15 Contoh Teks Anekdot Beserta Struktur dan Artinya, Kritik dengan Balutan Humor
loading...
A
A
A
Koda: Anak terdiam bingung, bertanya-tanya kenapa.
Arti: Anekdot ini menyindir ketidakadilan dalam sistem perdagangan pertanian, di mana petani sering kali tidak merasakan manfaat dari harga tinggi.
Abstraksi: Seorang pria bertemu dengan temannya yang selalu telat. Orientasi: Pria: "Kenapa kamu selalu telat?" Krisis: Teman: "Saya tidak telat, saya hanya datang sesuai dengan kecepatan waktu saya." Reaksi: Pria: "Berarti kamu hidup di waktu yang berbeda dengan kami?" Koda: Keduanya pun tertawa.
Arti: Anekdot ini menyindir kebiasaan orang yang sering telat namun memiliki alasan yang lucu.
Abstraksi: Seorang bos bertanya kepada karyawannya tentang target kerja.
Orientasi: Bos: "Sudah sampai mana progress pekerjaanmu?"
Krisis: Karyawan: "Masih dalam proses, Pak."
Reaksi: Bos: "Proses itu ada tahapannya, di mana sekarang?" Karyawan: "Tahapan berpikir, Pak."
Koda: Bos hanya bisa menghela napas sambil tersenyum tipis.
Arti: Anekdot ini menyindir pekerja yang sering menunda-nunda dengan alasan "masih berpikir".
Abstraksi: Seorang murid bertanya kepada gurunya.
Orientasi: Murid: "Bu, kenapa kita harus belajar sejarah?"
Krisis: Guru: "Supaya kita tidak mengulang kesalahan masa lalu."
Reaksi: Murid: "Kalau begitu, kenapa kita masih ulangan?" Koda: Guru terdiam, tidak menyangka pertanyaan logis tersebut.
Arti: Anekdot ini menyindir ketidakadilan dalam sistem perdagangan pertanian, di mana petani sering kali tidak merasakan manfaat dari harga tinggi.
12. Contoh Anekdot 12
Abstraksi: Seorang pria bertemu dengan temannya yang selalu telat. Orientasi: Pria: "Kenapa kamu selalu telat?" Krisis: Teman: "Saya tidak telat, saya hanya datang sesuai dengan kecepatan waktu saya." Reaksi: Pria: "Berarti kamu hidup di waktu yang berbeda dengan kami?" Koda: Keduanya pun tertawa.
Arti: Anekdot ini menyindir kebiasaan orang yang sering telat namun memiliki alasan yang lucu.
13. Contoh Anekdot 13
Abstraksi: Seorang bos bertanya kepada karyawannya tentang target kerja.
Orientasi: Bos: "Sudah sampai mana progress pekerjaanmu?"
Krisis: Karyawan: "Masih dalam proses, Pak."
Reaksi: Bos: "Proses itu ada tahapannya, di mana sekarang?" Karyawan: "Tahapan berpikir, Pak."
Koda: Bos hanya bisa menghela napas sambil tersenyum tipis.
Arti: Anekdot ini menyindir pekerja yang sering menunda-nunda dengan alasan "masih berpikir".
14. Contoh Anekdot 14
Abstraksi: Seorang murid bertanya kepada gurunya.
Orientasi: Murid: "Bu, kenapa kita harus belajar sejarah?"
Krisis: Guru: "Supaya kita tidak mengulang kesalahan masa lalu."
Reaksi: Murid: "Kalau begitu, kenapa kita masih ulangan?" Koda: Guru terdiam, tidak menyangka pertanyaan logis tersebut.