P2G Sebut Penerimaan Siswa Angkatan Pertama Kurikulum Merdeka di SNBP 2024 Menurun

Kamis, 18 April 2024 - 17:33 WIB
loading...
P2G Sebut Penerimaan...
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyebut berdasarkan angket ada penurunan jumlah siswa angkatan pertama Kurikulum Merdeka di SNBP 2024. Foto/SINDOnews,
A A A
JAKARTA - P2G membuat angket terkait penerimaan siswa angkatan pertama Kurikulum Merdeka di jalur SNBP 2024 . Angket dilakukan di 38 Sekolah Penggerak yang mendaftarkan siswanya di SNBP.

Jumlah SMA Sekolah Penggerak Angkatan 1 yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021 ada sebanyak 381 SMA. Sehingga Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyebut angket yang dilakukan terhadap 38 Sekolah Penggerak atau sampel 10 persen sudah mengakomodasi total populasi.

Baca juga: Kado untuk Ibu, Cinta Lolos SNBP 2024 di Unesa pada Usia 16 Tahun

Berdasarkan angket tersebut, P2G menyebutkan bahwa terdapat fakta terjadinya penurunan jumlah penerimaan siswa jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024. Ada penurunan drastis khususnya terhadap Sekolah-sekolah Penggerak Angkatan I (jenjang SMA) yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021 dibandingkan dengan sekolah yang masih menggunakan Kurikulum 2013.

Baca juga: Bingung Pilih PTN? 20 Kampus Negeri Ini Jadi Favorit di SNBP 2024

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri mengatakan, hasil angket tersebut menunjukkan tidak ada keadilan bagi pengguna Kurikulum Merdeka untuk Sekolah Penggerak Angkatan Pertama.

“Sekolah-sekolah Penggerak merasa mendapat diskriminasi, karena lulusan mereka tidak diperlakukan setara dengan sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum 2013,” katanya, melalui siaran pers, Kamis (18/4/2024).

Iman menambahkan, bahkan dalam pengumuman kelulusan SNBP pada 26 Maret 2024, ada perguruan tinggi yang tidak meloloskan siswa yang mendaftar menggunakan rapor Kurikulum Merdeka.

“Berdasarkan hasil data angket yang dijaring P2G secara online terhadap SMA yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak 2021, ada 38 sekolah mengalami penurunan drastis dalam penerimaan PTN jalur SNBP,” imbuh Iman.

Kurang Koordinasi


Adanya penurunan siswa yang menerapkan Kurikulum Merdeka, ungkap Iman, sangat disayangkan oleh pihaknya. Ini terjadi, sebut P2G, karena tidak adanya koordinasi, sinkronisasi, dan harmonisasi antara kebijakan implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Sekolah Penggerak Angkatan I yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan sistem SNBP yang diselenggarakan Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

"Padahal BP3 dan PTN sama-sama berada di bawah Kemendikbudristek. Akibatnya siswa yang merupakan produk pertama lulusan Kurikulum Merdeka menjadi korban atau dirugikan oleh sistem ini," tambahnya.

Merugikan Hak Siswa


Menurut P2G, hal ini jelas bertentangan dengan prinsip yang digembar-gemborkan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yaitu berpihak pada anak. Justru sistem ini merugikan hak-hak anak diterima di PTN melalui jalur SNBP dan termasuk di sekolah kedinasan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Libur Sekolah Selama...
Libur Sekolah Selama Ramadan 2025 Berisiko Sebabkan Learning Loss
Siswa Libur Panjang...
Siswa Libur Panjang selama Ramadan, P2G Ungkap 3 Dampak Negatifnya
Wacana Libur Sekolah...
Wacana Libur Sekolah selama Ramadan, P2G: Bagaimana dengan Siswa Non Muslim?
Mendikdasmen: Kurikulum...
Mendikdasmen: Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka Masih Berlaku
Kemendikbud Sisipkan...
Kemendikbud Sisipkan Pendidikan Literasi Finansial melalui Kurikulum Merdeka
Ini Sejumlah Catatan...
Ini Sejumlah Catatan Jika Kurikulum Merdeka Dilanjutkan, Apa Saja?
Kurikulum Merdeka Ajak...
Kurikulum Merdeka Ajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak
Sekolah Diberi Masa...
Sekolah Diberi Masa Transisi 3 Tahun untuk Implementasi Kurikulum Merdeka
Sekolah Negeri Sulit...
Sekolah Negeri Sulit Dapat Siswa Baru, P2G Ungkap Alasannya
Rekomendasi
17 Mayjen TNI Digeser...
17 Mayjen TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi TNI Maret 2025, Ini Nama-namanya
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Hailey Baldwin Diduga...
Hailey Baldwin Diduga Unfollow Akun Instagram Justin Bieber
Libur Lebaran, Polisi...
Libur Lebaran, Polisi Terapkan One Way Menuju Jalur Wisata Pantai Carita dan Anyer
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
Sugianto Dipuji sebagai...
Sugianto Dipuji sebagai Pahlawan karena Menyelamatkan Lansia saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
Berita Terkini
Profil Pendidikan Ray...
Profil Pendidikan Ray Sahetapy, Aktor Legendaris Indonesia
1 jam yang lalu
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
2 jam yang lalu
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
3 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Maxime...
Riwayat Pendidikan Maxime Bouttier, Aktor Tampan yang Baru Melamar Luna Maya
21 jam yang lalu
Bestie, Ini 10 Ucapan...
Bestie, Ini 10 Ucapan Lebaran Hari Raya Idulfitri 2025 untuk Teman Kuliah
22 jam yang lalu
Berapa Passing Grade...
Berapa Passing Grade untuk Lolos UTBK SNBT 2025 di UIN Bandung? Cek Bocorannya
1 hari yang lalu
Infografis
Danau Laguna Verde,...
Danau Laguna Verde, Danau Paling Beracun di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved