Couple Goals, Pasangan Suami Istri Ini Dikukuhkan Bareng Jadi Guru Besar ITS
loading...
A
A
A
Menurutnya, peningkatan jumlah guru besar atau profesor tersebut dapat membantu peningkatan kualitas penelitian dan pemeringkatan perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Ashari memaparkan, saat ini ITS telah memiliki total 167 profesor aktif yang telah dikukuhkan dengan penambahan 73 profesor baru sejak tahun 2019 lalu. “Sebagai permulaan, di awal tahun ini kita telah menerima sebanyak delapan guru besar baru ini,” ujarnya.
Dengan bertambahnya delapan profesor baru di ITS kali ini, Ashari mengaku sangat bangga. Dengan mantap, profesor Departemen Teknik Elektro ini berharap agar dengan bertambahnya jumlah guru besar ini dapat lebih meningkatkan kualitas institusi. “Yang paling utama, bisa memberikan warna baru di dunia penelitian di Indonesia,” tandasnya mengingatkan.
Enam profesor lain yang dikukuhkan adalah , profesor ke-196 ITS Prof I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi orasi ilmiahnya yang berjudul Inovasi Teknologi Pemulihan Material dan Energi dari Limbah untuk Menggerakkan Ekonomi Sirkular Nasional.
Baca juga: Momen Penuh Haru Anak Penjual Gula Jawa Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM
Kemudian mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) tahun 2015 Prof Dr Ir Patdono Suwignjo MEng menyampaikan orasinya terkait Pengelolaan Kinerja untuk Proses Inovasi pada BUMN Indonesia sebagai profesor ke-197 ITS dari Departemen Teknik Sistem dan Industri.
(dari kiri) Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning, Prof Dr Ir I Made Ariana, dan Prof Dr Mashuri. Foto/Humas ITS.
Profesor ke-200 ITS dari Departemen Teknik Kimia Prof Dr Eng Widiyastuti membahas terkait peluang besar pemanfaatan bahan baku alamiah melalui inovasi proses material.
Berikutnya, profesor dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning juga menyampaikan orasinya mengenai inovasi pada operasi perdagangan lewat laut yang melibatkan pengelolaan gangguan.
Dilanjutkan oleh profesor yang berasal dari departemen yang sama, Prof Dr Ir I Made Ariana yang berhasil dikukuhkan sebagai profesor ke-202 ITS dalam bidang Ilmu Permesinan Kapal.
Lebih lanjut, Ashari memaparkan, saat ini ITS telah memiliki total 167 profesor aktif yang telah dikukuhkan dengan penambahan 73 profesor baru sejak tahun 2019 lalu. “Sebagai permulaan, di awal tahun ini kita telah menerima sebanyak delapan guru besar baru ini,” ujarnya.
Dengan bertambahnya delapan profesor baru di ITS kali ini, Ashari mengaku sangat bangga. Dengan mantap, profesor Departemen Teknik Elektro ini berharap agar dengan bertambahnya jumlah guru besar ini dapat lebih meningkatkan kualitas institusi. “Yang paling utama, bisa memberikan warna baru di dunia penelitian di Indonesia,” tandasnya mengingatkan.
Enam profesor lain yang dikukuhkan adalah , profesor ke-196 ITS Prof I Dewa Ayu Agung Warmadewanthi orasi ilmiahnya yang berjudul Inovasi Teknologi Pemulihan Material dan Energi dari Limbah untuk Menggerakkan Ekonomi Sirkular Nasional.
Baca juga: Momen Penuh Haru Anak Penjual Gula Jawa Dikukuhkan sebagai Guru Besar UGM
Kemudian mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) tahun 2015 Prof Dr Ir Patdono Suwignjo MEng menyampaikan orasinya terkait Pengelolaan Kinerja untuk Proses Inovasi pada BUMN Indonesia sebagai profesor ke-197 ITS dari Departemen Teknik Sistem dan Industri.
(dari kiri) Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning, Prof Dr Ir I Made Ariana, dan Prof Dr Mashuri. Foto/Humas ITS.
Profesor ke-200 ITS dari Departemen Teknik Kimia Prof Dr Eng Widiyastuti membahas terkait peluang besar pemanfaatan bahan baku alamiah melalui inovasi proses material.
Berikutnya, profesor dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS Prof Ir Raja Oloan Saut Gurning juga menyampaikan orasinya mengenai inovasi pada operasi perdagangan lewat laut yang melibatkan pengelolaan gangguan.
Dilanjutkan oleh profesor yang berasal dari departemen yang sama, Prof Dr Ir I Made Ariana yang berhasil dikukuhkan sebagai profesor ke-202 ITS dalam bidang Ilmu Permesinan Kapal.