Anak Tukang Bubur Ini Lulus Cum Laude di ITB, Penuhi Janji ke Mendiang Ibu
loading...
A
A
A
“Apa yang mereka katakan itu justru menjadi cambuk bagi saya untuk membuktikan pada mereka bahwa anak seorang tukang bubur pun dapat berprestasi," tuturnya bersemangat.
Mahasiswa prodi Teknik Metalurgi ITB angkatan tahun 2020 ini sejak SD memang memiliki ketertarikan tinggi untuk sekolah dan karenanya sering memperoleh prestasi, baik akademik maupun non akademik.
Selama di SD dan SMP, Melly selalu menduduki peringkat 3 besar di sekolahnya serta sering mengikuti lomba bercerita bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Memasuki masa SMA di SMAK BPK Penabur Bandung, Melly sempat mengikuti olimpiade sains matematika dan kimia tingkat kota Bandung.
“Saat kelas 3 SMA pernah memperoleh juara 3 lomba bahasa Mandarin di Universitas Maranatha dan lolos ke babak semifinal olimpiade kimia UNY, “ jelasnya.
Melly juga bersyukur bisa menjalani perkuliahan dan lulus lebih cepat karena menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan sangat berkontribusi hingga ia lulus cum laude dari ITB.
Melly setelah lulus ingin bekerja di industri pengolahan logam atau pertambangan ini mengetahui adanya KIP Kuliah bukan dari guru atau sekolah, tetapi kebetulan melalui Instagram story dan Melly mencoba mendaftar sehingga akhirnya dinyatakan layak memperoleh KIP Kuliah.
“Seandainya tidak ada bantuan KIP Kuliah, saya tidak tahu, mungkin akan sulit sekali untuk bisa berkuliah karena ekonomi keluarga sangat tidak mendukung," ungkapnya.
Melly adalah bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukan hambatan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Kuncinya adalah selalu berusaha dan jangan pernah takut bermimpi.
"Orang tua selalu berpesan agar saya dapat mengejar pendidikan setinggi mungkin dan mereka selalu mendukung dan membantu saya apabila hal tersebut mengenai pendidikan," pungkas Melly yang memiliki harapan bisa lanjut S2 usai bekerja selama 2-3 tahun.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
Penerima KIP Kuliah
Mahasiswa prodi Teknik Metalurgi ITB angkatan tahun 2020 ini sejak SD memang memiliki ketertarikan tinggi untuk sekolah dan karenanya sering memperoleh prestasi, baik akademik maupun non akademik.
Selama di SD dan SMP, Melly selalu menduduki peringkat 3 besar di sekolahnya serta sering mengikuti lomba bercerita bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Memasuki masa SMA di SMAK BPK Penabur Bandung, Melly sempat mengikuti olimpiade sains matematika dan kimia tingkat kota Bandung.
“Saat kelas 3 SMA pernah memperoleh juara 3 lomba bahasa Mandarin di Universitas Maranatha dan lolos ke babak semifinal olimpiade kimia UNY, “ jelasnya.
Melly juga bersyukur bisa menjalani perkuliahan dan lulus lebih cepat karena menjadi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan sangat berkontribusi hingga ia lulus cum laude dari ITB.
Melly setelah lulus ingin bekerja di industri pengolahan logam atau pertambangan ini mengetahui adanya KIP Kuliah bukan dari guru atau sekolah, tetapi kebetulan melalui Instagram story dan Melly mencoba mendaftar sehingga akhirnya dinyatakan layak memperoleh KIP Kuliah.
“Seandainya tidak ada bantuan KIP Kuliah, saya tidak tahu, mungkin akan sulit sekali untuk bisa berkuliah karena ekonomi keluarga sangat tidak mendukung," ungkapnya.
Melly adalah bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukan hambatan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi. Kuncinya adalah selalu berusaha dan jangan pernah takut bermimpi.
"Orang tua selalu berpesan agar saya dapat mengejar pendidikan setinggi mungkin dan mereka selalu mendukung dan membantu saya apabila hal tersebut mengenai pendidikan," pungkas Melly yang memiliki harapan bisa lanjut S2 usai bekerja selama 2-3 tahun.
Lihat Juga: ITB Sampaikan Duka Cita Atas Tewasnya Mahasiswa Fakultas Teknik Loncat dari Lantai 27 Apartemen
(nnz)