Konferensi Internasional UI Bahas Pentingnya Hubungan Manusia dan Alam
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puluhan partisipan dari berbagai negara mengikuti International Postgraduate Students Conference on International Relations (IPGSC) yang digelar Hubungan Internasional (HI) Universitas Indonesia , 4-5 Oktober 2023 di Kampus UI.
Konferensi menghadirkan 24 partisipan dari Jepang, Madagaskar, Meksiko, India, serta ratusan partisipan dari berbagai daerah. Konferensi ketiga ini menghadirkan pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Convenor IPGSC Sofwan Al Banna, konferensi ini merupakan acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pascasarjana Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Baca juga: Lindungi Dosen dari Jurnal Predator, UGM Inisiasi Asian Jurnal Network
Sejak tahun 2018, IPGSC berfokus pada misi menghubungkan mahasiswa pascasarjana dari seluruh dunia untuk memberikan ide karya ilmiah paling menonjol dan mempublikasikannya.
"Khusus tahun ini, tema yang kami angkat adalah tentang pentingnya cara pandang yang komprehensif terkait hubungan manusia dan lingkungan," jelas dia.
Menurut dia, IPGSC melibatkan mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam konferensi membahas tentang isu-isu kontemporer. IPGSC menawarkan kesempatan bagi mahasiswa pascasarjana untuk memikirkan masa depan hubungan internasional.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Anak-Anak Capres 2024, Anies, Ganjar, dan Prabowo
"Salah satu tujuannya adalah membuka cara pandang baru hubungan internasional. Di mana selama ini kita meniadakan hubungan antar manusia dengan ekologis. Padahal itu penting melihat kondisi saat ini, " kata dia.
Dengan tujuan tersebut, diharapkan muncul cara pandang baru lebih yang prehensif tentang hubungan manusia dan lingkungan.
Selain itu, konferensi ini diharapkan meningkatkan kualitas akademik tulisan mahasiswa pascasarjana. Di sana materi tersebut dibahas dan didiskusikan oleh partisipan internasional.
"Total ada 24 paper yang kami diskusikan membahas tentang pentingnya hubungan antara manusia dan lingkungan," pungkasnya.
Konferensi menghadirkan 24 partisipan dari Jepang, Madagaskar, Meksiko, India, serta ratusan partisipan dari berbagai daerah. Konferensi ketiga ini menghadirkan pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Convenor IPGSC Sofwan Al Banna, konferensi ini merupakan acara dua tahunan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pascasarjana Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia.
Baca juga: Lindungi Dosen dari Jurnal Predator, UGM Inisiasi Asian Jurnal Network
Sejak tahun 2018, IPGSC berfokus pada misi menghubungkan mahasiswa pascasarjana dari seluruh dunia untuk memberikan ide karya ilmiah paling menonjol dan mempublikasikannya.
"Khusus tahun ini, tema yang kami angkat adalah tentang pentingnya cara pandang yang komprehensif terkait hubungan manusia dan lingkungan," jelas dia.
Menurut dia, IPGSC melibatkan mahasiswa pascasarjana dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam konferensi membahas tentang isu-isu kontemporer. IPGSC menawarkan kesempatan bagi mahasiswa pascasarjana untuk memikirkan masa depan hubungan internasional.
Baca juga: Riwayat Pendidikan Anak-Anak Capres 2024, Anies, Ganjar, dan Prabowo
"Salah satu tujuannya adalah membuka cara pandang baru hubungan internasional. Di mana selama ini kita meniadakan hubungan antar manusia dengan ekologis. Padahal itu penting melihat kondisi saat ini, " kata dia.
Dengan tujuan tersebut, diharapkan muncul cara pandang baru lebih yang prehensif tentang hubungan manusia dan lingkungan.
Selain itu, konferensi ini diharapkan meningkatkan kualitas akademik tulisan mahasiswa pascasarjana. Di sana materi tersebut dibahas dan didiskusikan oleh partisipan internasional.
"Total ada 24 paper yang kami diskusikan membahas tentang pentingnya hubungan antara manusia dan lingkungan," pungkasnya.
(nnz)