Hadirkan Beragam Kemeriahan, Gelaran Festival Budayaw IV Kolaborasi Empat Negara Berlangsung Sukses

Rabu, 06 September 2023 - 11:54 WIB
loading...
Hadirkan Beragam Kemeriahan,...
Gelaran Festival Budayaw IV Kolaborasi Empat Negara Berlangsung Sukses. (Foto: Dok. Kemendikbud Ristek)
A A A
MAKASAR - Festival Budayaw IV yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan resmi ditutup. Acara yang digelar di Benteng Rotterdam, Makassar, pada 1 hingga 5 September 2023 tersebut sukses dan menarik perhatian khalayak.

Dalam acara penutupan Festival Budayaw IV, digelar pementasan “Budayaw Raya” dan seminar internasional “Jalur Rempah” yang merupakan kolaborasi empat negara East ASEAN Growth Area yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP-EAGA).

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti mengatakan, budaya menjadi bagian penting untuk dapat memberikan solusi terhadap masalah global, isu lingkungan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan.

“Selama empat hari ini, kita telah menyaksikan kesenian, lokakarya pewarnaan alami, dan lokakarya kuliner dari semua delegasi, serta seminar jalur rempah. Keragaman budaya yang dikemas dalam festival ini tentu untuk hidup yang berkelanjutan,” disampaikan Irini dalam penutupan Festival Budayaw IV, pada Senin (4/9/2023).

Dia menambahkan, melalui lokakarya pewarnaan alami dan kuliner, BIMP-EAGA telah merevitalisasi kembali wastra tradisional dan menghidupkan kembali lingkungan dengan keragaman hayati.

“Banyaknya sumber karbohidrat yang dapat dibudidayakan menjadi pilihan kita, tidak semata-mata hanya mengandalkan beras atau nasi sebagai bahan makan utama, laut kita juga memberikan sumber protein yang luar biasa,” tuturnya.

Hadirkan Beragam Kemeriahan, Gelaran Festival Budayaw IV Kolaborasi Empat Negara Berlangsung Sukses

Lebih lanjut ia mengatakan, melalui pertunjukan kesenian, Festival Budayaw menunjukkan keberagaman seni budaya yang mengajarkan kepada masyarakat di empat negara pentingnya menghormati keberagaman. “Keberagaman sebagai negara serumpun yang memiliki persamaan seni dan budaya,” ujarnya.

Apresiasi Negara Sahabat
Terkait acara ini, Ketua Delegasi Filipina, Myra Paz Abubakar, yang merupakan Wakil Sekretaris Departemen Pariwisata Filipina, mengutarakan keseruannya mengikuti Festival Budayaw IV di Makassar. Menurutnya, selama mengikuti Festival Budayaw, penggunaan bahasa menjadi suatu tantangan bagi delegasinya karena bahasa nasionalnya berbeda.

“Namun, karena sesama anggota delegasi BIM-EAGA, kita masih bisa saling mengenal satu sama lain dan menikmati serta berbagi tentang kebudayaan masing-masing,” ujar Myra Paz.

Dia berharap, pada Festival Budayaw V pada tahun 2025 yang akan digelar di Filipina, selain menikmati budaya, para delegasi dapat berkunjung ke objek-objek wisata, termasuk menikmati kuliner setempat.

“Saat ini kami memiliki banyak program pariwisata, salah satunya kami sedang aktif menggalakkan ‘Halal Tourism’ di Filipina. Beberapa waktu lalu Filipina memenangkan ajang penghargaan sebagai destinasi wisata halal yang ramah muslim. Jadi kami berharap semoga saudara-saudara kita yang muslim bisa berkunjung ke Filipina dan mendapatkan pengalaman ‘Halal Tourism’,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Delegasi Malaysia, Alesia Sion, yang merupakan Wakil Sekretaris Tetap II, Pemerintah Daerah Sabah, Malaysia menuturkan, Festival Budayaw yang digelar di Makassar sangat meriah dan cocok sekali dilaksanakan di tempat yang bersejarah seperti Benteng Rotterdam. Dari Malaysia, seni dan budaya yang ditampilkan dihadirkan dari dua negeri di Borneo, yaitu Serawak dan Sabah.

