10 Akademisi Berdarah Indonesia yang Menjadi Profesor di Universitas Luar Negeri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini daftar akademisi Indonesia yang sukses berkarier sebagai profesor di luar negeri. Diaspora atau orang-orang berdarah Indonesia saat ini banyak berada di sejumlah negara dengan profesi beragam. Salah satunya adalah berprofesi sebagai akademisi di dunia pendidikan
Tahukah kamu kalau banyak ilmuwan Indonesia menjadi guru besar di kampus-kampus luar negeri? Para ilmuwan tersebut mengajar, meneliti, dan menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Siapa saja mereka? Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada 10 nama akademisi berdarah Indonesia yang menjadi guru besar di sejumlah kampus mancanegara
Abidin Kusno adalah profesor, peneliti, dan Director of York's Centre of Asian Research (YCAR), Faculty of Environmental Studies, York University.
Riset ilmuwan alumnus S1 Arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya ini mencakup kota-kota global, urban-suburbanisme, ilmu politik dan budaya, sejarah dan teori arsitektur, desain dan perencanaan ruban, nasionalisme, kolonialisme dan postkolonialisme, dan Asian studies.
Anastasia Muliana adalah profesor dan peneliti di bidang Mechanical Engineering di Texas A&M University, AS. Sejumlah prestasi yang diraih alumnus Teknik Sipil ITB ini di antaranya yaitu William Keeler Memorial Award pada 2016.
Karya ilmiah Anastasia yang sudah dipublikasikan di antaranya yaitu "Modeling Mechanical Behaviors of Plant Stems undergoing Microstructural Changes" (2019) dan Micromechanical Modeling of Anisotropic Water Diffusion in Glass Fiber Epoxy Reinforced Composites" (2018).
Romulus Godang adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department Of Physics di University of South Alabama, AS. Riset alumnus S1 Fisika Universitas Sumatra Utara ini berfokus pada pengukuran presisi elemen matriks Cabibbo-Kobayashi-Maskawa (CKM) untuk memahami sumber asimetri antara materi dan antimateri, menguji Model Standar, dan menemukan Fisika Baru.
Sumarsam adalah profesor, peneliti, dan dosen di Wesleyan University, AS. Alumnus Akademi Seni Karawitan Indonesia tersebut saat ini tengah memegang status Winslow-Kaplan Professor of Music.
Riset peraih gelar PhD di Cornell University ini di antaranya mencakup sejarah, teori, dan praktik pertunjukkan gamelan dan wayang, serta persentuhan Barat dan Indonesia. Riset terbaru Sumarsam berfokus pada persinggungan antara agama dan seni pertunjukan, pengkajian wacana transkulturalisme, seni pertunjukan, dan Islam di kalangan orang Jawa.
Leonard Andaya adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department of History, University of Hawai'i at Manoa. Riset alumnus S1 History, Yale University ini mencakup sejarah modern awal Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, Filipina selatan, dan Thailand selatan.
Leonard juga menggarap riset tentang sejarah Indonesia bagian timur dengan menelusuri jaringan-jaringan ekonomi, ritual, dan religi yang saling terkait di suatu kawasan dari Lombok ke arah timur hingga Kepala Burung atau Papua.
Victor Ginting adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department of Mathematics and Statistics Home di University of Wyoming, AS. Minat penelitian alumnus ITB tersebut saat ini yaitu dalam aspek matematika dan numerik dari fenomena multiskala seperti yang ditemukan di banyak aplikasi, seperti porous media flow. Victor saat ini menjabat sebagai Advisory Editor untuk Journal of Computational and Applied Mathematics.
Taifo Mahmud adalah profesor, peneliti dan dosen farmasi dan kimia di Oregon State University. Riset alumnus S1 Farmasi Universitas Sumatra Utara ini di antaranya berfokus pada kimia bioorganik dan produk alami, biosintesis metabolit sekunder mikroba, dan antarmuka genetika molekuler, enzimologi, serta kimia untuk membuat dan mengembangkan senyawa aktif farmasi baru, seperti dikutip dari situs Oregon State University.
Baca juga:Profesor IPB Jadi Ilmuwan Indonesia Pertama Peraih Doktor Kehormatan dari Universitas Helsinki Finlandia
Teruna Siahaan adalah profesor, peneliti, dan pengajar kimia di Kansas University School of Pharmacy, Amerika Serikat. Riset alumnus S1 Kimia Universitas Indonesia ini di antaranya berfokus pada pemanfaatan dan modulasi molekul adhesi sel pada permukaan sel untuk penghantaran obat yang ditargetkan ke jenis sel tertentu dan untuk meningkatkan permeasi obat melalui mukosa usus dan blood-brain barrier (BBB), seperti dikutip dari laman KU School of Pharmacy.
Taufik adalah profesor penuh, peneliti, dosen, dan Director of Electric Power Institute, California Polytechnic State University. Area riset alumnus Electrical Engineering, Northern Arizona University ini di antaranya yaitu power electronics, power systems, rural electrification, energy harvesting, energi terbarukan, dan smart grid.
