Tambah Gedung Baru, SIS Semarang Kenalkan Model Pendidikan Masa Depan

Jum'at, 31 Mei 2024 - 17:49 WIB
loading...
Tambah Gedung Baru,...
Seremonial kegiatan pembangunan gedung baru SIS Semarang di Kawasan Candi Golf, Kota Semarang, Jumat (31/5/2024). Foto/Eka Setiawan.
A A A
SEMARANG - Singapore Intercultural School (SIS) Semarang mengembangkan model pendidikan masa depan. Mereka mengembangkan keterampilan bagi siswanya melalui program mutakhir mulai dari pembelajaran aktif, codings , realitas virtual (VR) hingga robotika.

Selain itu, fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar di sana juga makin dilengkapi dan diperluas. Seperti pada Jumat (31/5/2024) ini, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung untuk jenjang SMA.

“Ini komitmen kami untuk menyediakan pendidikan internasional berkualitas dengan fasilitas mutakhir,” ungkap Direktur Operasional SIS Grup Andrew Paterson di komplek SIS Semarang, Kawasan Candi Golf, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Rayakan Misa Syukur HUT ke-100, Perkumpulan Strada Luncurkan 3 Buku

Pendidikan di sana, diakui sebagai institusi pendidikan internasional berkualitas, menggabungkan kurikulum Singapura yang merupakan salah satu sistem pendidikan terbaik di dunia, dipadu dengan Cambridge International General School Certificate of Education (IGCSE) dan program Diploma International Baccalaureate (IB).

Head Teacher of SIS Semarang Lenard Murray menyebut pihaknya terus melakukan berbagai inovasi sebagai pendidikan masa depan.

Dia menyebut ada 3 elemen penting yakni; program, people and places, artinya program, tenaga yang berkualitas dan tempat yang mendukung.

Baca juga: TEDxYouth@SWA Ajak Generasi Muda Temukan Identitas Diri

“Peletakan batu pertama untuk gedung baru SIS Semarang ini, sebagai pengembangan sarana dan prasarana,” ungkapnya.

Dia mengemukakan perluasan sarana prasarana ini juga menandai ulang tahun ke-28 grup ini sekaligus mempertegas komitmennya menyediakan pendidikan internasional berkualitas tinggi dan fasilitas mutakhir.

Cerminan sekolah masa depan di sana, selain dilihat dari program dan sarana prasarana juga dengan adanya lebih dari 25 kewarganegaraan yang ada, baik dari siswa maupun pendidik.

Walau modern, nilai-nilai budaya tradisional tetap dipakai untuk menyesuaikan jalannya kegiatan belajar mengajar.

SIS Grup of Schools didirikan WNA Singapura Jaspal Sidhu pada tahun 1996. Lokasi pertamanya di Jakarta.
Saat ini, sudah ada 15 sekolah yang dioperasikan dengan 5.000 siswa di seluruh Indonesia. Ada juga 4 lainnya di luar Indonesia yakni; Myanmar, South Korea, Mumbai dan Chennai.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2542 seconds (0.1#10.140)