FBS UNJ Kenalkan Tari Gending Sriwijaya ke Mahasiswa Thailand di Thammasat University
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prodi Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Jakarta memperkenalkan salah satu warisan budaya Indonesia, Tari Gending Sriwijaya di salah satu universitas besar di Thailand, yakni Faculty of Liberal Arts-Thammasat University. Hal itu dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat internasional.
Selain pengabdian masyarakat, kegiatan ini merupakan salah satu bukti implementasi kesepakatan kerja sama antara prodi Pendidikan Tari dengan Southeast Asian Studies Program Faculty of Liberal Art Univesitas (FLA-TU) Thammasat. Setelah pelatihan, para peserta diminta untuk menampilkan Tari Gending Srwijaya dalam suatu pertunjukan.
Pelatihan dimulai secara daring pada Kamis (17/8/2023), Senin (21/8/2023), dan Kamis (24/8/2023). Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan budaya Indonesia, salah satunya Tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Palembang, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sejarah serta gerak tari melalui video tutorial.
Baca juga: Kampus dengan Jurusan Politik Terbaik di Asia Menurut QS WUR 2023 Beserta Total Skornya
Selanjutnya kegiatan tersebut dilakukan secara luring di Thammasat University, Thailand pada Senin (28/8/2023) dan Kamis (31/8/2023). Kegiatan itu juga turut dibantu anggota pengabdian masyarakat yang juga Dosen Pengampu Mata Kuliah (Matkul) Tari Sumatera, Selly Oktarini.
Salah satu Abdi Masyarakat (Abdimas) yang juga merupakan Dosen Pendidikan Seni Tari UNJ, Dinny Devi Triana menjelaskan alasan dipilihnya Tari Gending Sriwijaya untuk diperkenalkan kepada mahasiswa di Negeri Gajah Putih. Menurutnya, Tari Gending Sriwijaya memiliki kemiripan dengan budaya di kawasan Thailand Selatan.
“Tari Gending Sriwijaya dipilih karena memiliki kesamaan gerak dan kostum dengan tari tradisional Thailand Selatan,” kata Dinny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/9/2023).
Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa BIPA level dasar, menengah hingga lanjutan. Tari Gending Sriwijaya tentu cukup sulit dilakukan bagi masyarakat Thailand.
Baca juga: Internasionalisasi PTKI, Kemenag Perluas Kerja Sama dengan CQU Australia
Mengakali hal itu, pihak Abdimas membagi mahasiswa ke dalam dua kelompok berdasarkan minat. Kelompok pertama berfokus pada rias dan busana, sedangkan kelompok kedua berfokus pada penampilan tari.
Selain pengabdian masyarakat, kegiatan ini merupakan salah satu bukti implementasi kesepakatan kerja sama antara prodi Pendidikan Tari dengan Southeast Asian Studies Program Faculty of Liberal Art Univesitas (FLA-TU) Thammasat. Setelah pelatihan, para peserta diminta untuk menampilkan Tari Gending Srwijaya dalam suatu pertunjukan.
Pelatihan dimulai secara daring pada Kamis (17/8/2023), Senin (21/8/2023), dan Kamis (24/8/2023). Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan budaya Indonesia, salah satunya Tari Gending Sriwijaya yang berasal dari Palembang, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan sejarah serta gerak tari melalui video tutorial.
Baca juga: Kampus dengan Jurusan Politik Terbaik di Asia Menurut QS WUR 2023 Beserta Total Skornya
Selanjutnya kegiatan tersebut dilakukan secara luring di Thammasat University, Thailand pada Senin (28/8/2023) dan Kamis (31/8/2023). Kegiatan itu juga turut dibantu anggota pengabdian masyarakat yang juga Dosen Pengampu Mata Kuliah (Matkul) Tari Sumatera, Selly Oktarini.
Salah satu Abdi Masyarakat (Abdimas) yang juga merupakan Dosen Pendidikan Seni Tari UNJ, Dinny Devi Triana menjelaskan alasan dipilihnya Tari Gending Sriwijaya untuk diperkenalkan kepada mahasiswa di Negeri Gajah Putih. Menurutnya, Tari Gending Sriwijaya memiliki kemiripan dengan budaya di kawasan Thailand Selatan.
“Tari Gending Sriwijaya dipilih karena memiliki kesamaan gerak dan kostum dengan tari tradisional Thailand Selatan,” kata Dinny dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/9/2023).
Kegiatan tersebut diikuti mahasiswa BIPA level dasar, menengah hingga lanjutan. Tari Gending Sriwijaya tentu cukup sulit dilakukan bagi masyarakat Thailand.
Baca juga: Internasionalisasi PTKI, Kemenag Perluas Kerja Sama dengan CQU Australia
Mengakali hal itu, pihak Abdimas membagi mahasiswa ke dalam dua kelompok berdasarkan minat. Kelompok pertama berfokus pada rias dan busana, sedangkan kelompok kedua berfokus pada penampilan tari.