Di samping itu, Malaysia juga menghadirkan lokakarya kuliner Pinarasakan Sada, salah satu makanan tradisi etnik yang berasal dari pedalaman Sabah, dari suku kaum Kadazan Dusun yang memiliki 35 etnik dan 217 sub-etnik.

“Jadi masakan ini sangat populer di kalangan semua etnik itu. Acara ini harus lanjutkan dan dilestarikan agar keempat negara bisa bersama-sama merasakan pengalaman budaya, kuliner, dan kesenian, sehingga generasi yang akan datang bisa bersama-sama melanjutkan untuk melestarikan warisan budaya,” ujarnya.

Pentas “Budayaw Raya”
Ram Prapanca sebagai dramaturg pertunjukan “Budayaw Raya”, menyampaikan pertunjukan ini menggambarkan keragaman budaya empat negara. Ia mengatakan, keragaman dan perbedaan dalam kebersamaan adalah titik pijak bagi kehidupan yang berkelanjutan.

“Keragaman bukanlah kutukan, tapi berkah bagi semua orang. Ketahuilah, kebersamaan dalam keragaman itu tidak terwujud begitu saja,” tuturnya..

Sementara itu, lanjutnya, kebersamaan adalah sebuah proses tanpa akhir. Berbagai pertentangan senantiasa akan muncul dalam proses itu. Masing-masing berdiri di tempatnya sendiri, melihat segalanya dari ruang dan waktu yang berbeda. Itulah pelangi yang membentang di cakrawala kehidupan.

“Ingatlah, perbedaan akan membentangkan jarak tanpa batas. Tapi di sini, di mana-mana, setiap titik dalam perjalanan ini, kita harus mengikatkan diri dengan orang lain. Kita terpisah, terpecah, menyebar, patah, tumbuh, hilang berganti. Kita bangkit kembali, mengalir, bergerak, berpusar, menyatu dalam ikatan baru, lingkaran baru, kebersamaan baru. Kita rayakan berkah ini, bersama-sama,” katanya.

Untuk menyukseskan pentas “Budayaw Raya”, para peserta telah berlatih bersama dengan penata gerak Ridwan Aco dan Nanang Ruswandi yang dibantu asisten Ela Mutiara Jaya Waluya dan Rines Onyxi Tampubolon. Adapun penata musik ditata oleh Fattah Tuturilino. Lighting: Sukma Sillanan & Cua. Desain Grafis: Agus Linting.

Seminar Internasional “Jalur Rempah”
Pada penutupan Festival Budayaw IV, juga digelar seminar internasional bertajuk “Jalur Maritim dan Rempah dalam Konektivitas Budaya di Kawasan Asia Tenggara dan Dunia pada Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan”. Hadir lima narasumber dari negara anggota BIMP-EAGA, yaitu Horst Liebner, Fadly Rahman, Muhammad Ridwan Alimuddin, Dayang Adibah binti Md Jaafar, dan Ed Gibson Benedicta.

Direktur Irini mengatakan, seminar ini bisa mengungkap adanya konektivitas, baik dari aspek sejarahnya, maupun aspek kultural. Ia berharap, seminar internasional ini bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat di empat negara dalam membangun suatu narasi yang lebih luas tentang Jalur Rempah.

”Seminar ini nantinya bisa mengungkap bahwa ketersambungan ini adalah sebuah peradaban yang mungkin tiap-tiap daerah di Indonesia maupun dunia internasional menjadi suatu keniscayaan bahwa kita sebenarnya saling beririsan antarbudaya, bisa saling-silang budaya,” ujarnya.

