146 Ners Lulusan FIK UMJ Diangkat Sumpah, IPK Tertinggi 3,98
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) telah melaksanakan Upacara Angkat Sumpah Ners 2022-2023. Ns. Muthia Mila Nissa meraih IPK tertinggi yaitu 3,98.
Muthia mengaku senang sekaligus tidak menyangka mendapatkan nilai IPK tertinggi. Menurutnya, kampus memberikan dukungan yang sangat besar selama Muthia belajar di FIK UMJ.
“Awalnya menjadi perawat bukanlah cita-cita saya, tapi saya bersyukur karena berada di lingkungan FIK UMJ yang sangat mendukung dari segi fasilitas dan bimbingan para dosen sehingga saya semakin yakin dengan apa yang saya jalani," katanya, melalui siaran pers, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: UMJ Kukuhkan Dekan FIP dan FISIP sebagai Guru Besar
Proses Angkat Sumpah FIK UMJ ini berlangsung di Gedung Pewayangan, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023). Sebanyak 146 lulusan diangkat sumpah oleh Dekan FIK UMJ Miciko Umeda dan Kerohaniawan dengan khidmat.
Dekan FIK UMJ, Miciko Umeda memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para lulusan atas ketekunan dalam menjalani tahapan profesi. Miciko melaporkan pada Uji Kompetensi Nasional Ners, kelulusan mahasiswa Profesi Ners FIK UMJ 2022-2023 mencapai 99,3%.
Capaian ini adalah cerminan dari dedikasi dan kerja keras lulusan dalam mengejar kualitas tertinggi dalam profesi perawat.
Baca juga: Mahasiswa Antusias Ikut Diklat Ekonomi Bareng MNC Asset dan UMJ
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma'mun Murod, mengatakan bahwa tugas perawat yang lekat dengan nilai kemanusiaan memiliki napas yang sama dengan Muhammadiyah. Gerakan dakwah Muhammadiyah yang menonjol di antaranya di bidang pendidikan. Contohnya pendidikan di Indonesia bagian Timur.
Keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan salah satunya dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki. Oleh karenanya Ma’mun mengapresiasi FIK UMJ yang mempertahankan predikat Unggul. Lebih lanjut, di hadapan 146 lulusan kebanggaan FIK UMJ, Ma'mun menjelaskan bahwa perawat adalah profesi mulia dan menjadi pilar penting.
"Tanpa perawat di rumah sakit, proses pengobatan akan sulit terlaksana. Pekerjaan sebagai perawat adalah pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia, dan ini merupakan indikator penting dalam pembangunan indeks kemanusiaan," imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut Anggota BPH UMJ Drs. Nandi Rahman juga menyampaikan bahwa profesi mulia ini cukup berat karena berkaitan dengan nyawa manusia. Menurutnya perawat lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah perlu memiliki tiga komitmen yaitu komitmen keilmuan, kekaderan, dan dakwah.
“Pertama komitmen keilmuan, artinya para lulusan tidak berhenti menimba ilmu. Kedua komitmen kekaderan, sebagai kader persyarikatan melanjutkan gerak Muhammadiyah di manapun berada. Ketiga komitmen dakwah Islam dan Muhammadiyah, artinya di samping bertugas sebagai perawat para lulusan juga harus berdakwah, menyampaikan visi misi Islam dan visi misi Muhammadiyah,” ujarnya.
“UMJ ini kawah candra di muka bagi PPNI. Hampir semua struktur pemikir di PPNI baik di DPP maupun DPW rata-rata kader Muhammadiyah. Begitu pula di klinisi. Lulusan UMJ jauh dari berita negatif. Banyak yang berkiprah di rumah sakit pemerintah dengan pelayanan terbaik," ujar Sekertaris DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) DKI Jakarta H. Ns. Maryanto.
Muthia mengaku senang sekaligus tidak menyangka mendapatkan nilai IPK tertinggi. Menurutnya, kampus memberikan dukungan yang sangat besar selama Muthia belajar di FIK UMJ.
“Awalnya menjadi perawat bukanlah cita-cita saya, tapi saya bersyukur karena berada di lingkungan FIK UMJ yang sangat mendukung dari segi fasilitas dan bimbingan para dosen sehingga saya semakin yakin dengan apa yang saya jalani," katanya, melalui siaran pers, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: UMJ Kukuhkan Dekan FIP dan FISIP sebagai Guru Besar
Proses Angkat Sumpah FIK UMJ ini berlangsung di Gedung Pewayangan, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023). Sebanyak 146 lulusan diangkat sumpah oleh Dekan FIK UMJ Miciko Umeda dan Kerohaniawan dengan khidmat.
Dekan FIK UMJ, Miciko Umeda memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para lulusan atas ketekunan dalam menjalani tahapan profesi. Miciko melaporkan pada Uji Kompetensi Nasional Ners, kelulusan mahasiswa Profesi Ners FIK UMJ 2022-2023 mencapai 99,3%.
Capaian ini adalah cerminan dari dedikasi dan kerja keras lulusan dalam mengejar kualitas tertinggi dalam profesi perawat.
Baca juga: Mahasiswa Antusias Ikut Diklat Ekonomi Bareng MNC Asset dan UMJ
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma'mun Murod, mengatakan bahwa tugas perawat yang lekat dengan nilai kemanusiaan memiliki napas yang sama dengan Muhammadiyah. Gerakan dakwah Muhammadiyah yang menonjol di antaranya di bidang pendidikan. Contohnya pendidikan di Indonesia bagian Timur.
Keseriusan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan salah satunya dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki. Oleh karenanya Ma’mun mengapresiasi FIK UMJ yang mempertahankan predikat Unggul. Lebih lanjut, di hadapan 146 lulusan kebanggaan FIK UMJ, Ma'mun menjelaskan bahwa perawat adalah profesi mulia dan menjadi pilar penting.
"Tanpa perawat di rumah sakit, proses pengobatan akan sulit terlaksana. Pekerjaan sebagai perawat adalah pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di Indonesia, dan ini merupakan indikator penting dalam pembangunan indeks kemanusiaan," imbuhnya.
Senada dengan hal tersebut Anggota BPH UMJ Drs. Nandi Rahman juga menyampaikan bahwa profesi mulia ini cukup berat karena berkaitan dengan nyawa manusia. Menurutnya perawat lulusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah perlu memiliki tiga komitmen yaitu komitmen keilmuan, kekaderan, dan dakwah.
“Pertama komitmen keilmuan, artinya para lulusan tidak berhenti menimba ilmu. Kedua komitmen kekaderan, sebagai kader persyarikatan melanjutkan gerak Muhammadiyah di manapun berada. Ketiga komitmen dakwah Islam dan Muhammadiyah, artinya di samping bertugas sebagai perawat para lulusan juga harus berdakwah, menyampaikan visi misi Islam dan visi misi Muhammadiyah,” ujarnya.
“UMJ ini kawah candra di muka bagi PPNI. Hampir semua struktur pemikir di PPNI baik di DPP maupun DPW rata-rata kader Muhammadiyah. Begitu pula di klinisi. Lulusan UMJ jauh dari berita negatif. Banyak yang berkiprah di rumah sakit pemerintah dengan pelayanan terbaik," ujar Sekertaris DPW PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) DKI Jakarta H. Ns. Maryanto.
(nnz)