Skripsi Tidak Wajib, Aiman Witjaksono: Tugas Akhir Harus Kreatif dan Solutif bagi Masyarakat

Senin, 11 September 2023 - 16:55 WIB
loading...
Skripsi Tidak Wajib,...
Ketua Bidang Pendidikan DPP Pemuda Partai Perindo Aiman Witjaksono . Foto/Dimas Choirul.
A A A
JAKARTA - Aiman Witjaksono , Ketua Bidang Pendidikan DPP Pemuda Partai Perindo menanggapi kebijakan terbaru Kemendikbudristek yang tidak mewajibkan skripsi sebagai syarat kelulusan. Diperlukan formula yang tepat untuk implementasi di lapangan agar tak timbulkan masalah ke depan.

Sebelumnya Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan Permendikbudristek No 53 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang salah satunya mengubah kebijakan tugas akhir mahasiswa. Kelulusan mahasiswa yang sebelumya identik dengan skripsi kini dibolehkan dengan bentuk lain seperti prototype dan proyek.

Baca juga: Buat Artikel Ilmiah, Alumnus Unair Ini Berhasil Lulus Kuliah Tanpa Skripsi

Aiman yang merupakan Bacaleg DPR RI Dapil DKI Jakarta I Jakarta Timur itu lalu menceritakan pengalamannya ketika menempuh kuliah S1. Dia mengaku hanya membuat suatu proyek digitalisasi yang bisa diimplementasikan di suatu perusahaan yang kemudian dilaporkan sebagai pengganti skripsi.

"Saya membuat proyek waktu itu belum terkenal coding-coding-an itu tahun 2001. Saya sudah membuat coding waktu itu untuk mendigitalisasi proses pendaftaran untuk pelatihan di salah satu perusahaan telekomunikasi," kata Aiman yang berprofesi sebagai jurnalis itu.

Baca juga: Universitas Jember Siap Berlakukan Skripsi Tidak Wajib Lagi Tahun Depan

Karena itu, Aiman menyarankan agar Kemendikbudristek membuat suatu formula kelulusan yang lebih menekankan pada kreativitas mahasiswa dalam membuat karya yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Sehingga basisnya atau dasarnya adalah bagaimana mereka mengembangkan kreativitas mereka untuk membuat sesuatu. Karena ini yang paling penting bukan sekedar di atas kertas, mereka bisa membuat penelitian lalu setelah itu bingung mau apa nggak bisa berbuat apa-apa," pungkas Aiman.

"Ini perlu dikembangkan (dicari formula) tinggal diarahkan seperti apa yang harus dibuat oleh mahasiswa yang hendak lulus nanti," kata Aiman di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Aiman mencontohkan, seorang mahasiswa yang hendak lulus diwajibkan untuk memiliki karya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. Dalam prosesnya, mahasiswa tersebut tetap dibimbing oleh dosennya untuk membuat laporan akhir.

"Nah proyek-proyek (karya mahasiswa) ini ya kalau dibilang proyek akhir atau apa pun bahasanya tugas akhir bisa diarahkan oleh dosen pembimbing dari yang ringan tapi punya manfaat besar untuk masyarakat," pungkasnya.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3567 seconds (0.1#10.140)