Sementara itu, kurator Festival Budayaw IV, Adi Wicaksono, mengatakan seminar internasional ini membahas sejarah Jalur Rempah dan maritim dalam konteks konektivitas budaya di kawasan Asia Tenggara dan dunia.

“Sebelum rempah menjadi komoditas penting dalam perdagangan global pada era niaga abad ke-15 hingga ke-17, jauh sebelumnya sejak awal abad Masehi, jalur pelayaran bahari sudah terbentuk antara kawasan Nusantara, Asia Tenggara, dan belahan dunia yang lain. Penyebaran rempah berkelindan dengan pembentukan jalur pelayaran tersebut, seiring pemanfaatan rempah yang juga sudah berlangsung sejak masa awal,” tuturnya.

Dayang Adibah binti Md Jaafar dan Ed Gibson Benedicta membahas bagaimana terbentuknya jalur pelayaran maupun penyebaran rempah sebagai pemicu peradaban dan pembentukan sejarahnya. Sementara pembicara dari Indonesia mengulas tentang sejarah pembentukan jalur pelayaran terkait dengan pengembangan teknologi perkapalan sejak masa awal di Nusantara oleh Horst Liebner dan Muhammad Ridwan Alimuddin.

Tidak hanya itu, dalam seminar tersebut Fadly Rahman membahas tentang pemanfaatan rempah dalam berbagai aspeknya, terutama sejarah pemanfaatan pangan yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat serta pemanfaatan atau penggunaan rempah dalam makanan atau khazanah boga dalam kebudayaan di Indonesia.
(bga)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
SKB CPNS Kemendikbudristek...
SKB CPNS Kemendikbudristek 2024, Cek Rangkaian Tes dan Bobot Penilaiannya
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Peringati Sumpah Pemuda,...
Peringati Sumpah Pemuda, BIPA UI Gelorakan Sikap Nasionalisme dan Gotong Royong Bagi Penutur Asing
3 Inisitif Pemda dan...
3 Inisitif Pemda dan Sekolah untuk Mendukung Pendidikan Literasi Finansial
UPH Tegas Menindak Kasus...
UPH Tegas Menindak Kasus Kekerasan Seksual, Bukti Komitmen Penegakan Aturan dan Perlindungan terhadap Korban
Bagaimana Nasib Program...
Bagaimana Nasib Program Merdeka Belajar Usai Nadiem Tak Jadi Mendikbudristek?
Rekomendasi
Apa Perbedaan Istilah...
Apa Perbedaan Istilah CBU, CKD, dan IKD?
Upacara Pemakaman Paus...
Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Paling Sederhana Dibandingkan Pendahulunya
Profil Bunda Iffet,...
Profil Bunda Iffet, Ibu Bimbim Slank yang Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Atasi Kesenjangan Pasokan...
Atasi Kesenjangan Pasokan Gas Bumi, Pemerintah Diminta Buka Kebijakan Impor
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
Perusahaan AS Tetap...
Perusahaan AS Tetap Ekspansi di Tengah Kebijakan Efisiensi Pemerintah
Berita Terkini
Berapa Gaji Lulusan...
Berapa Gaji Lulusan S1 Columbia University? Angkanya Bikin Penasaran!
8 jam yang lalu
PIS Buka Beasiswa Crewing...
PIS Buka Beasiswa Crewing Talent Scouting, Lulus Dikontrak Jadi Pelaut di Kapal Pertamina
9 jam yang lalu
Haier Group Perkuat...
Haier Group Perkuat Hubungan Budaya Lewat Peluncuran Beasiswa di Indonesia
12 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Danjen...
Riwayat Pendidikan Danjen Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi, Lulusan Terbaik Akmil 1995
13 jam yang lalu
8 Beasiswa SMA Luar...
8 Beasiswa SMA Luar Negeri Terbaik 2025, Mana Negara Favoritmu?
14 jam yang lalu
Rayakan Hari Kartini,...
Rayakan Hari Kartini, BINUS Shecodes Society dan IAIS Soroti Peran Perempuan di Era AI
17 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved