Guru Besar FTUI Paparkan Cara Tingkatkan Kualitas Produk Manufaktur, Begini Strateginya

Kamis, 02 November 2023 - 19:45 WIB
loading...
Guru Besar FTUI Paparkan...
Dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar bidang Ilmu Perlakuan Panas FTUI, Kamis (2/11/2023), Myrna Ariati Mochtar memaparkan cara meningkatkan kualitas produk manufaktur.Foto/ist
A A A
JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) resmi mengukuhkan Myrna Ariati Mochtar sebagai Guru Besar bidang Ilmu Perlakuan Panas Fakultas Teknik UI (FTUI) . Dalam pengukuhannya sebagai Guru Besar, Myrna turut memaparkan cara meningkatkan kualitas produk manufaktur.

Myrna mengatakan, selama tiga bulan pertama pada tahun 2023, sektor industri manufaktur tetap sebagai kontributor paling besar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2023 yang sumbangsihnya hingga 16,77%.

Kendati demikian, kata Myrna, hal tersebut harus diimbangi dengan peningkatan efisiensi proses dan kualitas produk manufaktur.
"Berbagai metode harus terus diupayakan untuk mempertinggi kualitas dan efisiensi produksi industri manufaktur yang salah satunya melalui proses perlakuan panas," ujar Myrna dalam keterangan resminya, Kamis (2/11/2023).


Sekadar informasi, Myrna meneliti model untuk memprediksi sifat mekanik material pada proses perlakuan panas berdasarkan data empiris. Hal ini diperoleh dari eksperimen dengan berbagai komposisi material, temperatur, dan waktu pemanasan.

Myrna menyebutkan, model ini kemudian dilakukan validasi, perbandingan antara hasil perhitungan model matematik dan hasil eksperimen yang menunjukkan bahwa model yang didapat memiliki kepresisian tinggi.

Artinya, metode pembentukan model berbasis data empiris ini, dapat digunakan untuk memprediksi sifat kekerasan, kekuatan, perubahan dimensi material hasil laku panas pada berbagai parameter perlakuan panas, seperti temperatur, waktu, kecepatan pemanasan dan pendinginan.

Menurut Myrna, hasil yang akurat dapat menekan proses trial error dalam pengembangan produk industri manufaktur sehingga dapat meningkatkan efisiensi proses dari segi biaya, waktu, energi, dan material. “Hal ini menjadi bentuk nyata dari kolaborasi akademisi dan pelaku industri. Penelitian dapat terus disempurnakan dengan jumlah sample lebih banyak lagi agar hasilnya semakin presisi," paparnya.

"Kami para akademisi tentunya berharap bersama pihak industri terus berkolaborasi, saling memberi manfaat. Sektor industri akan memperkaya pengetahuan kami dan penelitian bersama yang dilakukan dapat bermanfaat,” sambungnya.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5445 seconds (0.1#10.140)