasi diri.

Namun, pada umumnya demonstrasi massa justru didorong oleh kebutuhan tingkatan puncak tersebut. Masyarakat berdemonstrasi karena mereka membutuhkan pengakuan dari pemerintah atau pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Mereka merasa bahwa hak-hak mereka diabaikan, ditekan, bahkan dilecehkan, dan oleh karena itu mereka berusaha menunjukkan identitas mereka dengan berdemonstrasi.Banyak fakta yang dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal era reformasi di negara kita pada tahun 1997-1998 tidak dilakukan oleh rakyat miskin atau orang-orang kelaparan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1005 seconds (0.1#10.140)