Inovasi Pendidikan Vokasi Tarik Perhatian Pebisnis di Business Matching 2024
loading...
A
A
A
DENPASAR - Inovasi dari pendidikan vokasi turut dipamerkan di ajang Business Matching 2024 di Denpasar, Bali. Inovasi dari pendidikan vokasi pun menjadi salah satu yang menarik perhatian para pengunjung yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari pebisnis, industri, hingga pemangku kebijakan.
Total ada sekitar 182 stan yang turut dalam pameran bertema “Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas”. Stan-stan tersebut memamerkan berbagai macam produk dalam negeri yang berasal dari binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Pertahanan.
Pada pameran tersebut, keberhasilan satuan pendidikan vokasi dalam menghasilkan produk-produk lokal yang inovatif cukup menarik perhatian para pengunjung. Ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang.
Baca juga: Kemendikbud Kenalkan Inovasi Transportasi dan Teknologi dari Kampus ke Industri
Para pengunjung yang dari berasal kalangan pebisnis, industri, hingga pengambil kebijakan tersebut datang untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi yang bisa dikerjakan bersama dengan satuan pendidikan vokasi yang terlibat.
Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan bahwa Pameran Business Matching Tahap VII Tahun 2024 menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) serta mewujudkan kemandirian bangsa.
Keberhasilan gerakan tersebut diyakini dapat mendorong perkembangan industri dalam negeri, peningkatan lapangan kerja baru, penyerapan tenaga kerja, dan berbagai multiplier effect lainnya yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa sejak awal Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya memastikan relevansi lulusan vokasi untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dunia usaha dan dunia industri. Dirjen Kiki juga menambahkan bahwa dampak kegiatan sangat positif.
Baca juga: Canggih, Unair Buat Charging Station untuk Kendaraan Listrik
“Saat ini anak-anak vokasi bukan hanya belajar membuat dan melakukan praktik. Namun, mereka juga sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan. Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Pada level perguruan tinggi, riset yang mereka lakukan akan semakin maju dan berkualitas,” tambah Kiki, dalam keterangan resmi, Jumat (8/3/2024).
Total ada sekitar 182 stan yang turut dalam pameran bertema “Kemandirian Produk Dalam Negeri Menuju Indonesia Emas”. Stan-stan tersebut memamerkan berbagai macam produk dalam negeri yang berasal dari binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Kementerian Pertahanan.
Pada pameran tersebut, keberhasilan satuan pendidikan vokasi dalam menghasilkan produk-produk lokal yang inovatif cukup menarik perhatian para pengunjung. Ini terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang.
Baca juga: Kemendikbud Kenalkan Inovasi Transportasi dan Teknologi dari Kampus ke Industri
Para pengunjung yang dari berasal kalangan pebisnis, industri, hingga pengambil kebijakan tersebut datang untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi yang bisa dikerjakan bersama dengan satuan pendidikan vokasi yang terlibat.
Sekretaris Jenderal, Kemendikbudristek, Suharti, menyampaikan bahwa Pameran Business Matching Tahap VII Tahun 2024 menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) serta mewujudkan kemandirian bangsa.
Keberhasilan gerakan tersebut diyakini dapat mendorong perkembangan industri dalam negeri, peningkatan lapangan kerja baru, penyerapan tenaga kerja, dan berbagai multiplier effect lainnya yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa sejak awal Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi terus berupaya memastikan relevansi lulusan vokasi untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dunia usaha dan dunia industri. Dirjen Kiki juga menambahkan bahwa dampak kegiatan sangat positif.
Baca juga: Canggih, Unair Buat Charging Station untuk Kendaraan Listrik
“Saat ini anak-anak vokasi bukan hanya belajar membuat dan melakukan praktik. Namun, mereka juga sudah memperhatikan bahwa kalau mereka memproduksi sesuatu ada kepentingan pelanggan yang harus dipikirkan. Dengan kesadaran tersebut, maka dampak positif tersebut juga dirasakan oleh perguruan tinggi. Pada level perguruan tinggi, riset yang mereka lakukan akan semakin maju dan berkualitas,” tambah Kiki, dalam keterangan resmi, Jumat (8/3/2024).