Hadiri IDEAFEST 2023, Ganjar Calon Presiden 2024 Optimistis Talenta Indonesia akan Bawa Perubahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024, pada Sabtu (30/9/2023) menghadiri IDEAFEST 2023 sebagai salah satu pembicara di acara yang diselenggarakan di JCC Senayan, Jakarta Pusat. Ganjar mengaku optimistis bahwa talenta Indonesia akan membawa perubahan besar di Indonesia.
Hal ini mengemuka pada tulisannya di akun X setelah menghadiri acara tersebut. Dalam acara tersebut, Ganjar mengajak para generasi muda untuk terus meningkatkan kesadaran politik dan menekankan pentingnya generasi muda untuk “gaspol” dalam berpolitik.
Dirinya juga mengundang generasi muda untuk segera terlibat dalam politik dengan sistem learning by doing atau belajar dengan cara melakukan. Dalam pemaparannya, Ganjar juga menyoroti pentingnya reformasi pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Urutan Ranking Terbaik UIN dan IAIN di Indonesia Versi Webometrics 2023
Menurutnya, kampus-kampus yang ada harus segera memodernisasikan kurikulum serta memberikan lingkungan kondusif bagi para mahasiswa. Hal itu dikatakan Ganjar setelah ada panelis yang bertanya soal fenomena sarjana yang tidak mendapat pekerjaan.
Menurut Ganjar lulusan sarjana dengan sistem yang ada saat ini cenderung kaku, sehingga ada perbedaan dengan mahasiswa dari sekolah vokasi yang malah banyak diterima oleh suatu perusahaan karena banyak pengalaman di lapangan.
“Sebenarnya kampus harus memerdekakan para mahasiswanya, memerdekakan kurikulumnya, dan lebih ramah pada lingkungan. Maka kalau dia (lulusan sarjana) kaku-kaku aja begitu, percayalah (akan) kalah dengan anak vokasi,” ujar Ganjar.
Baca juga: Riwayat dan Arti Gelar Pendidikan Gubernur BI Perry Warjiyo
Oleh sebab itu, menurut Ganjar, kurikulum di reformasi agar adaptif dengan kebutuhan industri saat ini. Lebih lanjut, dirinya juga menegaskan bahwa pendidikan tidak sekedar memberikan perintah melainkan juga kemampuannya harus dikembangkan.
"Kurikulum dan anak-anak harus adaptif. Artinya, anak-anak butuh magang, butuh pengembangan dengan industri, dan itu menurut saya kekinian banget. Pendidikan tidak hanya memberikan perintah, talentanya juga harus dikembangkan," ucapnya.
Terakhir Ganjar juga mempresentasikan 4 program yang akan dilakukannya untuk mereformasi birokrasi.
Pertama adalah dengan cara akselerasi kemudahan melakukan bisnis. Kemudian kedua, Digitalisasi Pelaporan Masyarakat, ketiga, meningkatkan kemampuan ASN dari Administrasi ke Analis, dan terakhir, menentukan KPI secara transparan.
Hal ini mengemuka pada tulisannya di akun X setelah menghadiri acara tersebut. Dalam acara tersebut, Ganjar mengajak para generasi muda untuk terus meningkatkan kesadaran politik dan menekankan pentingnya generasi muda untuk “gaspol” dalam berpolitik.
Dirinya juga mengundang generasi muda untuk segera terlibat dalam politik dengan sistem learning by doing atau belajar dengan cara melakukan. Dalam pemaparannya, Ganjar juga menyoroti pentingnya reformasi pendidikan di Indonesia.
Baca juga: Urutan Ranking Terbaik UIN dan IAIN di Indonesia Versi Webometrics 2023
Menurutnya, kampus-kampus yang ada harus segera memodernisasikan kurikulum serta memberikan lingkungan kondusif bagi para mahasiswa. Hal itu dikatakan Ganjar setelah ada panelis yang bertanya soal fenomena sarjana yang tidak mendapat pekerjaan.
Menurut Ganjar lulusan sarjana dengan sistem yang ada saat ini cenderung kaku, sehingga ada perbedaan dengan mahasiswa dari sekolah vokasi yang malah banyak diterima oleh suatu perusahaan karena banyak pengalaman di lapangan.
“Sebenarnya kampus harus memerdekakan para mahasiswanya, memerdekakan kurikulumnya, dan lebih ramah pada lingkungan. Maka kalau dia (lulusan sarjana) kaku-kaku aja begitu, percayalah (akan) kalah dengan anak vokasi,” ujar Ganjar.
Baca juga: Riwayat dan Arti Gelar Pendidikan Gubernur BI Perry Warjiyo
Oleh sebab itu, menurut Ganjar, kurikulum di reformasi agar adaptif dengan kebutuhan industri saat ini. Lebih lanjut, dirinya juga menegaskan bahwa pendidikan tidak sekedar memberikan perintah melainkan juga kemampuannya harus dikembangkan.
"Kurikulum dan anak-anak harus adaptif. Artinya, anak-anak butuh magang, butuh pengembangan dengan industri, dan itu menurut saya kekinian banget. Pendidikan tidak hanya memberikan perintah, talentanya juga harus dikembangkan," ucapnya.
Terakhir Ganjar juga mempresentasikan 4 program yang akan dilakukannya untuk mereformasi birokrasi.
Pertama adalah dengan cara akselerasi kemudahan melakukan bisnis. Kemudian kedua, Digitalisasi Pelaporan Masyarakat, ketiga, meningkatkan kemampuan ASN dari Administrasi ke Analis, dan terakhir, menentukan KPI secara transparan.
(nnz)