Tahukah kamu kalau banyak ilmuwan Indonesia menjadi guru besar di kampus-kampus luar negeri? Para ilmuwan tersebut mengajar, meneliti, dan menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Siapa saja mereka? Dirangkum dari berbagai sumber, setidaknya ada 10 nama akademisi berdarah Indonesia yang menjadi guru besar di sejumlah kampus mancanegara
10 Akademisi Asal Indonesia yang Menjadi Guru Besar di Kampus Luar Negeri
1. Abidin Kusno
Abidin Kusno adalah profesor, peneliti, dan Director of York's Centre of Asian Research (YCAR), Faculty of Environmental Studies, York University.
Riset ilmuwan alumnus S1 Arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya ini mencakup kota-kota global, urban-suburbanisme, ilmu politik dan budaya, sejarah dan teori arsitektur, desain dan perencanaan ruban, nasionalisme, kolonialisme dan postkolonialisme, dan Asian studies.
2. Anastasia Muliana
Anastasia Muliana adalah profesor dan peneliti di bidang Mechanical Engineering di Texas A&M University, AS. Sejumlah prestasi yang diraih alumnus Teknik Sipil ITB ini di antaranya yaitu William Keeler Memorial Award pada 2016.
Karya ilmiah Anastasia yang sudah dipublikasikan di antaranya yaitu "Modeling Mechanical Behaviors of Plant Stems undergoing Microstructural Changes" (2019) dan Micromechanical Modeling of Anisotropic Water Diffusion in Glass Fiber Epoxy Reinforced Composites" (2018).
3. Romulus Godang
Romulus Godang adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department Of Physics di University of South Alabama, AS. Riset alumnus S1 Fisika Universitas Sumatra Utara ini berfokus pada pengukuran presisi elemen matriks Cabibbo-Kobayashi-Maskawa (CKM) untuk memahami sumber asimetri antara materi dan antimateri, menguji Model Standar, dan menemukan Fisika Baru.
4. Sumarsam
Sumarsam adalah profesor, peneliti, dan dosen di Wesleyan University, AS. Alumnus Akademi Seni Karawitan Indonesia tersebut saat ini tengah memegang status Winslow-Kaplan Professor of Music.
Riset peraih gelar PhD di Cornell University ini di antaranya mencakup sejarah, teori, dan praktik pertunjukkan gamelan dan wayang, serta persentuhan Barat dan Indonesia. Riset terbaru Sumarsam berfokus pada persinggungan antara agama dan seni pertunjukan, pengkajian wacana transkulturalisme, seni pertunjukan, dan Islam di kalangan orang Jawa.
5. Leonard Andaya
Leonard Andaya adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department of History, University of Hawai'i at Manoa. Riset alumnus S1 History, Yale University ini mencakup sejarah modern awal Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, Filipina selatan, dan Thailand selatan.
Leonard juga menggarap riset tentang sejarah Indonesia bagian timur dengan menelusuri jaringan-jaringan ekonomi, ritual, dan religi yang saling terkait di suatu kawasan dari Lombok ke arah timur hingga Kepala Burung atau Papua.
6. Victor Ginting
Victor Ginting adalah profesor, peneliti, dan dosen di Department of Mathematics and Statistics Home di University of Wyoming, AS. Minat penelitian alumnus ITB tersebut saat ini yaitu dalam aspek matematika dan numerik dari fenomena multiskala seperti yang ditemukan di banyak aplikasi, seperti porous media flow. Victor saat ini menjabat sebagai Advisory Editor untuk Journal of Computational and Applied Mathematics.
7. Taifo Mahmud
Taifo Mahmud adalah profesor, peneliti dan dosen farmasi dan kimia di Oregon State University. Riset alumnus S1 Farmasi Universitas Sumatra Utara ini di antaranya berfokus pada kimia bioorganik dan produk alami, biosintesis metabolit sekunder mikroba, dan antarmuka genetika molekuler, enzimologi, serta kimia untuk membuat dan mengembangkan senyawa aktif farmasi baru, seperti dikutip dari situs Oregon State University.
Baca juga:Profesor IPB Jadi Ilmuwan Indonesia Pertama Peraih Doktor Kehormatan dari Universitas Helsinki Finlandia
8. Teruna Siahaan
Teruna Siahaan adalah profesor, peneliti, dan pengajar kimia di Kansas University School of Pharmacy, Amerika Serikat. Riset alumnus S1 Kimia Universitas Indonesia ini di antaranya berfokus pada pemanfaatan dan modulasi molekul adhesi sel pada permukaan sel untuk penghantaran obat yang ditargetkan ke jenis sel tertentu dan untuk meningkatkan permeasi obat melalui mukosa usus dan blood-brain barrier (BBB), seperti dikutip dari laman KU School of Pharmacy.
9. Taufik
Taufik adalah profesor penuh, peneliti, dosen, dan Director of Electric Power Institute, California Polytechnic State University. Area riset alumnus Electrical Engineering, Northern Arizona University ini di antaranya yaitu power electronics, power systems, rural electrification, energy harvesting, energi terbarukan, dan smart grid.
10. Ridwan Sakidja
Ridwan Sakidja adalah profesor, peneliti, dan dosen Physics and Material Sciences, Missouri State University. Riset alumnus Metallurgical Engineering with Materials Science Option, University of Wisconsin-Madison, AS ini berfokus pada percepatan proses pembuatan database properti fisik dengan mengintegrasikan protokol penambangan data yang digerakkan secara statistik ke dalam berbagai pendekatan pemodelan termasuk struktur elektronik berbasis DFT dan perhitungan docking molekuler.(wyn)