Minat Baca Siswa Tinggi tapi Literasi Rendah, Kemendikbudristek Ungkap Masalahnya
loading...
A
A
A
"Nah, tahun depan kami juga akan mencetak buku dengan kualitas yang sama, judul-judulnya relatif sama, ada penambahan bahkan gitu, dengan jumlah yang lebih besar, Insya Allah. Ini apa? Bentuk komitmen pemerintah untuk menyediakan buku bacaan bermutu itu," paparnya.
Upaya lainnya yang dilakukan Kemendikbudristek adalah mengajak berbagai pihak untuk gotong royong meningkatkan literasi. Mulai dari akademisi, penggiat literasi, kepala sekolah, guru, hingga filantropi.
Salah satunya adalah Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Melalui program PINTAR, Tanoto Foundation berupaya meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui inovasi-inovasi pembelajaran, serta dukungan terhadap program prioritas pemerintah di bidang pendidikan.
"Program di Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat ini merupakan program koloborasi pemerintah dengan pusat, Kemendibukristek dengan Tanoto Foundation. Untuk memperluas jaringan pemanfaatan buku bacaan bermutu yang selama ini baru bisa kita siapkan di sekolah-sekolah daerah 3T," terangya.
"Kami berharap tentu saja ini bisa menjadi salah satu model kolaborasi, gotong royong antara pemerintah dengan mitra pembangunan," sambungnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati mengatakan mengatakan bahwa masa depan pendidikan Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, Tanoto Foundation sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kemendikbudristek.
“Sesuai dengan mandat dari pendiri kami, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, Tanoto Foundation berkomitmen penuh mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan termasuk literasi di dalamnya,” ujar Ari.
Melalui kerja sama ini, Tanoto Foundation bersama Kemendikbudristek menyebarkan 156 judul buku dengan total 76.752 buku di 12 kabupaten yaitu, Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Siak, dan Kampar.
"Kami dengan cepat merespons Kemendikbudristek berpartisipasi, bergotong royong untuk menghadirkan buku bacaan bermutu. Tidak hanya pemerintah pusat, kami juga mendukung pemda untuk pendidikan berkualitas lewat pelatihan para guru. Semoga upaya bersama ini terus menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia,” jelas Ari.
Selain dihadiri Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz dan Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, acara ini juga dihadiri Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi, serta Bupati Kukar yang diwakili oleh Kabid Sekolah Dasar Disdikbud Akhmad Nur Khalis.
Upaya lainnya yang dilakukan Kemendikbudristek adalah mengajak berbagai pihak untuk gotong royong meningkatkan literasi. Mulai dari akademisi, penggiat literasi, kepala sekolah, guru, hingga filantropi.
Salah satunya adalah Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Melalui program PINTAR, Tanoto Foundation berupaya meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah melalui inovasi-inovasi pembelajaran, serta dukungan terhadap program prioritas pemerintah di bidang pendidikan.
"Program di Kutai Kartanegara, Paser, dan Kutai Barat ini merupakan program koloborasi pemerintah dengan pusat, Kemendibukristek dengan Tanoto Foundation. Untuk memperluas jaringan pemanfaatan buku bacaan bermutu yang selama ini baru bisa kita siapkan di sekolah-sekolah daerah 3T," terangya.
"Kami berharap tentu saja ini bisa menjadi salah satu model kolaborasi, gotong royong antara pemerintah dengan mitra pembangunan," sambungnya.
Di tempat yang sama, Direktur Pendidikan Dasar Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati mengatakan mengatakan bahwa masa depan pendidikan Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, Tanoto Foundation sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kemendikbudristek.
“Sesuai dengan mandat dari pendiri kami, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto, Tanoto Foundation berkomitmen penuh mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan termasuk literasi di dalamnya,” ujar Ari.
Melalui kerja sama ini, Tanoto Foundation bersama Kemendikbudristek menyebarkan 156 judul buku dengan total 76.752 buku di 12 kabupaten yaitu, Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Batanghari, Muaro Jambi, Siak, dan Kampar.
"Kami dengan cepat merespons Kemendikbudristek berpartisipasi, bergotong royong untuk menghadirkan buku bacaan bermutu. Tidak hanya pemerintah pusat, kami juga mendukung pemda untuk pendidikan berkualitas lewat pelatihan para guru. Semoga upaya bersama ini terus menciptakan dampak positif dalam meningkatkan kemampuan literasi anak-anak Indonesia,” jelas Ari.
Selain dihadiri Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Aminudin Aziz dan Direktur Program Pendidikan Dasar Tanoto Foundation, acara ini juga dihadiri Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek Muhammad Hasbi, serta Bupati Kukar yang diwakili oleh Kabid Sekolah Dasar Disdikbud Akhmad Nur Khalis.