Apakah Kampus ISI Termasuk Universitas Negeri? Simak Penjelasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kampus ISI (Institut Seni Indonesia) telah dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi seni terbaik di Indonesia. Meski begitu, masih banyak orang bertanya, apakah kampus ISI termasuk universitas negeri atau swasta?
Kebanyakan orang berpikir bahwa ISI merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) karena biaya pendidikannya yang cukup mahal. Terlebih universitas tersebut sempat tak terdaftar dalam SBMPTN.
Hal itu yang membuat banyak orang menilai bahwa ISI merupakan PTS. Namun, dugaan tersebut tidaklah tepat. Sebab, kampus ISI merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi ISI, Institut Seni Indonesia adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh.
Kampus yang merupakan perguruan tinggi seni terbesar dan terbaik di Indonesia ini dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39.1984 pada 30 Mei 1984. Kemudian, pada 23 Juli 1984 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto.
Kampus seni ini dibentuk berdasarkan gabungan dari Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”, Akademi Musik Indonesia “AMI” dan Akademi Seni Tari Indonesia “ASTI”.
Saat ini ISI telah memiliki empat universitas, yaitu ISI Padangpanjang. ISI Yogyakarta, ISI Denpasar, dan ISI Surakarta. ISI Yogyakarta menjadi yang paling populer.
Tidak terdaftarnya ISI untuk SBMPTN kala itu disebabkan oleh kewenangan khusus untuk membuat tes mandiri dengan nama Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang diberikan padanya.
Pada dasarnya, apa yang nanti akan dipelajari di ISI cenderung berbeda dengan tes yang diberikan dari SBMPTN kala itu.
Untuk terdaftar sebagai mahasiswa ISI, seseorang haruslah punya jiwa seni yang tinggi. Baik itu dalam bermain musik, menari, pahat, desain, lukis, dan masih banyak lagi.
Tak heran bila tes praktek untuk masuk ISI berbeda-beda tergantung pada jurusan. Misalnya untuk seni musik akan ada tes memainkan satu alat musik pilihan, dan tes solfegio untuk mengecek buta nada.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
Kebanyakan orang berpikir bahwa ISI merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) karena biaya pendidikannya yang cukup mahal. Terlebih universitas tersebut sempat tak terdaftar dalam SBMPTN.
Hal itu yang membuat banyak orang menilai bahwa ISI merupakan PTS. Namun, dugaan tersebut tidaklah tepat. Sebab, kampus ISI merupakan salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia.
Dilansir dari laman resmi ISI, Institut Seni Indonesia adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi seni negeri yang berstatus perguruan tinggi penuh.
Informasi tentang ISI
Kampus yang merupakan perguruan tinggi seni terbesar dan terbaik di Indonesia ini dibentuk atas Keputusan Presiden RI No: 39.1984 pada 30 Mei 1984. Kemudian, pada 23 Juli 1984 diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Nugroho Notosusanto.
Kampus seni ini dibentuk berdasarkan gabungan dari Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia “ASRI”, Akademi Musik Indonesia “AMI” dan Akademi Seni Tari Indonesia “ASTI”.
Saat ini ISI telah memiliki empat universitas, yaitu ISI Padangpanjang. ISI Yogyakarta, ISI Denpasar, dan ISI Surakarta. ISI Yogyakarta menjadi yang paling populer.
Tidak terdaftarnya ISI untuk SBMPTN kala itu disebabkan oleh kewenangan khusus untuk membuat tes mandiri dengan nama Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang diberikan padanya.
Pada dasarnya, apa yang nanti akan dipelajari di ISI cenderung berbeda dengan tes yang diberikan dari SBMPTN kala itu.
Untuk terdaftar sebagai mahasiswa ISI, seseorang haruslah punya jiwa seni yang tinggi. Baik itu dalam bermain musik, menari, pahat, desain, lukis, dan masih banyak lagi.
Tak heran bila tes praktek untuk masuk ISI berbeda-beda tergantung pada jurusan. Misalnya untuk seni musik akan ada tes memainkan satu alat musik pilihan, dan tes solfegio untuk mengecek buta nada.
Lihat Juga: Dukung IAIN Kendari Jadi UIN, Pj Gubernur Sultra Silaturahmi dengan Menag Nasaruddin Umar
(okt)