Gelar Rakornas, Perpusnas Komitmen Tingkatkan Budaya Baca dan Literasi di Indonesia
loading...
A
A
A
“Minat membaca buku berbeda. Tidak bisa dipaksakan untuk hanya satu buku,” ucap Aminudin.
Kemudian, sambungnya, buku tidak menarik karena berawal dari cara buku disajikan. seperti tata letak, ilustrasi maupun bahasa. Maka ini adalah sebuah pekerjaan besar.
Ketua Panitia Rakornas Bidang Perpustakaan Joko Santoso menambahkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN tahun 2020-2024 akan memasuki tahap akhir di tahun ini, dan Indonesia akan bersiap untuk melaksanakan RPJMN yang akan datang periode 2025-2029.
“Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 adalah revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Agenda ini dilaksanakan secara terpadu melalui salah satu program prioritas nasional, yaitu penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,” bebernya.
Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah pencapaian sasaran strategis Perpustakaan Nasional, yakni nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) Tahun 2023 sebesar 66.77 dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2023 sebesar 14.58. Angka-angka ini masih dalam posisi sedang.
Sementara itu, target nilai TGM tahun 2024 sebesar 71.30 dan nilai IPLM tahun 2024 sebesar 15.00 dan ini hanya berhasil kita capai dengan kerja keras dan kerja kolaboratif.
Dalam Rancangan RPJMN 2025-2029 terdapat salah satu agenda pembangunan yaitu ketahanan sosial budaya dan ekologi. Di mana salah satu program pembangunannya adalah penguatan karakter bangsa dan pemajuan kebudayaan, dengan kegiatan pembangunan.
“Di antaranya pelindungan dan pelestarian warisan budaya dan pengembangan budaya literasi untuk mendukung kreativitas dan inovasi,” tandas Joko.
Kemudian, sambungnya, buku tidak menarik karena berawal dari cara buku disajikan. seperti tata letak, ilustrasi maupun bahasa. Maka ini adalah sebuah pekerjaan besar.
Ketua Panitia Rakornas Bidang Perpustakaan Joko Santoso menambahkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN tahun 2020-2024 akan memasuki tahap akhir di tahun ini, dan Indonesia akan bersiap untuk melaksanakan RPJMN yang akan datang periode 2025-2029.
“Salah satu agenda pembangunan dalam RPJMN 2020-2024 adalah revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Agenda ini dilaksanakan secara terpadu melalui salah satu program prioritas nasional, yaitu penguatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter,” bebernya.
Salah satu indikator keberhasilan program ini adalah pencapaian sasaran strategis Perpustakaan Nasional, yakni nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) Tahun 2023 sebesar 66.77 dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Tahun 2023 sebesar 14.58. Angka-angka ini masih dalam posisi sedang.
Sementara itu, target nilai TGM tahun 2024 sebesar 71.30 dan nilai IPLM tahun 2024 sebesar 15.00 dan ini hanya berhasil kita capai dengan kerja keras dan kerja kolaboratif.
Dalam Rancangan RPJMN 2025-2029 terdapat salah satu agenda pembangunan yaitu ketahanan sosial budaya dan ekologi. Di mana salah satu program pembangunannya adalah penguatan karakter bangsa dan pemajuan kebudayaan, dengan kegiatan pembangunan.
“Di antaranya pelindungan dan pelestarian warisan budaya dan pengembangan budaya literasi untuk mendukung kreativitas dan inovasi,” tandas Joko.
(nnz)