KILA Ciptakan Ekosistem Lagu Anak sebagai Bahan Pembelajaran di Sekolah

Selasa, 14 Mei 2024 - 15:40 WIB
loading...
KILA Ciptakan Ekosistem Lagu Anak sebagai Bahan Pembelajaran di Sekolah
Tim KILA dan ratusan guru berpose bareng usai sosialisasi lagu-lagu anak dan lomba KILA 2024 di Kemendikbudristek, Selasa (14/5). Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Program Kita Cinta Lagu Anak (KILA) yang telah dirintis sejak tahun 2020 telah menambah koleksi lagu anak dengan tema beragam. Koleksi itu pun bisa dimanfaatkan sebagai materi ajar di sekolah.

Usai Surabaya, Solo, Denpasar, dan sebelum berakhir di Palembang, Kita Cinta Lagu Anak (KILA) 2024 tiba di Jakarta. Untuk kali ke-5, program inisiasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek itu kembali menggelar sosialisasi dan pentas musik bagi para siswa dan guru sekolah.

Sosialisasi terhadap para guru, dilakukan oleh tim KILA di Kantor Kemendikbudristek, Selasa (14/5/2024). Sementara untuk siswa, dilaksanakan di belasan sekolah TK, dan SD di wilayah Jadetabek.

Tim KILA di antaranya; Maureen R. Tauhatu (Koordinator Komunikasi), Tanti Hudoro (Vocal Director), Alfa Agustiar (Pembuat Aransemen Musik), Dino Kristianto (Penata Musik dan Vokal).

Baca juga: Perkuat Ekosistem Lagu Anak Indonesia, Kemendikbudristek Gelar KILA ke-4

Ratusan guru tampak antusias berdendang dan bergoyang. Juga aktif menyimak arahan soal pembentukan karakter anak, teknik bernyanyi, penciptaan lagu, dan teknik perekaman sederhana.

"Kita senang mendapat lagu baru alternatif, misal selain ciptaan Ibu Kasur. Lagu-lagu KILA juga nadanya lebih ceria dan kosa kata tertata sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Semoga lagu KILA bisa lebih disosialisasikan lagi," nilai Christine Andrean, Primary Music Teacher di British School Jakarta, melalui siaran pers, Selasa (14/5/2024).

"KILA sangat menginspirasi, menumbuhkan kembali lagu-lagu anak. Kita bisa integrasikan pada saat pembelajaran. Belajar matematika atau IPA dengan lagu tentang harimau itu menarik sekali," timpal Triningsih, guru SDN Meruyung, Depok.

"Beda dengan idol atau kontes lain. Edukasi dapat banget di KILA. Lagu-lagunya sederhana, tapi bisa kita pakai untuk edukasi pencegahan kekerasan dan sebagainya," sahut Liza Riza, guru SDN Kramat Beji.

Menurut Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbudristek, Edi Irawan, sejak digelar pada 2020, KILA telah menguatkan ekosistem musik. Apalagi dalam dua dekade, Indonesia kekurangan lagu-lagu anak. "Banyak yang baru di tahun kelima ini. Ada lomba aransemen lagu daerah kekinian yang menarik perhatian para milenial," ungkap Edi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1854 seconds (0.1#10.140)
pixels