Pembelajaran Berbasis Praktik di SMK, Siapkan Lulusan Profesional untuk Bekerja dan Berwirausaha
loading...
A
A
A
Produk yang dibuat SMK Muhammadiyah 3 Singosari ini tidak hanya melibatkan siswa jurusan Perhotelan saja. Namun demi memberikan pengalaman kerja dan bagaimana membuka peluang usaha maka siswa jurusan lain pun diikutsertakan.
Jika siswa perhotelan menghandle pembuatan parfum maka siswa jurusan Akuntansi yang bertugas membuat laporan keuangannya, lalu jurusan Perkantoran membantu penjualannya, dan jurusan Desain Komunikasi Visual yang membuat desain botolnya.
Dia menuturkan, parfum tersebut sudah laku di pasaran sejak 4 tahun lalu dengan pembelian langsung. Namun demi ekspansi pasar, parfum itu sejak satu tahun lalu dicoba dijual di sejumlah e-commerce.
Menurutnya, ada beberapa manfaat teaching factory yang dirasakan oleh sekolahnya. Seperti tidak hanya menjadikan lulusan SMK sebagai tenaga profesional siap kerja namun siswa SMK pun mampu berwirausaha serta menciptakan peluang kerja baru.
"Mereka bisa latihan langsung mengemas produk sampai dengan menjual produk. Kami bisa menciptakan produk unggulan yang bisa bersaing di pasaran," pungkasnya.
Sementara Muhammad Rifki Ramadhan dari SMK Wikrama mengatakan, sekolahnya memang tidak hanya ingin mencetak lulusan yang siap kerja. Namun juga menghasilkan calon wirausahawan baru.
Oleh karena itu, untuk mengasah skill dan kemampuan siswanya, SMK Wikrama turut serta dalam pameran ini dan bahkan dipercaya untuk memublikasikan berbagai produk yang dipamerkan di INABUYER 2024 melalui platform digital.
SMK Wikrama menawarkan jasa digital marketing di pameran INABUYER Expo 2024.
SMK Wikrama pada pameran ini memang tidak menyajikan produk namun lebih menawarkan layanan jasa, yaitu jasa digital marketing. Dengan perkembangan marketing di era teknologi, SMK Wikrama mencoba menangkap peluang tersebut.
Rifki menjelaskan, sekolahnya menerapkan project based learning kepada siswanya. Salah satunya pada siswa jurusan Pemasaran ialah mengembangkan jasa di bidang bisnis digital.
Jika siswa perhotelan menghandle pembuatan parfum maka siswa jurusan Akuntansi yang bertugas membuat laporan keuangannya, lalu jurusan Perkantoran membantu penjualannya, dan jurusan Desain Komunikasi Visual yang membuat desain botolnya.
Dia menuturkan, parfum tersebut sudah laku di pasaran sejak 4 tahun lalu dengan pembelian langsung. Namun demi ekspansi pasar, parfum itu sejak satu tahun lalu dicoba dijual di sejumlah e-commerce.
Menurutnya, ada beberapa manfaat teaching factory yang dirasakan oleh sekolahnya. Seperti tidak hanya menjadikan lulusan SMK sebagai tenaga profesional siap kerja namun siswa SMK pun mampu berwirausaha serta menciptakan peluang kerja baru.
"Mereka bisa latihan langsung mengemas produk sampai dengan menjual produk. Kami bisa menciptakan produk unggulan yang bisa bersaing di pasaran," pungkasnya.
Sementara Muhammad Rifki Ramadhan dari SMK Wikrama mengatakan, sekolahnya memang tidak hanya ingin mencetak lulusan yang siap kerja. Namun juga menghasilkan calon wirausahawan baru.
Oleh karena itu, untuk mengasah skill dan kemampuan siswanya, SMK Wikrama turut serta dalam pameran ini dan bahkan dipercaya untuk memublikasikan berbagai produk yang dipamerkan di INABUYER 2024 melalui platform digital.
SMK Wikrama menawarkan jasa digital marketing di pameran INABUYER Expo 2024.
SMK Wikrama pada pameran ini memang tidak menyajikan produk namun lebih menawarkan layanan jasa, yaitu jasa digital marketing. Dengan perkembangan marketing di era teknologi, SMK Wikrama mencoba menangkap peluang tersebut.
Rifki menjelaskan, sekolahnya menerapkan project based learning kepada siswanya. Salah satunya pada siswa jurusan Pemasaran ialah mengembangkan jasa di bidang bisnis digital.