Motivasi Belajar Anak Menurun Jadi Dampak Pemaksaan Orang Tua untuk Masuk Sekolah Pilihan

Senin, 17 Juli 2023 - 16:03 WIB
loading...
Motivasi Belajar Anak Menurun Jadi Dampak Pemaksaan Orang Tua untuk Masuk Sekolah Pilihan
Kepala Sekolah SMK Nuansa Bogor Leanmunuk T Soblely. Foto/Tangkap layar YouTube Partai Perindo.
A A A
JAKARTA - Masa depan anak ditentukan oleh pendidikan yang ia tempuh sejak dasar. Namun sayangnya masih banyak orang tua yang memaksakan kehendaknya kepada anak sejak pertama sekolah .

Kepala Sekolah SMK Nuansa Bogor Leanmunuk T Soblely mengatakan, sejumlah orang tua masih memaksa sang anak untuk masuk ke sekolah pilihannya. Padahal, menurut Leanmunuk, keinginan dan minat sesuai dengan keinginan sang anak itu sendiri penting untuk menjamin masa depan anak.

"Ada yang seperti itu orang tua yang memaksakan anaknya sekolah di satu sekolah yang orang tuanya yang suka. Padahal anaknya ngga suka jadi menjadi keterpaksaan anak,"kata Leanmunuk dalam Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Terbanyak di Indonesia? Simak Tanggapan Kepala Sekolah Ini

Leanmunuk mengatakan, karena sudah terlanjur dipaksa untuk sekolah di pilihan orang tuanya, anak pun seringkali kehilangan motivasi belajarnya. Sehingga mereka lulus dan belajarnya menjadi sia-sia.

Diketahui berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran terbuka di Indonesia lulusan SMK menyumbang paling banyak 9,60% per Februari 2023. Menurutnya hal itu dikarenakan banyak pesaing-pesaing dari SMK bahkan jenjang lainnya.

Oleh karena itu, sekolah lanjutnya harus berperan aktif dalam memberikan motivasi anak-anak muridnya. Hal ini agar siswa lebih terarah dan lebih mengetahui akan cita-citanya di masa depan.

"Kami yang sekolah harus berperan aktif dengan anak supaya bisa menambah apa yang memotivasi mendorong anak-anak untuk sudah yang sekolah disini untuk tetap sekolah disini. Biar dikasih arahan tetap semangat sekolahnya gitu kan karena semuanya itu kan buat mereka masa depan juga," katanya.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Kapolresta Solo Antar Siswa yang Viral Dampingi Ayahnya Menjadi Ojol

Namun jika sudah terlanjur dipaksa untuk masuk sekolah pilihan orang tua, Leanmunuk, menyarankan siswanya untuk mengambil ekstrakurikuler sesuai minat sang anak.

"Di sekolah itu ada ekstrakurikuler memfasilitasi anak-anak mungkin ketika selain belajar, mereka bisa menyalurkan bakat-bakat di ekstrakurikuler,"ujarnya.

Dengan demikian, dia berpesan kepada usia-usia milenial untuk menjadikan sekolah dan belajar menjadi tekad atau motivasi untuk meraih kesuksesan. Sebab masa depan, kata Leanmunuk itu ditentukan dari bagaimana anak-anak ini fokus belajar dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Jadi harus ditumbuhkan semangatnya, orang tua dan guru pasti sudah maksimal. Tinggal bagaimana anak-anak ini memotivasi dirinya sendiri untuk mau belajar karena tantangan di depan itu akan lebih sulit lagi,"tuturnya.

"Tujuan utama belajar itu apa tanyakan pada diri sendiri, saya belajar ini tuh buat apa? Saya masuk di sini di sekolah ini tuh buat apa? Motivasi-motivasi yang harus dimunculkan dari diri sendiri," pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)