Profil Pendidikan Pendiri Kaskus Andrew Darwis, Medsos yang Muncul dari Tugas Kuliah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Akun Kaskus Fufufafa saat ini menjadi pembicaraan hangat lantaran diduga milik Gibran Rakabuming Raka. Berikut ini profil pendidikan pendiri Kaskus yang ternyata dibuat dari tugas kuliah .
Dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini menjadi pusat pembicaraan di tengah masyarakat. Jika sebelumnya Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono yang dipermasalahkan karena diduga naik pesawat jet ke Amerika Serikat, kini muncul kontroversi dari Gibran Rakabuming, cawapres terpilih 2024-2029.
Baca juga: Ditanya Akun Fufufafa, Gibran: Silakan Tanya yang Punya Akun, Kok Aku
Warganet saat ini ramai memperbincangkan akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang postingannya sering menulis komentar mencela Prabowo Subianto dan keluarganya.
Komentar negatif akun Kaskus Fufufafa kepada Prabowo Subianto muncul pada Pilpres 2014 dan 2019 di saat Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu menjadi lawan Jokowi.
Baca juga: Heboh Akun Fufufafa Serang Prabowo hingga SBY, Menkominfo Bela Gibran: Bukanlah, Bukan
Terbaru, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan jika akun Kaskus Fufufafa bukan milik mantan Wali Kota Solo itu. Budi mengaku Kemenkominfo tengah mendalami akun Kaskus Fufufafa tersebut.
Kaskus bisa dibilang sebagai media sosial tertua yang masih eksis hingga saat ini. Kaskus lahir pada tahun 1999, sebuah media sosial yang memuat banyak sub forum dari berbagai kategori.
Kaskus berasal dari kata kasak kusuk atau berarti bergosip. Pendirinya bernama Andrew Darwis, bersama dengan kedua rekannya Ronald, dan Budi pada 6 November 1999.
Baca juga: Fufufafa Jadi Trending Topik, Begini Cara Hapus Komentar di Sosmed
Pendirian Kaskus itu sendiri bermula untuk memenuhi tugas kuliah ketiganya yang sedang menempuh studi di Seattle, Amerika Serikat. Media sosial itu dirancang untuk menjadi obat rindu mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.
Dikutip dari laman Universitas Stekom, situs web komunitas bikinan Darwis dkk itu menarik minat dosennya yang kemudian banyak memberi masukan. Andrew pun memutuskan untuk menjadikan situs bikinanya itu tak lagi sekedar tugas kampus belaka.
Lambat laun jumlah pengguna Kaskus pun merangkak naik hingga pada 2004, Andrew dan Kean Dean Lawadinata mengolah Kaskus secara profesional di bawah naungan sebuah perusahaan PT Darta Media Indonesia yang kantornya kala itu berada di kawasan Mangga Besar.
Andrew, dikutip dari berbagai sumber, lahir pada 20 Juli 1979. Andrew kecil bersekolah di SD dan SMP Tarakanita Pluit Jakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Gandhi National School, Jakarta.
Beranjak remaja, Andrew pada dasawarsa 90-an sudah mulai mengenal internet. Bahkan internet menjadi hobi yang sangat ia cintai. Walhasil secara otodidak pada 1997 ia sudah bisa membuat situs web pribadi.
Minatnya itupun ia perdalam dengan mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara atau kini dikenal dengan BINUS University.
Pada 1998, Kris, Ronald, dan Budi, beberapa sahabatnya yang kuliah di Amerika Serikat dan sedang berlibur ke Jakarta membujuk Andrew agar ikut berkuliah di Seattle dengan iming-iming dapat bermain internet sepuasnya dan dekat dengan kantor milik Bill Gates dan Amazon.com.
Andrew pun terbang ke Negeri Paman Sam dengan bantuan biaya dari pamannya karena orang tuanya saat itu tidak sanggup membiayai kuliahnya di Seattle University.
Ia mengambil jurusan Multimedia and Web Design, Art Institute di Seattle pada 1999 – 2003. Dia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang master di universitas yang sama, jurusan Master of Computer Science, Seattle University pada 2004 – 2006.
Kaskus sudah banyak memperoleh penghargaan. Seperti pada 2013 lalu meraih penghargaan dari Kemenkumham di kategori Hak Cipta dan Inovator Konten Multimedia dan E-Commerce serta pada 2013 lalu oleh Menteri Koperasi dan UKM di kategori Tokoh Pemuda Penggerak Kewirausahaan.
