Bangun Relasi Triple Helix di UMKM, FIA-UI Kolaborasi Bareng PT Sucofindo dan Pemkot Depok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ilmu Administrasi (FIA)-UI bekerja sama dengan PT. Sucofindo melakukan program pengabdian Masyarakat (Pengmas) untuk membangun kapasitas digital marketing pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Depok.
Kegiatan Pengmas ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya untuk membangun kapasitas perencanaan keuangan dan aksesibilitas permodalan UMKM Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Kegiatan pengmas kolaborasi FIA UI dan PT. Sucofindo tersebut dilakukan selama tiga hari yang terbagi dalam dua sesi.
Di hari pertama pada 29 Agustus 2023, PT Sucofindo melakukan seminar hybrid (daring dan luring) dengan mengusung tema besar “Dekarbonasi” dan “Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)”. Vice President SBU, Sertifikasi, dan EcoFramework, Budi Utomo menyampaikan pentingnya pelaku usaha untuk memperhatikan isu dekarbonisasi dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya.
Isu dekarbonisasi ini menjadi tantangan dan peluang bagi pelaku bisnis ke depannya. Sementara itu Pambudi Raharjo, Konsultan Bagian Fasilitasi Kandungan Lokal, SBU, Perdagangan, Industri dan Kelautan memaparkan pentingnya pengetahuan pelaku bisnis terhadap kandungan lokal dalam produk yang dihasilkan.
Pemerintah memiliki komitmen mendukung dan melindungi pelaku usaha dalam negeri dengan menetapkan TKDN menjadi salah satu preferensi dalam proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan.
Ketua pelaksana program Pengmas UMKM Kota Depok, Dr. Andreo Wahyudi Atmoko mengapreasiasi kerja sama dengan PT Sucofindo untuk membagikan pengalaman dalam menjawab isu sustainalibiltas terkait dengan bagaimana mengelola karbon dan TKDN dalam membangun bisnis. Hal ini dinilai penting bagi mahasiswa S1-S3 dari Administrasi Publik, Bisnis, dan Perpajakan dan pelaku bisnis pada umumnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Sucofindo, Budi Hartanto menyampaikan bahwa kegitaan ini sebagai bentuk upaya PT. Sucofindo dalam berkontribusi pada negeri. Sebagai BUMN yang bergerak di bidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, Sucofindo memiliki komitmen untuk terus beradaptasi dengan dinamika lingkungan.
Selain mewujudkan relasi triple helix, kolaborasi dengan UI dan Pemkot Depok ini penting untuk mewujudkan sinkronisasi antara sisi bisnis dan sisi regulasi pemerintah dan hal ini akan mendorong perbaikan kebijakan publik ke depan.
Muhamad Fikri mewakili Pemkot Depok mengapresiasi kegiatan Pengmas ini. Pemkot Depok tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pemberdayaan UMKM PEKKA dan membutuhkan kolaborasi dan sinergi lintas sektor dengan melibatkan akademisi, lembaga pemerintah terkait, sektor swasta, dan media usaha.
Kolaborasi yang dilakukan melalui kegiatan Pengmas ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok PEKKA dan memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian Kota Depok pada umumnya.
Di hari kedua, pelaksanaan Pengmas UI-Sucofindo melibatkan UMKM Kota Depok yang telah terseleksi dan komunitas “Wirausaha Yuk” yang merupakan wirausahawan muda bimbingin PT. Sucofindo.
Kegiatan Pengmas hari ke-dua ini menyasar isu dan permasalahan utama yang dihadapi UMKM yaitu pemasaran. Lia Amalia, social media assistant manager Grab, memberikan pengenalan media sosial dan tips UMKM untuk meningkatkan omset produk melalui platform media sosial.
Adityo Wicaksono, Sub Koordinator Pemasaran Digital & Kreatif, Pusat Pelayanan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan paparan dan pengalaman bagaimana UMKM dapat melakukan pengembangan produk konvensional ke digital dengan melibatkan proses ide produk, kemasan, harga, tes, dan riset.
Di hari ke-tiga, Habibie Maulana, pegiat Digital Marketing Strategy & Communication memaparkan implementasi promosi di media sosial. Dilanjutkan dengan peserta melakukan FGD dan praktik mempromosikan produk yang dihasilkan dengan prinsip 5W+1H. Hal ini penting untuk dipahami oleh UMKM untuk menginformasikan produk secara efektif dan efisien pada kustomer melalui media sosial.
Ikhwanudin, praktisi perpajakan dan mahasiswa S2 FIA, menyampaikan materi pentingnya UMKM untuk menguasai dan melakukan transaksi keuangan digital pada aktivitas bisnisnya. Hal ini penting bagi UMKM dapat mengikuti perkembangan dan trend perdagangan dengan menggunakan transaksi digital.
Sementara Agus Anita Herawati, pelaku UMKM unggul dari Kampung Boneka, memaparkan pengalamannya dalam membangun bisnis dari nol, tips kepada UMKM untuk menghadapi persaingan pasar, dan perlunya pelaku usaha untuk melakukan penetrasi pasar melalui media sosial.
Peserta UMKM mengikuti kegiatan Pengmas selama dua hari tersebut dengan antusias, aktif, berbagi pengalaman, dan belajar bersama untuk menguasai materi digital marketing yang diberikan. Dr. Andreo Wahyudi Atmoko selaku Ketua Pengmas FIA UI 2023 untuk pengembangan UMKM Kota Depok berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan pada tahun selanjutnya dan untuk mewujudkan relasi triple helix dalam mendukung perkembangan UMKM di Kota Depok.
Kegiatan Pengmas ini merupakan kelanjutan dari program tahun sebelumnya untuk membangun kapasitas perencanaan keuangan dan aksesibilitas permodalan UMKM Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Kegiatan pengmas kolaborasi FIA UI dan PT. Sucofindo tersebut dilakukan selama tiga hari yang terbagi dalam dua sesi.
Di hari pertama pada 29 Agustus 2023, PT Sucofindo melakukan seminar hybrid (daring dan luring) dengan mengusung tema besar “Dekarbonasi” dan “Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)”. Vice President SBU, Sertifikasi, dan EcoFramework, Budi Utomo menyampaikan pentingnya pelaku usaha untuk memperhatikan isu dekarbonisasi dalam mengembangkan aktivitas bisnisnya.
Isu dekarbonisasi ini menjadi tantangan dan peluang bagi pelaku bisnis ke depannya. Sementara itu Pambudi Raharjo, Konsultan Bagian Fasilitasi Kandungan Lokal, SBU, Perdagangan, Industri dan Kelautan memaparkan pentingnya pengetahuan pelaku bisnis terhadap kandungan lokal dalam produk yang dihasilkan.
Pemerintah memiliki komitmen mendukung dan melindungi pelaku usaha dalam negeri dengan menetapkan TKDN menjadi salah satu preferensi dalam proses pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintahan.
Ketua pelaksana program Pengmas UMKM Kota Depok, Dr. Andreo Wahyudi Atmoko mengapreasiasi kerja sama dengan PT Sucofindo untuk membagikan pengalaman dalam menjawab isu sustainalibiltas terkait dengan bagaimana mengelola karbon dan TKDN dalam membangun bisnis. Hal ini dinilai penting bagi mahasiswa S1-S3 dari Administrasi Publik, Bisnis, dan Perpajakan dan pelaku bisnis pada umumnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT. Sucofindo, Budi Hartanto menyampaikan bahwa kegitaan ini sebagai bentuk upaya PT. Sucofindo dalam berkontribusi pada negeri. Sebagai BUMN yang bergerak di bidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, Sucofindo memiliki komitmen untuk terus beradaptasi dengan dinamika lingkungan.
Selain mewujudkan relasi triple helix, kolaborasi dengan UI dan Pemkot Depok ini penting untuk mewujudkan sinkronisasi antara sisi bisnis dan sisi regulasi pemerintah dan hal ini akan mendorong perbaikan kebijakan publik ke depan.
Muhamad Fikri mewakili Pemkot Depok mengapresiasi kegiatan Pengmas ini. Pemkot Depok tidak bisa bekerja sendiri dalam melakukan pemberdayaan UMKM PEKKA dan membutuhkan kolaborasi dan sinergi lintas sektor dengan melibatkan akademisi, lembaga pemerintah terkait, sektor swasta, dan media usaha.
Kolaborasi yang dilakukan melalui kegiatan Pengmas ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kelompok PEKKA dan memberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian Kota Depok pada umumnya.
Di hari kedua, pelaksanaan Pengmas UI-Sucofindo melibatkan UMKM Kota Depok yang telah terseleksi dan komunitas “Wirausaha Yuk” yang merupakan wirausahawan muda bimbingin PT. Sucofindo.
Kegiatan Pengmas hari ke-dua ini menyasar isu dan permasalahan utama yang dihadapi UMKM yaitu pemasaran. Lia Amalia, social media assistant manager Grab, memberikan pengenalan media sosial dan tips UMKM untuk meningkatkan omset produk melalui platform media sosial.
Adityo Wicaksono, Sub Koordinator Pemasaran Digital & Kreatif, Pusat Pelayanan Teknologi-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan paparan dan pengalaman bagaimana UMKM dapat melakukan pengembangan produk konvensional ke digital dengan melibatkan proses ide produk, kemasan, harga, tes, dan riset.
Di hari ke-tiga, Habibie Maulana, pegiat Digital Marketing Strategy & Communication memaparkan implementasi promosi di media sosial. Dilanjutkan dengan peserta melakukan FGD dan praktik mempromosikan produk yang dihasilkan dengan prinsip 5W+1H. Hal ini penting untuk dipahami oleh UMKM untuk menginformasikan produk secara efektif dan efisien pada kustomer melalui media sosial.
Ikhwanudin, praktisi perpajakan dan mahasiswa S2 FIA, menyampaikan materi pentingnya UMKM untuk menguasai dan melakukan transaksi keuangan digital pada aktivitas bisnisnya. Hal ini penting bagi UMKM dapat mengikuti perkembangan dan trend perdagangan dengan menggunakan transaksi digital.
Sementara Agus Anita Herawati, pelaku UMKM unggul dari Kampung Boneka, memaparkan pengalamannya dalam membangun bisnis dari nol, tips kepada UMKM untuk menghadapi persaingan pasar, dan perlunya pelaku usaha untuk melakukan penetrasi pasar melalui media sosial.
Peserta UMKM mengikuti kegiatan Pengmas selama dua hari tersebut dengan antusias, aktif, berbagi pengalaman, dan belajar bersama untuk menguasai materi digital marketing yang diberikan. Dr. Andreo Wahyudi Atmoko selaku Ketua Pengmas FIA UI 2023 untuk pengembangan UMKM Kota Depok berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan pada tahun selanjutnya dan untuk mewujudkan relasi triple helix dalam mendukung perkembangan UMKM di Kota Depok.
(wyn)