Perbedaan Majas Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte Beserta Contohnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Majas pars pro toto dan totem pro parte adalah jenis majas yang terkadang membuat orang terkecoh dengan artinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau bisa juga disebut sebagai kiasan.
Penggunaan kedua majas ini sering kali diucapkan secara tidak sadar, seperti yang dilakukan oleh komentator pertandingan bola.
Baca juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Berikut Contoh Majas Metonimia
Perbedaan yang paling mudah dilihat dari majas pars pro toto dan totem pro parte adalah penggunaan istilah dalam suatu kalimat. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasinya di bawah ini.
Majas Pars Pro Toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur atau objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
1. Karina tidak kunjung menampakkan batang hidungnya di sini.
2. Rizky telah lama menaruh hati pada Syifa.
3. Wanita itu telah angkat kaki dari dari rumah lamanya.
4. Pertunjukan itu sangat menarik perhatian ratusan pasang mata.
5. Anak itu sangat mengandalkan uluran tangan orang lain untuk melanjutkan hidupnya.
6. Dia sudah tidak berani untuk menginjakkan kaki ke tempat ini.
7. Andi menjadi tangan kanan manajer perusahaannya.
8. Sepucuk surat itu telah aku kirimkan ke keluargaku di desa.
9. Ketua RT menyerahkan bantuan sembako untuk setiap kepala.
10. Kambing itu dijual per ekor dengan harga yang murah untuk dikurbankan.
Baca juga: 30 Contoh Majas Repetisi yang Menarik dan Mudah Dipahami
Majas Totem Pro Parte adalah majas yang menggunakan keseluruhan objek untuk menunjukkan atau mewakili sebagian objek.
1. Indonesia memenangkan pertandingan sepak bola melawan Brunei Darussalam.
2. SMAN 1 Bekasi memenangkan olimpiade matematika tahun 2022.
3. Warga Cawang memiliki solidaritas yang tinggi dalam kerja bakti.
4. Temanku memberikan ucapan ulang tahun kepadaku.
5. Dina menyukai bunga karena memiliki bau yang harum dan indah.
6. Sekolah sebelah terkenal dengan siswinya yang cantik.
7. Perempuan tidak menyukai laki-laki yang memiliki sifat tempramental.
8. Masyarakat Indonesia sangat menyukai musik dangdut
9. Anak muda suka sekali minum kopi saat senja.
10. Generasi Z paham dengan teknologi dan media sosial.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain atau bisa juga disebut sebagai kiasan.
Penggunaan kedua majas ini sering kali diucapkan secara tidak sadar, seperti yang dilakukan oleh komentator pertandingan bola.
Baca juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Berikut Contoh Majas Metonimia
Perbedaan yang paling mudah dilihat dari majas pars pro toto dan totem pro parte adalah penggunaan istilah dalam suatu kalimat. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasinya di bawah ini.
Perbedaan Majas Pars Pro Toto dan Totem Pro Parte Beserta Contohnya
Pengertian Majas Pars Pro Toto
Majas Pars Pro Toto adalah majas yang menggunakan sebagian unsur atau objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Contoh Majas Pars Pro Toto
1. Karina tidak kunjung menampakkan batang hidungnya di sini.
2. Rizky telah lama menaruh hati pada Syifa.
3. Wanita itu telah angkat kaki dari dari rumah lamanya.
4. Pertunjukan itu sangat menarik perhatian ratusan pasang mata.
5. Anak itu sangat mengandalkan uluran tangan orang lain untuk melanjutkan hidupnya.
6. Dia sudah tidak berani untuk menginjakkan kaki ke tempat ini.
7. Andi menjadi tangan kanan manajer perusahaannya.
8. Sepucuk surat itu telah aku kirimkan ke keluargaku di desa.
9. Ketua RT menyerahkan bantuan sembako untuk setiap kepala.
10. Kambing itu dijual per ekor dengan harga yang murah untuk dikurbankan.
Baca juga: 30 Contoh Majas Repetisi yang Menarik dan Mudah Dipahami
Pengertian Majas Totem Pro Parte
Majas Totem Pro Parte adalah majas yang menggunakan keseluruhan objek untuk menunjukkan atau mewakili sebagian objek.
Contoh Majas Totem Pro Parte
1. Indonesia memenangkan pertandingan sepak bola melawan Brunei Darussalam.
2. SMAN 1 Bekasi memenangkan olimpiade matematika tahun 2022.
3. Warga Cawang memiliki solidaritas yang tinggi dalam kerja bakti.
4. Temanku memberikan ucapan ulang tahun kepadaku.
5. Dina menyukai bunga karena memiliki bau yang harum dan indah.
6. Sekolah sebelah terkenal dengan siswinya yang cantik.
7. Perempuan tidak menyukai laki-laki yang memiliki sifat tempramental.
8. Masyarakat Indonesia sangat menyukai musik dangdut
9. Anak muda suka sekali minum kopi saat senja.
10. Generasi Z paham dengan teknologi dan media sosial.
MG/Vina Karlameta Suhandi
(nnz)