Ponpes Attaqwa Putra Gelar Workshop Kecerdasan Hati untuk Tingkatkan Kualitas Guru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pondok Pesantren Attaqwa Putra menggelar workshop khusus untuk Dewan Guru Pesantren bertajuk Mengabdi dengan Kecerdasan Hati. Ini merupakan kegiatan berkala untuk meningkatkan kualitas guru di ponpes tersebut.
Workshop yang digelar di Auditorium Utama KH. Noer Ali, Yayasan Attaqwa Ujungharapan Bekasi, Senin (7/8/2023) ini dipandu oleh Kepala Litbang Ponpes Attaqwa Putra, Ust. H. Al-Fathan.
Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, seorang writer, trainer, dan speaker pengembangan soft skills dan spiritualitas Islam berbasis kecerdasan hati (heart intelligence) menjadi narasumber di workshop ini.
Baca juga: Begini Pedoman Upacara Bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI dari Kemendikbudristek
Narasumber yang sejak 2004 telah menjadi associate trainer, counselor dan juga speaker di perusahaan, lembaga internasional dan BUMN ini menyatakan Al-Qur’an dan para ulama Islam telah berbicara jauh lebih maju tentang kecerdasan hati dibandingkan dunia Barat.
“Kajian Barat baru sampai pada abad belakangan tentang pembahasan al-qalbu, yang dalam bahasa Arab bisa bermakna hati atau pun jantung, dan kaitannya dengan kesehatan manusia. Sementara Al-Ghazali, Ibn Athoillah As-Sakandary dan para ulama tasawuf lainnya sudah beberapa abad sebelumnya berbicara dan jauh lebih dalam membahas tentang hati dan kaitannya dengan semua aktifitas tubuh manusia, kesehatan fisik dan juga jiwa manusia,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (10/8/2023).
Penulis puluhan artikel tentang kecerdasan hati ini juga mengatakan bahwa Al-Qur’an menggunakan idiom yang sangat variatif tatkala berbicara tentang hati. “Ada Qalbun, Fuad, Lubb, dan istilah-istilah lainnya dalam Al-Qur’an yang semuanya memiliki makna yang berbeda dan spesifik namun sangat berkaitan dengan hati,” jelasnya.
Dia memaparkan untuk menjaga dan meningkatkan kecerdasan hati, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, apresiasi hati dengan menemukan hal-hal penting dan non material yang patut disyukuri.
Baca juga: Sekilas Sejarah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang Diperingati Tiap 10 Agustus
Untuk menemukannya, narasumber yang juga santri Langitan ini memberikan 4 kata kunci, yaitu menemukan purpose (tujuan), meaning (alasan spiritual), passion (kelebihan yang terus memanggil kita untuk melakukan pekerjaan dengan baik), dan problem (tantangan yang harus kita taklukkan).
Workshop yang digelar di Auditorium Utama KH. Noer Ali, Yayasan Attaqwa Ujungharapan Bekasi, Senin (7/8/2023) ini dipandu oleh Kepala Litbang Ponpes Attaqwa Putra, Ust. H. Al-Fathan.
Dr. (HC) Ubaydillah Anwar, seorang writer, trainer, dan speaker pengembangan soft skills dan spiritualitas Islam berbasis kecerdasan hati (heart intelligence) menjadi narasumber di workshop ini.
Baca juga: Begini Pedoman Upacara Bendera HUT ke-78 Kemerdekaan RI dari Kemendikbudristek
Narasumber yang sejak 2004 telah menjadi associate trainer, counselor dan juga speaker di perusahaan, lembaga internasional dan BUMN ini menyatakan Al-Qur’an dan para ulama Islam telah berbicara jauh lebih maju tentang kecerdasan hati dibandingkan dunia Barat.
“Kajian Barat baru sampai pada abad belakangan tentang pembahasan al-qalbu, yang dalam bahasa Arab bisa bermakna hati atau pun jantung, dan kaitannya dengan kesehatan manusia. Sementara Al-Ghazali, Ibn Athoillah As-Sakandary dan para ulama tasawuf lainnya sudah beberapa abad sebelumnya berbicara dan jauh lebih dalam membahas tentang hati dan kaitannya dengan semua aktifitas tubuh manusia, kesehatan fisik dan juga jiwa manusia,” katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (10/8/2023).
Penulis puluhan artikel tentang kecerdasan hati ini juga mengatakan bahwa Al-Qur’an menggunakan idiom yang sangat variatif tatkala berbicara tentang hati. “Ada Qalbun, Fuad, Lubb, dan istilah-istilah lainnya dalam Al-Qur’an yang semuanya memiliki makna yang berbeda dan spesifik namun sangat berkaitan dengan hati,” jelasnya.
Dia memaparkan untuk menjaga dan meningkatkan kecerdasan hati, ada beberapa hal yang harus dilakukan. Pertama, apresiasi hati dengan menemukan hal-hal penting dan non material yang patut disyukuri.
Baca juga: Sekilas Sejarah Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang Diperingati Tiap 10 Agustus
Untuk menemukannya, narasumber yang juga santri Langitan ini memberikan 4 kata kunci, yaitu menemukan purpose (tujuan), meaning (alasan spiritual), passion (kelebihan yang terus memanggil kita untuk melakukan pekerjaan dengan baik), dan problem (tantangan yang harus kita taklukkan).