Di SLB Santi Rama, Stafsus Presiden Angkie Yudistia Bagi-bagi Buku Ciptaannya

Kamis, 27 Juli 2023 - 16:00 WIB
loading...
Di SLB Santi Rama, Stafsus Presiden Angkie Yudistia Bagi-bagi Buku Ciptaannya
Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia berkunjung ke SLB Santi Rama, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023). Foto/MPI/Wiwie Heriyani.
A A A
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia berkunjung ke SLB Santi Rama, Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023). Angkie disambut para siswa di sekolah ini dengan riang dan antusias.

Dalam kesempatan itu, Angkie juga turut memberikan beberapa buku keempatnya ‘Menuju Indonesia Inklusi’ yang baru-baru ini ia luncurkan.

Angkie sengaja memberikan buku yang membuka mata kita semua tentang seluk beluk penyandang disabilitas itu, untuk diletakkan di perpustakaan SLB tersebut agar bisa meningkatkan literasi membaca siswa.

“Adik-adik berkebutuhan khusus, tuli, diharapkan literasinya lebih ditingkatkan lagi. Maka dari itu kedatangan ini adalah hibah untuk memberikan buku Menuju Indonesia Inklusi,” katanya ketika ditemui di lokasi.

Baca juga: Perpusnas Terima Sertifikat Naskah Kuno Hikayat Aceh sebagai Ingatan Kolektif Dunia

“Buku ini dihibahkan di perpustakaan, sehingga siapa pun adik-adik yang sekolah di sekolah luar biasa bisa membaca,” lanjut perempuan berhijab dan berkacamata ini.

SLB Santi Rama merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan dalam format Sekolah Luar Biasa khusus Tunarungu (SLB B).

SLB ini berlokasi di Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta, tepatnya di Jalan Rumah Sakit Fatmawati, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak.

Saat ini Santi Rama yang didirikan pada tanggal 5 September 1970, telah mengelola pendidikan mulai dari PAUD, SDLB, SMPLB hingga SMALB.

Kunjungan ke SLB Santi Rama ini merupakan inisiatif Angkie untuk kembali mendengar lebih dekat tentang suara-suara hati dari para guru hingga para siswa penyandang disabilitas di sana.

Meski bukan lulusan SLB tersebut, Angkie mengungkapkan, ia memiliki kenangan tersendiri dengan para guru-guru yang ada di SLB Santi Rama. Ia lantas mengenang momen pertama kali saat menginjakkan kakinya ke SLB yang telah berdiri sejak 1970 itu.

“Pertama kalinya saya menginjak kaki di Santi Rama itu pada waktu kuliah, umur sekitar 18 tahun. Jadi saya itu dulu sekolahnya pindah-pindah. Jadi itulah, setiap ada kegiatan saya berusaha gimana Santi Rama ini turut bersinergi bersama-sama,” ujar Angkie, di hadapan para guru SLB Santi Rama.

Siswa dan siswi SLB Santi Rama juga tampak antusias untuk bisa berfoto langsung dengan Angkie. Kehadiran Angkie tampaknya berhasil menularkan semangat kepada siswa siswi penerus bangsa itu untuk bisa tetap berkarya di tengah keterbatasan mereka.

Baca juga: Berikut 4 Contoh Teks Normatif Lengkap, Simak Baik-baik Ya

Di hadapan para siswa tersebut, Angkie lantas berbincang-bincang dengan menggunakan bahasa isyarat. Di momen tersebut, ia bertanya kepada para siswa terkait hobi mereka masing-masing.

Para siswa-siswi tersebut lantas antusias mengangkat tangan untuk menyebut cita-cita mereka di hadapan Angkie. Keterbatasan ternyata tak menyurutkan semangat mereka untuk menggapai cita-cita yang tinggi. Mulai dari ingin menjadi YouTuber, desain grafis, hingga arsitek.

“Mudah-mudahan adik-adik penyandang disabilitas ini mimpinya terwujud untuk menuju Indonesia Inklusi,” ujar Angkie.

“Tadi juga sempat berbincang dan berdiskusi dengan adik-adik penyandang disabilitas yang tuli tentang cita-citanya. Saya kagum ya. Ada yang ingin jadi YouTuber, ada yang ingin menjadi desain grafis, arsitek, koki masak, dan banyak sekali,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1648 seconds (0.1#10.140)