Alfredo Jadi Lulusan Tercepat UGM, Raih Gelar S1 Ilmu Komunikasi 3 Tahun 2 Bulan
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Alfredo Dwiputra Ardiansyah dinobatkan menjadi lulusan tercepat yang menyelesaikan studi S1 Ilmu Komunikasi UGM dalam kurun waktu 3 tahun 2 bulan 16 hari. Padahal rerata masa studi lulusan Program Sarjana adalah 4 tahun 1 bulan.
Mahasiswa Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tidak menduga bahwa ia mendapat predikat sebagai lulusan tercepat. Sebab selama kuliah ia hanya fokus cepat lulus kuliah saja.
Ingin lulus kuliah cepat itu karena Edo, panggilan akrabnya, tidak ingin lama-lama membebani orang tua dan ingin hidup mandiri secara keuangan.
Baca juga: Cerita Aulia Ayub, Wisudawan Termuda dan Tercepat Program Spesialis UGM dengan IPK Sempurna
“Waktu itu goal saya yaitu bagaimana agar tidak membayar UKT di semester depan, tentu dengan lulus sebelum memasuki semester berikutnya,” katanya, dikutip dari laman UGM, Minggu (26/5/2024).
Keinginan untuk bisa menyelesaikan kuliah mendorongnya untuk mengerjakan tugas akhir sesegera mungkin. Mengangkat topik skripsi berdasarkan studi kasus dari bisnis yang tengah ia rintis.
Judul skripsi yang ia pilih yakni Strategi Pembuatan Rebranding Campaign pada Startup CarbonEthics. Edo mengaku beruntung dibimbing oleh Masageng Widagdha Prasarana sebagai dosen pembimbing karena merasa terbantu dan dibimbing selama pengerjaan tugas akhir.
Baca juga: Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Selain terbantu dalam pengerjaan tugas akhir, suasana pertemanan dengan sesama mahasiswa diakui Edo menjadi salah satu faktor terpenting di masa perkuliahan.
Hubungan yang terjalin selama masa kuliah tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang berharga untuk masa depan.
“Saya merasa banyak kenangan bersama teman-teman dan saya selalu berprinsip jangan terjebak dalam drama yang tidak berarti,” tutur Edo.
Baca juga: Sosok Raden Farhan, Wisudawan Terbaik S1 Unpad yang Lulus Kuliah 3,5 Tahun
Soal tips untuk lulus sarjana lebih cepat, Edo memberi pesan untuk jangan pernah memaksa diri sendiri agar bisa lulus dengan cepat, melainkan menikmati setiap proses yang ada.
“Enjoy every process and live in the moment, meskipun kamu sedang mengerjakan skripsi. Itulah mengapa topik skripsi harus sesuai dengan minat sehingga kamu bisa enjoy mengerjakannya karena untuk apa kamu lulus cepat tetapi tidak tertarik dengan tugasnya,” imbuhnya.
Pasca menyandang gelar sarjana, pria asal Jakarta ini mengaku akan menggeluti keinginannya untuk bekerja di bidang bisnis dan marketing. Padahal motivasinya selama kuliah awalnya ingin menjadi jurnalis.
“Tapi ternyata setelah belajar lebih jauh di Ilmu Komunikasi UGM, saya menemukan minat saya di bidang marketing dan bisnis,” pungkasnya.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
Mahasiswa Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) ini tidak menduga bahwa ia mendapat predikat sebagai lulusan tercepat. Sebab selama kuliah ia hanya fokus cepat lulus kuliah saja.
Ingin lulus kuliah cepat itu karena Edo, panggilan akrabnya, tidak ingin lama-lama membebani orang tua dan ingin hidup mandiri secara keuangan.
Baca juga: Cerita Aulia Ayub, Wisudawan Termuda dan Tercepat Program Spesialis UGM dengan IPK Sempurna
“Waktu itu goal saya yaitu bagaimana agar tidak membayar UKT di semester depan, tentu dengan lulus sebelum memasuki semester berikutnya,” katanya, dikutip dari laman UGM, Minggu (26/5/2024).
Keinginan untuk bisa menyelesaikan kuliah mendorongnya untuk mengerjakan tugas akhir sesegera mungkin. Mengangkat topik skripsi berdasarkan studi kasus dari bisnis yang tengah ia rintis.
Judul skripsi yang ia pilih yakni Strategi Pembuatan Rebranding Campaign pada Startup CarbonEthics. Edo mengaku beruntung dibimbing oleh Masageng Widagdha Prasarana sebagai dosen pembimbing karena merasa terbantu dan dibimbing selama pengerjaan tugas akhir.
Baca juga: Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Selain terbantu dalam pengerjaan tugas akhir, suasana pertemanan dengan sesama mahasiswa diakui Edo menjadi salah satu faktor terpenting di masa perkuliahan.
Hubungan yang terjalin selama masa kuliah tidak hanya memberikan dukungan emosional, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang berharga untuk masa depan.
“Saya merasa banyak kenangan bersama teman-teman dan saya selalu berprinsip jangan terjebak dalam drama yang tidak berarti,” tutur Edo.
Baca juga: Sosok Raden Farhan, Wisudawan Terbaik S1 Unpad yang Lulus Kuliah 3,5 Tahun
Soal tips untuk lulus sarjana lebih cepat, Edo memberi pesan untuk jangan pernah memaksa diri sendiri agar bisa lulus dengan cepat, melainkan menikmati setiap proses yang ada.
“Enjoy every process and live in the moment, meskipun kamu sedang mengerjakan skripsi. Itulah mengapa topik skripsi harus sesuai dengan minat sehingga kamu bisa enjoy mengerjakannya karena untuk apa kamu lulus cepat tetapi tidak tertarik dengan tugasnya,” imbuhnya.
Pasca menyandang gelar sarjana, pria asal Jakarta ini mengaku akan menggeluti keinginannya untuk bekerja di bidang bisnis dan marketing. Padahal motivasinya selama kuliah awalnya ingin menjadi jurnalis.
“Tapi ternyata setelah belajar lebih jauh di Ilmu Komunikasi UGM, saya menemukan minat saya di bidang marketing dan bisnis,” pungkasnya.
Lihat Juga: Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia, Rektor UGM: Beliau Banyak Memberi Kontribusi untuk Kampus
(nnz)