Komitmen Perguruan Tinggi dan Industri untuk Penelitian Kesehatan Preventif
loading...
A
A
A
dr. Amanda Dianky, dari LIF yang merupakan mitra Actxa, menambahkan, kolaborasi ini akan membuka banyak kesempatan untuk mengimplementasikan teori dan ilmu pada kehidupan nyata, sehingga memberikan dampak positif bagi komunitas yang lebih luas. "Selain itu, potensi untuk melahirkan suatu inovasi sangat besar dari kolaborasi seperti ini," ujarnya.
Actxa melihat UKRIDA sebagai mitra ideal karena komitmennya terhadap inovasi dan pemberdayaan individu untuk membuat gaya hidup yang lebih baik. Keahlian UKRIDA dalam penelitian akan saling melengkapi saat membangun kemitraan dan kolaborasi penelitian global, untuk mengembangkan model kesehatan preventif yang kritis guna pencegahan penyakit kronis.
Ini merupakan kolaborasi penelitian pertama Actxa di Indonesia, khususnya dengan institusi Pendidikan tinggi. Kedua pihak sama-sama memiliki keahlian dalam teknologi seperti AI diyakini dapat memberikan dampak yang berarti pada pencegahan dan penanggulangan penyakit kronis bagi individu di Singapura, Indonesia, dan sekitarnya.
Dalam kolaborasi ini bidang yang akan menjadi fokus utama meliputi proyek penelitian dan pengembangan, uji klinis dan analisis data, inovasi, integrasi, dan implementasi, berbagi sumber daya, kekayaan intelektual dan komersialisasi, pengembangan sumber daya manusia dan Pendidikan, serta layanan komunitas.
Kepala Laboratorium Riset Terpadu Ilmu Kedokteran dan Kesehatan UKRIDA Eka Widrian Suradji mengatakan, misi UKRIDA adalah menjadi pelopor dalam pengembangan ilmu kesehatan telah mengadopsi kecerdasan buatan sebagai teknologi inovatif terdepan yang menjadi fokus utama upaya Penelitian dan Pengembangan UKRIDA.
Menurut dia, ketertarikan UKRIDA dalam mengembangkan perawatan kesehatan berbasis teknologi inovatif, telah menemukan bahwa BGEM Actxa memiliki potensi besar dalam evaluasi dan pengendalian metabolisme glukosa, terutama karena Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik utama yang perlu dicegah dan dikendalikan.
Proyek bersama dengan Actxa untuk mengembangkan BGEM dan menyesuaikannya dengan populasi Indonesia, akan memungkinkan UKRIDA menjadi pelopor dalam teknologi pencegahan dan pengendalian penyakit kronis di Indonesia.
Actxa melihat UKRIDA sebagai mitra ideal karena komitmennya terhadap inovasi dan pemberdayaan individu untuk membuat gaya hidup yang lebih baik. Keahlian UKRIDA dalam penelitian akan saling melengkapi saat membangun kemitraan dan kolaborasi penelitian global, untuk mengembangkan model kesehatan preventif yang kritis guna pencegahan penyakit kronis.
Ini merupakan kolaborasi penelitian pertama Actxa di Indonesia, khususnya dengan institusi Pendidikan tinggi. Kedua pihak sama-sama memiliki keahlian dalam teknologi seperti AI diyakini dapat memberikan dampak yang berarti pada pencegahan dan penanggulangan penyakit kronis bagi individu di Singapura, Indonesia, dan sekitarnya.
Dalam kolaborasi ini bidang yang akan menjadi fokus utama meliputi proyek penelitian dan pengembangan, uji klinis dan analisis data, inovasi, integrasi, dan implementasi, berbagi sumber daya, kekayaan intelektual dan komersialisasi, pengembangan sumber daya manusia dan Pendidikan, serta layanan komunitas.
Kepala Laboratorium Riset Terpadu Ilmu Kedokteran dan Kesehatan UKRIDA Eka Widrian Suradji mengatakan, misi UKRIDA adalah menjadi pelopor dalam pengembangan ilmu kesehatan telah mengadopsi kecerdasan buatan sebagai teknologi inovatif terdepan yang menjadi fokus utama upaya Penelitian dan Pengembangan UKRIDA.
Menurut dia, ketertarikan UKRIDA dalam mengembangkan perawatan kesehatan berbasis teknologi inovatif, telah menemukan bahwa BGEM Actxa memiliki potensi besar dalam evaluasi dan pengendalian metabolisme glukosa, terutama karena Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit metabolik utama yang perlu dicegah dan dikendalikan.
Proyek bersama dengan Actxa untuk mengembangkan BGEM dan menyesuaikannya dengan populasi Indonesia, akan memungkinkan UKRIDA menjadi pelopor dalam teknologi pencegahan dan pengendalian penyakit kronis di Indonesia.
(nnz)