Khakam Ma’ruf, Sosok Inspiratif Alumni UNY yang Kantongi 170 Penghargaan

YOGYAKARTA - Ini profil sosok Khakam Ma'ruf, mahasiswa inspiratif yang mengantongi 170 penghargaan selama menempuh jenjang sarjana. Tak banyak mahasiswa di Indonesia bahkan dunia yang selama kuliahnya bisa mengumpulkan penghargaan hingga 170 jenis.

Dari mahasiswa yang tak banyak bahkan satu-satunya itu ada pada diri Khakam Ma’ruf, salah satu wisudawan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang selama masa studinya di UNY sukses diganjar 170 penghargaan

Bagaimana bisa hal itu bisa dilakukan Khakam? Lika-liku apa saja yang harus dijalani Khakam hingga bisa ‘panen’ penghargaan? Artikel kali ini akan membahas secara tuntas, seperti apa perjuangan Khakam dalam mengoleksi 170 penghargaan selama kuliahnya di UNY

Mengenal Sosok Mahasiswa Inspiratif Khakam Ma'ruf

Awalnya Disarankan Kuliah karena Dianggap Belum Pantas Bekerja

Prestasi Khakam bukan tanpa perjuangan. Setiap hari Khakam dengan motornya harus menempuh jarak lebih dari 70 kilometer untuk menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNY.

Mahasiswa yang tinggal di Pedukuhan I, Cerme, Panjatan, Kabupaten Kulon Progo itu tak menyangka akan melanjutkan pendidikan tinggi karena awalnya setelah lulus SMK keinginannya hanya satu yakni langsung bekerja. Meski telah memasukkan sejumlah lamaran kerja namun panggilan kerja tak kunjung menghampirinya.



Di tengah situasi itulah, sang ibu memberi pertanyaan yang tak diduganya. "Kamu belum pantas bekerja masih seperti bocah, lanjut kuliah saja. Apa kamu tidak ingin kuliah seperti saudaramu yang lain," kata sang ibu Sukiyah seperti dikutip laman UNY, Selasa (5/9.2023).

Akhirnya karena dorongan dari sang ibu dan juga Sumidi sang ayah, Khakam memutuskan untuk mendaftar di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin melalui Seleksi Mandiri (SM) jalur Prestasi Unggul UNY. Ia pun diterima di jalur tersebut. "Mungkin karena Ibu bilang saya pantasnya kuliah, jadinya saya bisa diterima kuliah dengan hanya sekali mendaftar" papar Khakam.

Mental Kompetitif Terbentuk karena Sering Kalah Lomba

Setelah diterima di UNY, alumni SMKN 2 Pengasih itu mengaku banyak berubah. Ia jadi aktif mengikuti organisasi penelitian dan lomba. Khakam juga bergabung dengan organisasi penelitian Fakultas Teknik UKMF Penelitian Matriks."Bergabung dengan organisasi yang berfokus pada penelitian ini membuat kemampuan pola pikir saya menjadi meningkat," katanya.

Jiwa kompetitif Khakam terbentuk karena sering jatuh bangun selama bergelut mengikuti banyak lomba di bangku kuliah. Ia mengatakan, terkadang dirinya bisa kalah lomba dua hingga lima kali sebulan.

Berkat konsistensi yang dilalui sampai saat ini, ada kurang lebih 171 prestasi kejuaraan tingkat nasional dan internasional yang diraihnya. Catatan prestasi tersebut mengantarkan Khakam menjadi Top 1 Mahasiswa Berprestasi Terbanyak di Web Presma UNY (prestasi mahasiswa).

Lomba pertama Khakam berawal dari ajakan kakak tingkatnya dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional di Universitas Siliwangi. Saat itu Khakam baru tiga minggu jadi mahasiswa baru dan langsung meraih juara ketiga.