Kokohkan Kewibawaan Akademik, UT Kukuhkan 4 Guru Besar Baru
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Universitas Terbuka (UT) mengukuhkan empat guru besar baru. Hingga saat ini UT telah memiliki 27 guru besar di berbagai bidang.
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan sangat bersyukur dengan dikukuhkannya 4 orang dosen UT sebagai profesor atau guru besar. Dengan penambahan itu, UT kini memiliki 27 guru besar.
Ojat mengatakan, profesor memiliki peran penting dalam lembaga pendidikan tinggi karena mereka menjaga marwah kewibawaan akademik di perguruan tinggi.
Baca juga: UT Raih Akreditasi A, Rektor: Bukan Perguruan Tinggi Kaleng-Kaleng
"Mudah-mudahan dengan kehadiran mereka, kewibawaan akademik UT akan semakin kokoh dan kuat, serta citra yang kita bangun ke depan akan semakin baik, sehingga UT akan menjadi pilihan bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak muda ketika mereka ingin kuliah di perguruan tinggi," ujarnya di sela Upacara Pengukuhan Profesor UT di UTCC, Rabu (7/8/2024).
Ojat juga menekankan bahwa gelar profesor tidak hanya bermanfaat bagi yang bersangkutan dan fakultas, tetapi juga bagi keluarga serta masyarakat sekitar tempat tinggal mereka. Ia menambahkan jabatan akademik tertinggi yang diraih keempatnya bisa menjadi inspirasi dosen lain untuk meraih gelar yang sama.
Baca juga: UT Luluskan 1.800 Mahasiswa, 3 Public Figure Jadi Wisudawan Inspiratif
"Insya Allah, dengan kehadiran mereka, UT akan semakin bagus di masa depan," tambahnya.
Dengan bertambahnya 4 guru besar, jelasnya, UT mencapai target dalam bidang kepegawaian. Ojat berharap hingga akhir tahun ini akan ada tambahan sehingga jumlah guru besar UT mencapai 30 orang. Tahun depan, UT menargetkan 10-15 calon guru besar baru.
"Kami agendakan agar kesempatan semakin terbuka bagi teman-teman yang lain karena sudah banyak dosen jenjang S3," jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UT Mohamad Yunus menambahkan, guru besar merupakan soko guru sebuah perguruan tinggi yang akan mengawal dan membantu menjaga kewibawaan akademik bersama seluruh sivitas akademika.
Tahun ini UT melahirkan empat profesor baru yaitu Prof. Dr. Effendi Wahyono, M.Hum. dari Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Prof. Dr. Darmanto, M.Ed. pada Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Prof. Dr. Maman Rumanta, M.Si. pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Prof. Dr. Paken Pandiangan, S.Si., M.Si. dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Keempat guru besar itu menyampaikan orasi ilmiah masing-masing sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Effendi Wahyono, bidang ilmu Sejarah, dengan judul orasi “Sejarah Membangun Konektivitas Masa Lampau, Masa Kini, dan Masa Depan”.
2. Prof. Dr. Darmanto, bidang ilmu Administrasi Publik, dengan judul orasi “Governansi Dalam Administrasi Publik: Optimalisasi Digitalisasi Proses Administrasi dan Layanan Publik”.
3. Prof. Dr. Maman Rumanta, bidang ilmu Biologi Lingkungan, dengan judul orasi “Mitigasi Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Ekosistem Teluk Jakarta: Tantangan dan Solusi”
4. Prof. Dr. Paken Pandiangan, bidang Ilmu Model dan Strategi Pembelajaran Sains dengan judul orasi “Pengembangan Model Physics Independent Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Mandiri dan Keterampilan Pemecahan Masalah Sains/Fisika dan Implementasinya pada Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka”.
Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan sangat bersyukur dengan dikukuhkannya 4 orang dosen UT sebagai profesor atau guru besar. Dengan penambahan itu, UT kini memiliki 27 guru besar.
Ojat mengatakan, profesor memiliki peran penting dalam lembaga pendidikan tinggi karena mereka menjaga marwah kewibawaan akademik di perguruan tinggi.
Baca juga: UT Raih Akreditasi A, Rektor: Bukan Perguruan Tinggi Kaleng-Kaleng
"Mudah-mudahan dengan kehadiran mereka, kewibawaan akademik UT akan semakin kokoh dan kuat, serta citra yang kita bangun ke depan akan semakin baik, sehingga UT akan menjadi pilihan bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak muda ketika mereka ingin kuliah di perguruan tinggi," ujarnya di sela Upacara Pengukuhan Profesor UT di UTCC, Rabu (7/8/2024).
Ojat juga menekankan bahwa gelar profesor tidak hanya bermanfaat bagi yang bersangkutan dan fakultas, tetapi juga bagi keluarga serta masyarakat sekitar tempat tinggal mereka. Ia menambahkan jabatan akademik tertinggi yang diraih keempatnya bisa menjadi inspirasi dosen lain untuk meraih gelar yang sama.
Baca juga: UT Luluskan 1.800 Mahasiswa, 3 Public Figure Jadi Wisudawan Inspiratif
"Insya Allah, dengan kehadiran mereka, UT akan semakin bagus di masa depan," tambahnya.
Dengan bertambahnya 4 guru besar, jelasnya, UT mencapai target dalam bidang kepegawaian. Ojat berharap hingga akhir tahun ini akan ada tambahan sehingga jumlah guru besar UT mencapai 30 orang. Tahun depan, UT menargetkan 10-15 calon guru besar baru.
"Kami agendakan agar kesempatan semakin terbuka bagi teman-teman yang lain karena sudah banyak dosen jenjang S3," jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UT Mohamad Yunus menambahkan, guru besar merupakan soko guru sebuah perguruan tinggi yang akan mengawal dan membantu menjaga kewibawaan akademik bersama seluruh sivitas akademika.
Tahun ini UT melahirkan empat profesor baru yaitu Prof. Dr. Effendi Wahyono, M.Hum. dari Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Prof. Dr. Darmanto, M.Ed. pada Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), Prof. Dr. Maman Rumanta, M.Si. pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Prof. Dr. Paken Pandiangan, S.Si., M.Si. dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Keempat guru besar itu menyampaikan orasi ilmiah masing-masing sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Effendi Wahyono, bidang ilmu Sejarah, dengan judul orasi “Sejarah Membangun Konektivitas Masa Lampau, Masa Kini, dan Masa Depan”.
2. Prof. Dr. Darmanto, bidang ilmu Administrasi Publik, dengan judul orasi “Governansi Dalam Administrasi Publik: Optimalisasi Digitalisasi Proses Administrasi dan Layanan Publik”.
3. Prof. Dr. Maman Rumanta, bidang ilmu Biologi Lingkungan, dengan judul orasi “Mitigasi Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Ekosistem Teluk Jakarta: Tantangan dan Solusi”
4. Prof. Dr. Paken Pandiangan, bidang Ilmu Model dan Strategi Pembelajaran Sains dengan judul orasi “Pengembangan Model Physics Independent Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Mandiri dan Keterampilan Pemecahan Masalah Sains/Fisika dan Implementasinya pada Pendidikan Jarak Jauh di Universitas Terbuka”.
(nnz)