Main Games dan e-Sport di Era Digital Bisa Merangsang Otak Siswa, Ini Tipsnya

Sabtu, 18 Mei 2024 - 18:07 WIB
loading...
Main Games dan e-Sport di Era Digital Bisa Merangsang Otak Siswa, Ini Tipsnya
Jika dilakukan dengan pengawasan dan pengaturan baik, kegandrungan pada beragam games dan e-Sport bisa berdampak positif salah satunya bisa merangsang otak anak. Foto ilustrasi/Ist
A A A
BALI - Tren games dan e-Sport kini semakin massif di jagat digital khususnya dari kalangan Generasi Z dan Generasi Beta. Kedua generasi ini dinilai suka dengan hal baru yang menantang, di mana permainan games dan e-Sport sangat menawarkan rasa penasaran itu.

”Kami memfasilitasi tren games dan e-Sport itu secara positif. Di Gianyar, kami wadahi dalam komunitas khusus agar aktivitas anak terarah, jam akses dan pilihan games dan e-Sportnya merangsang otak untuk terus bersaing positif,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gianyar Dewa Ngakan Putu Manuaba, saat tampil dalam webinar literasi digital di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, di Gianyar, Bali, Sabtu (18/5/2024).

Webinar untuk segmen pendidikan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali ini mengusung tema ”Tren Games dan e-Sport di Era Digital”.



Diskusi vitual untuk sekolah menengah ini berlangsung semarak. Diikuti oleh ratusan siswa dan guru dari sejumlah sekolah di Gianyar, yang menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing. Di antaranya SMPN 2 dan SMPN 3 Gianyar, SMPN 1 dan SMPN 3 Hindu Sukawati, SMPN 2 Hindu Blahbatuh, SMPN 1 Ubud serta SMPN 3 Payangan.

Dewa Ngakan menyebut, saat ini memang sedang berlangsung tren Mobile Legend, juga ada CS Go, Dota 2, Asia MPO, dan lain-lain. Pihaknya membuat league khusus pada jam khusus. Jadi, siswa diharapkan terjadwal mainnya. Tidak mengganggu belajar, dengan jam akses yang terkontrol, dan dalam pengawasan guru.

”Maka, kegandrungan pada beragam games dan e-Sport terfasilitasi secara positif dan aman di sekolah. Sehingga, beberapa siswa bisa berprestasi di League E Sport dan maksimal juga prestasi belajarnya di sekolah. Guru tetap berperan mengawasi dan memverifikasi pilihan konten game dan e-Sport yang ditekuni siswa,” terang Putu.

Menjawab pertanyaan Ni Luh Mayarini dari SMP Sukawati tentang bagaimana membagi waktu seimbang antara belajar di sekolah dengan pentingnya meningkatkan kecakapan e-Sport, pemerhati telematika dan multimedia KRMT Roy Suryo menyebut perlunya menjadikan hero dan juga champion sebagai inspirasi positif.

Roy Suryo mengatakan, idola yang bisa ditiru prestasinya seperti Tyler “Ninja” Blevis yang sudah juara League CNBC sejak 2018, bisa berprestasi dan sukses dalam hidupnya.

“Mestinya itu menginspirasi anak-anak sekolah untuk boleh juga mengikuti berbagai league yang digelar sekolah, baik dalam skala lokal maupun nasional,” kata Roy.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3606 seconds (0.1#10.140)
pixels