15 Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur dan Artinya, Kritik dengan Balutan Humor
loading...
A
A
A
Koda: Ayah hanya bisa tersenyum, bingung menjelaskan.
Arti: Anekdot ini mengandung sindiran terhadap kesenjangan antara realitas pekerjaan dengan keadaan ekonomi pribadi.
Abstraksi: Seorang pemuda sedang melamar pekerjaan.
Orientasi: Pewawancara: "Apa alasan Anda melamar di sini?" Krisis: Pemuda: "Karena saya butuh pekerjaan."
Reaksi: Pewawancara: "Apa keahlian Anda?" Pemuda: "Mencari pekerjaan, Pak."
Koda: Pewawancara tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya.
Arti: Anekdot ini menyindir betapa sulitnya mencari pekerjaan hingga keahlian mencari pekerjaan menjadi bahan lelucon.
Abstraksi: Seorang pelayan restoran melayani pelanggan yang cerewet. Orientasi: Pelanggan: "Makanan saya terlalu asin. Apakah kokinya mencicipi makanan ini?"
Krisis: Pelayan: "Tentu saja, Pak."
Reaksi: Pelanggan: "Kalau begitu, koki Anda pasti suka makan garam!"
Koda: Pelayan tersenyum, dan membawa kembali makanan untuk diperbaiki.
Arti: Anekdot ini menyindir cara orang kadang-kadang menyampaikan keluhan dengan cara yang berlebihan.
Abstraksi: Seorang petani dan anaknya sedang menonton berita tentang harga pangan.
Orientasi: Pembawa berita: "Harga sayur-mayur melonjak tinggi."
Krisis: Anak: "Wah, kita bisa kaya, Yah!" Reaksi: Ayah: "Tidak, Nak, yang kaya itu yang menjual sayur di pasar, bukan yang menanam."
Arti: Anekdot ini mengandung sindiran terhadap kesenjangan antara realitas pekerjaan dengan keadaan ekonomi pribadi.
9. Contoh Anekdot 9
Abstraksi: Seorang pemuda sedang melamar pekerjaan.
Orientasi: Pewawancara: "Apa alasan Anda melamar di sini?" Krisis: Pemuda: "Karena saya butuh pekerjaan."
Reaksi: Pewawancara: "Apa keahlian Anda?" Pemuda: "Mencari pekerjaan, Pak."
Koda: Pewawancara tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya.
Arti: Anekdot ini menyindir betapa sulitnya mencari pekerjaan hingga keahlian mencari pekerjaan menjadi bahan lelucon.
10. Contoh Anekdot 10
Abstraksi: Seorang pelayan restoran melayani pelanggan yang cerewet. Orientasi: Pelanggan: "Makanan saya terlalu asin. Apakah kokinya mencicipi makanan ini?"
Krisis: Pelayan: "Tentu saja, Pak."
Reaksi: Pelanggan: "Kalau begitu, koki Anda pasti suka makan garam!"
Koda: Pelayan tersenyum, dan membawa kembali makanan untuk diperbaiki.
Arti: Anekdot ini menyindir cara orang kadang-kadang menyampaikan keluhan dengan cara yang berlebihan.
11. Contoh Anekdot 11
Abstraksi: Seorang petani dan anaknya sedang menonton berita tentang harga pangan.
Orientasi: Pembawa berita: "Harga sayur-mayur melonjak tinggi."
Krisis: Anak: "Wah, kita bisa kaya, Yah!" Reaksi: Ayah: "Tidak, Nak, yang kaya itu yang menjual sayur di pasar, bukan yang menanam."