Matching Fund Kedaireka Kembali Dibuka, Ada Pendanaan hingga Rp750 M
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Matching Fund Kedaireka kembali dibuka tahun ini. Alokasi pendanaan yang sudah disiapkan oleh Ditjen Diktiristek untuk Dana Padanan Kedaireka 2024 mencapai total Rp750 Miliar.
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mengatakan, dana tersebut diharapkan dapat diserap secara optimal untuk menghasilkan karya-karya yang lebih gemilang dan sinergi inovasi pentahelix (semangat Kampus Merdeka) betul-betul berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Tema proposal yang diajukan masih difokuskan pada lima prioritas riset/rekacipta untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia. Yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesejahteraan.
Baca juga: Daftar Jenderal TNI Lulusan Universitas Terbaik Amerika, Ada yang Kuliah di Harvard
"Harapannya dengan tema-tema tersebut, Program Dana Padanan Kedaireka ini semakin menghilir dan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (4/10/2023).
Tahapan Pengajuan Proposal Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024
Insan perguruan tinggi bersama mitra DUDI dapat mengajukan proposal Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 melalui website www.kedaireka.id selama periode 1–31 Oktober 2023.
Selanjutnya tahap Desk Evaluasi Proposal pada 1-10 November 2023 dan Pengumuman Hasil Desk Evaluasi Proposal pada 13-15 November 2023. Kemudian dilanjutkan dengan Presentasi Proposal pada 20-30 November 2023 dan Pengumuman Hasil Presentasi Proposal pada 2 Desember 2023.
Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan dengan Jumlah Pendaftar Terbanyak, Puluhan Ribu Pilih PKN STAN
Tahap berikutnya Verifikasi dan Evaluasi Kelayakan Anggaran pada 4-15 Desember 2023 dan Penetapan Penerima Pendanaan pada 20 Desember 2023.
Program Dana Padanan 2024 diluncurkan pada awal Oktober ini, agar proposal dapat segera dirancang, diajukan dan dievaluasi pada tahun ini juga. Sehingga pelaksanaan program pada 2024 dapat berjalan lebih optimal dan mempunyai waktu yang cukup untuk diimplementasikan.
Melalui program ini, dosen-dosen di Tanah Air diberi kesempatan berkolaborasi untuk menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat.
“Dengan adanya animo insan Dikti yang cukup tinggi, kami melaksanakan proses seleksi yang terdiri dari beberapa tahap. Kemudian dari tahun ke tahun ada perbaikan layanan bagi insan Dikti dan para pengusul melalui proses yang lebih sederhana, efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas.
Kemudian sebagai tindak lanjut dari Soft Launching Program Dana Padanan Kedaireka 2024 yang sudah dilakukan, Ditjen Diktiristek juga akan menyelenggarakan Grand Launching secara hybrid (luring dan daring) dalam waktu dekat ini.
Pada Grand Launching akan melibatkan dan mengundang insan perguruan tinggi, DUDI, mitra swasta, pemerintah (pusat maupun daerah) dan BUMN,” pungkas Didi.
Lihat Juga: Mahasiswa dan Dosen Merapat! Ini 35 Aplikasi AI Generatif yang Direkomendasikan Kemendikbudristek
Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mengatakan, dana tersebut diharapkan dapat diserap secara optimal untuk menghasilkan karya-karya yang lebih gemilang dan sinergi inovasi pentahelix (semangat Kampus Merdeka) betul-betul berdampak pada kemajuan bangsa dan negara.
Tema proposal yang diajukan masih difokuskan pada lima prioritas riset/rekacipta untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia. Yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesejahteraan.
Baca juga: Daftar Jenderal TNI Lulusan Universitas Terbaik Amerika, Ada yang Kuliah di Harvard
"Harapannya dengan tema-tema tersebut, Program Dana Padanan Kedaireka ini semakin menghilir dan masalah yang dialami industri segera menghulu ke agenda riset di perguruan tinggi," katanya, dalam keterangan resmi, Rabu (4/10/2023).
Tahapan Pengajuan Proposal Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024
Insan perguruan tinggi bersama mitra DUDI dapat mengajukan proposal Dana Padanan Kedaireka Tahun 2024 melalui website www.kedaireka.id selama periode 1–31 Oktober 2023.
Selanjutnya tahap Desk Evaluasi Proposal pada 1-10 November 2023 dan Pengumuman Hasil Desk Evaluasi Proposal pada 13-15 November 2023. Kemudian dilanjutkan dengan Presentasi Proposal pada 20-30 November 2023 dan Pengumuman Hasil Presentasi Proposal pada 2 Desember 2023.
Baca juga: 10 Sekolah Kedinasan dengan Jumlah Pendaftar Terbanyak, Puluhan Ribu Pilih PKN STAN
Tahap berikutnya Verifikasi dan Evaluasi Kelayakan Anggaran pada 4-15 Desember 2023 dan Penetapan Penerima Pendanaan pada 20 Desember 2023.
Program Dana Padanan 2024 diluncurkan pada awal Oktober ini, agar proposal dapat segera dirancang, diajukan dan dievaluasi pada tahun ini juga. Sehingga pelaksanaan program pada 2024 dapat berjalan lebih optimal dan mempunyai waktu yang cukup untuk diimplementasikan.
Melalui program ini, dosen-dosen di Tanah Air diberi kesempatan berkolaborasi untuk menghasilkan karya reka cipta yang solutif dan inovatif di tengah kebutuhan dan tantangan masyarakat.
Matching Fund 2023 Diikuti 5.652 Proposal
PPK Program Dana Padanan Didi Rustam menyampaikan bahwa pada pelaksanaan Dana Padanan (Matching Fund) 2023 melibatkan 5.652 proposal yang mendaftar. Dari jumlah proposal yang masuk, tahun 2023 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 1.273 proposal pada 2021 dan 4.767 proposal pada 2022.“Dengan adanya animo insan Dikti yang cukup tinggi, kami melaksanakan proses seleksi yang terdiri dari beberapa tahap. Kemudian dari tahun ke tahun ada perbaikan layanan bagi insan Dikti dan para pengusul melalui proses yang lebih sederhana, efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar mendapatkan proposal yang lebih berkualitas.
Kemudian sebagai tindak lanjut dari Soft Launching Program Dana Padanan Kedaireka 2024 yang sudah dilakukan, Ditjen Diktiristek juga akan menyelenggarakan Grand Launching secara hybrid (luring dan daring) dalam waktu dekat ini.
Pada Grand Launching akan melibatkan dan mengundang insan perguruan tinggi, DUDI, mitra swasta, pemerintah (pusat maupun daerah) dan BUMN,” pungkas Didi.
Lihat Juga: Mahasiswa dan Dosen Merapat! Ini 35 Aplikasi AI Generatif yang Direkomendasikan Kemendikbudristek
(nnz)