Daftar 9 Pahlawan yang Lahir di Bulan Agustus, Salah Satunya Proklamator
loading...
A
A
A
Dia lalu diangkat sebagai dokter pegawai negeri Gouverment Indisch Arts dan bekerja di rumah sakit Pusat CBZ, Batavia yang kini dikenal dengan RSCM.
Dia memulai kariernya di Rumah Sakit Umum Sungai Jawi Pontianak dengan menjadi dokter keliling melayani pengobatan di daerah terpencil dan pedalama di Kalimantan Barat.
Dia menjadi dokter dengan misi kemanusiaan yang tinggi dan berjuang menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan persalinan dengan cara tradisional.
Di samping menjadi dokter, Rubini pun terjun ke dunia politik dengan bergabung Partai Indonesia Raya (Parindra) Kalbar dan sering kali memimpin rapat-rapat rahasia untuk melawan penjajahan Jepang.
Rubini yang meski berjuang melawan Jepang namun profesinya sebagai dokter tetap dia utamakan demi bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan hingga akhir hayatnya.
Rubini dinyatakan gugur pada 28 Juni 1944 di tangan Jepang dan dimakamkan di Makam Juang Mandor.
Agung Hajjah Andi Depu adalah pahlawan nasional yang lahir di Tinambung Polewali Mandari, 19 Agustus 1908 dan wafat di Makassar pada 18 Juni 1985.
Dia menjabat sebagai permaisuri Arajang Balanilpa ke-51, Arajang Balanipa 52, dan Ketua Swapraja.
Jejak perjuangannya Agung Hajjah Andi Depu yaitu pernah terlibat aktif di Jong Islamiten Bond (JIB). Dia juga tokoh yang mengenalkan bendera nasional Merah Putih di wilayah Mandar pada 1942.
Agung Hajjah Andi Depu juga memimpin gerakan pemuda KRIS Muda Mandar, GAPRI, dan LAPRIS sebagai wadah perjuangan kemerdekaan.
Agung Hajjah Andi Depu tercatat bergerilya di Timbu Sulawesi Baarat dan menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan ke seluruh wilayah Mandar.
Dia memulai kariernya di Rumah Sakit Umum Sungai Jawi Pontianak dengan menjadi dokter keliling melayani pengobatan di daerah terpencil dan pedalama di Kalimantan Barat.
Dia menjadi dokter dengan misi kemanusiaan yang tinggi dan berjuang menurunkan angka kematian ibu dan anak saat melahirkan persalinan dengan cara tradisional.
Di samping menjadi dokter, Rubini pun terjun ke dunia politik dengan bergabung Partai Indonesia Raya (Parindra) Kalbar dan sering kali memimpin rapat-rapat rahasia untuk melawan penjajahan Jepang.
Rubini yang meski berjuang melawan Jepang namun profesinya sebagai dokter tetap dia utamakan demi bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan hingga akhir hayatnya.
Rubini dinyatakan gugur pada 28 Juni 1944 di tangan Jepang dan dimakamkan di Makam Juang Mandor.
6. Agung Hajjah Andi Depu
Agung Hajjah Andi Depu adalah pahlawan nasional yang lahir di Tinambung Polewali Mandari, 19 Agustus 1908 dan wafat di Makassar pada 18 Juni 1985.
Dia menjabat sebagai permaisuri Arajang Balanilpa ke-51, Arajang Balanipa 52, dan Ketua Swapraja.
Jejak perjuangannya Agung Hajjah Andi Depu yaitu pernah terlibat aktif di Jong Islamiten Bond (JIB). Dia juga tokoh yang mengenalkan bendera nasional Merah Putih di wilayah Mandar pada 1942.
Agung Hajjah Andi Depu juga memimpin gerakan pemuda KRIS Muda Mandar, GAPRI, dan LAPRIS sebagai wadah perjuangan kemerdekaan.
Agung Hajjah Andi Depu tercatat bergerilya di Timbu Sulawesi Baarat dan menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan ke seluruh wilayah Mandar.