Bantu Usaha Warga, Dosen UKI Olah Sekam Padi Jadi Paving Block
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim dosen dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tergabung dalam Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) UKI berhasil melakukan Pengembangan Usaha Mandiri Masyarakat Desa Srimahi Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi.
PKM tim dosen UKI kali ini dilakukan dengan pemanfaatan limbah sekam padi sebagai campuran beton paving block dan batako dengan menciptakan alat pembakar sekam padi yang hasilnya digunakan sebagai bahan campuran pembuatan paving block dan batako.
Kegiatan PkM ini dapat terwujud berkat bantuan dana hibah program Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Adapun dosen yang tergabung dalam tim ini berasal dari kolaborasi lintas program studi di UKI yang diketuai oleh Sudarno P. Tampubolon dari Program Studi Teknik Sipil dengan beranggotakan Margareta Maria Sudarwani dari Program Studi Arsitektur, dan Formas Juitan Lase dari Program Studi Ilmu Komunikasi.
Baca juga:Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia
Sudarno mengatakan pembuatan mesin ini sebagai upaya mengurangi limbah sekam padi di Desa Srimahi sekaligus dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi.
“Ide awalnya muncul saat mengunjungi Desa Srimahi ditemukan bahwa adanya tumpukan sekam padi di beberapa tempat penggilingan padi yang hanya di timbun, di jual sebagai bahan tambah kompos, dan dibakar, yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal fungsi dari limbah sekam padi tersebut” ungkapnya, Kamis (19/9/2024)
Padahal sekam padi, menurut Sudarno memiliki potensi manfaat yang sangat besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Harga jualnya pun sangat rendah berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per karung. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya nilai ekonomis limbah sekam padi tersebut.”lanjutnya
Melalui riset lanjutan, Sudarno bersama tim PKM menemukan bahwa abu hasil pembakaran sekam padi dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan paving block dan batako.
Berkat penemuan ini mendorong mereka untuk menciptakan alat pembakar khusus yang mengubah sekam padi menjadi abu sekam padi berkualitas tinggi. Dengan mencampurkan abu sekam padi ini ke dalam desain pembuatan paving block dan batako, tim PKM berhasil menciptakan produk bangunan yang memiliki nilai jual tinggi.
Produk-produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat digunakan untuk segala keperluan, mulai dari area parkir hingga pembangunan rumah diman hasilnya di prediksi berada pada Beton Mutu B dan C (12,5-20 MPa), akan tetapi dapat juga dinaikkan nantinya sampai dengan Beton Mutu A .
PKM tim dosen UKI kali ini dilakukan dengan pemanfaatan limbah sekam padi sebagai campuran beton paving block dan batako dengan menciptakan alat pembakar sekam padi yang hasilnya digunakan sebagai bahan campuran pembuatan paving block dan batako.
Kegiatan PkM ini dapat terwujud berkat bantuan dana hibah program Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Adapun dosen yang tergabung dalam tim ini berasal dari kolaborasi lintas program studi di UKI yang diketuai oleh Sudarno P. Tampubolon dari Program Studi Teknik Sipil dengan beranggotakan Margareta Maria Sudarwani dari Program Studi Arsitektur, dan Formas Juitan Lase dari Program Studi Ilmu Komunikasi.
Baca juga:Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia
Sudarno mengatakan pembuatan mesin ini sebagai upaya mengurangi limbah sekam padi di Desa Srimahi sekaligus dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi.
“Ide awalnya muncul saat mengunjungi Desa Srimahi ditemukan bahwa adanya tumpukan sekam padi di beberapa tempat penggilingan padi yang hanya di timbun, di jual sebagai bahan tambah kompos, dan dibakar, yang belum dapat dimanfaatkan secara maksimal fungsi dari limbah sekam padi tersebut” ungkapnya, Kamis (19/9/2024)
Padahal sekam padi, menurut Sudarno memiliki potensi manfaat yang sangat besar namun belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Harga jualnya pun sangat rendah berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per karung. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya nilai ekonomis limbah sekam padi tersebut.”lanjutnya
Melalui riset lanjutan, Sudarno bersama tim PKM menemukan bahwa abu hasil pembakaran sekam padi dapat digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan paving block dan batako.
Berkat penemuan ini mendorong mereka untuk menciptakan alat pembakar khusus yang mengubah sekam padi menjadi abu sekam padi berkualitas tinggi. Dengan mencampurkan abu sekam padi ini ke dalam desain pembuatan paving block dan batako, tim PKM berhasil menciptakan produk bangunan yang memiliki nilai jual tinggi.
Produk-produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat digunakan untuk segala keperluan, mulai dari area parkir hingga pembangunan rumah diman hasilnya di prediksi berada pada Beton Mutu B dan C (12,5-20 MPa), akan tetapi dapat juga dinaikkan nantinya sampai dengan Beton Mutu A .