Berusia 22 Tahun, Areta Jadi Wisudawan Termuda S1 Kedokteran UGM
loading...
A
A
A
Motivasi diri sendiri dan istirahat cukup bisa menjadi pendukung utama dalam menyelesaikan skripsi, namun dukungan kerabat dan lingkungan sekitar juga menjadi poin penentu.
“Saya merasa sangat terbantu dengan berbagai fasilitas dan support pembelajaran yang diberikan FK-KMK UGM,” terangnya.
Setelah selesai ujian skripsi, menjelang semester terakhir masa kuliahnya, Areta bisa mendaftar yudisium gelombang pertama pada 31 Januari 2024. Areta mengaku tidak mudah untuk mengejar kelulusan di prodi yang dipilihnya, mengingat banyaknya materi dan praktikum yang harus dipelajari untuk bisa menjadi lulusan dokter.
Tapi berkat usaha dan ketekunannya, ia pun sangat bangga bisa menjadi lulusan termuda UGM periode ini. “Saya senang bisa mendapat predikat sebagai lulusan termuda,” pungkasnya.
“Saya merasa sangat terbantu dengan berbagai fasilitas dan support pembelajaran yang diberikan FK-KMK UGM,” terangnya.
Setelah selesai ujian skripsi, menjelang semester terakhir masa kuliahnya, Areta bisa mendaftar yudisium gelombang pertama pada 31 Januari 2024. Areta mengaku tidak mudah untuk mengejar kelulusan di prodi yang dipilihnya, mengingat banyaknya materi dan praktikum yang harus dipelajari untuk bisa menjadi lulusan dokter.
Tapi berkat usaha dan ketekunannya, ia pun sangat bangga bisa menjadi lulusan termuda UGM periode ini. “Saya senang bisa mendapat predikat sebagai lulusan termuda,” pungkasnya.
(nnz)