Demikian riwayat pendidikan pendiri dan pemilik Kaskus, Andrew Darwis. Semoga informasi ini bermanfaat.
Dua anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini menjadi pusat pembicaraan di tengah masyarakat. Jika sebelumnya Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono yang dipermasalahkan karena diduga naik pesawat jet ke Amerika Serikat, kini muncul kontroversi dari Gibran Rakabuming, cawapres terpilih 2024-2029.
Baca juga: Ditanya Akun Fufufafa, Gibran: Silakan Tanya yang Punya Akun, Kok Aku
Warganet saat ini ramai memperbincangkan akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang postingannya sering menulis komentar mencela Prabowo Subianto dan keluarganya.
Komentar negatif akun Kaskus Fufufafa kepada Prabowo Subianto muncul pada Pilpres 2014 dan 2019 di saat Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu menjadi lawan Jokowi.
Baca juga: Heboh Akun Fufufafa Serang Prabowo hingga SBY, Menkominfo Bela Gibran: Bukanlah, Bukan
Terbaru, Menkominfo Budi Arie Setiadi menegaskan jika akun Kaskus Fufufafa bukan milik mantan Wali Kota Solo itu. Budi mengaku Kemenkominfo tengah mendalami akun Kaskus Fufufafa tersebut.
Profil Pendidikan Pendiri Kaskus
Kaskus bisa dibilang sebagai media sosial tertua yang masih eksis hingga saat ini. Kaskus lahir pada tahun 1999, sebuah media sosial yang memuat banyak sub forum dari berbagai kategori.
Kaskus berasal dari kata kasak kusuk atau berarti bergosip. Pendirinya bernama Andrew Darwis, bersama dengan kedua rekannya Ronald, dan Budi pada 6 November 1999.
Baca juga: Fufufafa Jadi Trending Topik, Begini Cara Hapus Komentar di Sosmed
Pendirian Kaskus itu sendiri bermula untuk memenuhi tugas kuliah ketiganya yang sedang menempuh studi di Seattle, Amerika Serikat. Media sosial itu dirancang untuk menjadi obat rindu mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.
Dikutip dari laman Universitas Stekom, situs web komunitas bikinan Darwis dkk itu menarik minat dosennya yang kemudian banyak memberi masukan. Andrew pun memutuskan untuk menjadikan situs bikinanya itu tak lagi sekedar tugas kampus belaka.
Lambat laun jumlah pengguna Kaskus pun merangkak naik hingga pada 2004, Andrew dan Kean Dean Lawadinata mengolah Kaskus secara profesional di bawah naungan sebuah perusahaan PT Darta Media Indonesia yang kantornya kala itu berada di kawasan Mangga Besar.
Andrew, dikutip dari berbagai sumber, lahir pada 20 Juli 1979. Andrew kecil bersekolah di SD dan SMP Tarakanita Pluit Jakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Gandhi National School, Jakarta.
Beranjak remaja, Andrew pada dasawarsa 90-an sudah mulai mengenal internet. Bahkan internet menjadi hobi yang sangat ia cintai. Walhasil secara otodidak pada 1997 ia sudah bisa membuat situs web pribadi.
Minatnya itupun ia perdalam dengan mengambil jurusan Teknik Informatika di Universitas Bina Nusantara atau kini dikenal dengan BINUS University.
Pada 1998, Kris, Ronald, dan Budi, beberapa sahabatnya yang kuliah di Amerika Serikat dan sedang berlibur ke Jakarta membujuk Andrew agar ikut berkuliah di Seattle dengan iming-iming dapat bermain internet sepuasnya dan dekat dengan kantor milik Bill Gates dan Amazon.com.
Andrew pun terbang ke Negeri Paman Sam dengan bantuan biaya dari pamannya karena orang tuanya saat itu tidak sanggup membiayai kuliahnya di Seattle University.
Ia mengambil jurusan Multimedia and Web Design, Art Institute di Seattle pada 1999 – 2003. Dia juga melanjutkan pendidikannya ke jenjang master di universitas yang sama, jurusan Master of Computer Science, Seattle University pada 2004 – 2006.
Kaskus sudah banyak memperoleh penghargaan. Seperti pada 2013 lalu meraih penghargaan dari Kemenkumham di kategori Hak Cipta dan Inovator Konten Multimedia dan E-Commerce serta pada 2013 lalu oleh Menteri Koperasi dan UKM di kategori Tokoh Pemuda Penggerak Kewirausahaan.
Demikian riwayat pendidikan pendiri dan pemilik Kaskus, Andrew Darwis. Semoga informasi ini bermanfaat.
(nnz)