23 Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah, Nomor 5 Kakek Anies Baswedan

Minggu, 10 November 2024 - 18:24 WIB
loading...
A A A
Kehadiran banyak Pahlawan Nasional yang lahir dari Muhammadiyah menunjukkan keberhasilan perjuangannya. Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Pemerintah mengangkat KH Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 657 tahun 1961.

2. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)


Siti Walidah, atau Nyai Ahmad Dahlan, istri dari KH Ahmad Dahlan, memiliki peran besar dalam perjuangan Muhammadiyah dengan merintis pembaruan peran perempuan yang lebih modern dan aktif dalam ranah publik, keagamaan, dan perjuangan nasional.

Ia memperjuangkan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan membebaskan mereka dari batasan konservatisme serta peran domestik semata. Demi tujuan tersebut, Siti Walidah mendirikan organisasi Aisyiyah. Atas kontribusinya, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 22 September 1971 melalui Keputusan Presiden No. 042/TK/1971.

3. Jenderal Soedirman


Jenderal bintang lima pertama di Indonesia ini adalah anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah dan guru HIS (SD) Muhammadiyah di Cilacap. Ia digelari sebagai Bapak TNI karena memimpin TKR dalam pertempuran Ambarawa, memimpin PETA melucuti senjata Jepang, mendirikan BKR, dan memimpin gerilya selama Agresi Militer II tahun 1948-1949.

Pemerintah memberi gelar Pahlawan Nasional pada 10 Desember 1964 lewat Keppres No.314 Tahun 1964.

4. Adam Malik


Anggota pandu Hizbul Wathan Muhammadiyah ini adalah sosok yang menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI ke-3, Menlu dan Ketua Majelis Umum PBB.
Adam Malik merupakan salah satu pendiri ASEAN dan Kantor Berita ANTARA. Melalui Keppres No.107/TK/1998 pada 6 November 1998, Adam Malik diangkat sebagai Pahlawan Nasional.

5. AR Baswedan


Mubalig Muhammadiyah kelahiran Ampel, Surabaya ini adalah anggota BPUPKI, BP-KNIP, parlemen dan Dewan Konstituante. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan Indonesia ke-2 era Kabinet Sjahrir.

Misi diplomatiknya ke Arab menghasilkan pengakuan kemerdekaan Indonesia secara de jure dan de facto dari Mesir. AR Baswedan ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.123/TK/ 2018.

6. Buya Hamka

Ulama kharismatik Muhammadiyah ini adalah sastrawan, jurnalis, juga pejuang politik dan gerilya melawan pasukan Belanda dan Jepang di Sumatera Barat.

Menjabat sebagai Ketua MUI pertama, Buya Hamka dianugerahi gelar Pahlawan Nasional lewat SK No.113/TK/2011.

7. Otto Iskandar Dinata


Dijuluki Si Jalak Harupat, Otto merupakan seorang guru di SMA Muhammadiyah Kramat Jakarta. Pernah menjadi anggota BPUPKI dan mempersiapkan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR).

Usulnya agar Sukarno-Hatta dipilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden diterima secara aklamasi dalam sidang PPKI 18 Agustus 1945. Otto dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.088/TK/1973, 6 November 1973.

8. Haji Agus Salim


Di masa KH Ahmad Dahlan, Agus Salim adalah anggota Muhammadiyah. Perannya sangat banyak dalam perjuangan kemerdekaan. Selain menjadi anggota BPUPKI, Agus Salim memimpin sejumlah misi diplomatik ke Timur Tengah (1947) dan mewakili Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. B

Agus Salim juga beberapa kali menjabat Menteri Luar Negeri. Agus Salim dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.657 pada 27 Desember 1961.

9. Fatmawati


Aktivis Nasyiatul Aisyiyah Bengkulu ini merupakan istri Sukarno. Bapak-ibunya juga aktivis militan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Fatmawati adalah orang pertama yang menjahit bendera Merah Putih yang kemudian dikibarkan saat proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.

Pemerintah menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2000 melalui Keppres RI No.118/TK/2000.

10. Sukarno


Ketua Bagian Pengajaran Muhammadiyah Bengkulu ini merupakan proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia. Di tingkat internasional, Sukarno memiliki pengaruh besar dengan Gerakan Non-Blok (GNB) di konferensi Asia-Afrika.

Pemerintah memberinya anugerah pahlawan proklamator pada 1986 dan gelar pahlawan nasional pada 2012.

11. Soetomo


Pendiri Budi Utomo ini merupakan anggota PKO dan penasihat urusan kesehatan Muhammadiyah sejak 1925. Soetomo turut mendirikan RS Muhammadiyah Surabaya.
Pemerintah mengangkatnya sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional lewat Surat Keputusan Presiden RI No.657/1961.

12. Andi Sultan Daeng Radja


Pegiat Muhammadiyah Bulukumba ini adalah peserta Kongres Pemuda 1928 dan pemrakarsa PPNI. Ia menjadi wakil Sulsel dalam sidang PPKI. Riwayat hidupnya penuh dengan aksi militan melawan kolonialisme di Indonesia.

Pemerintah mengangkat Andi Sultan Daeng Radja sebagai Pahlawan Nasional lewat Keppres No.085/TK/2006.

13. Mas Mansur


Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah (1937-1942) ini adalah anggota Empat Serangkai bersama dengan Hatta, Sukarno, dan Ki Hajar Dewantara. Mas Mansur pernah menjadi pemimpin Putera pada masa pendudukan Jepang. Mas Mansyur ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK No.162 Tahun 1964 pada 26 Juni 1964.

14. Nani Wartabone


Tokoh Muhammadiyah asal Gorontalo ini merupakan pejuang militan melawan penjajah Belanda. Nani mendirikan Jong Gorontalo di Surabaya pada tahun 1923, menjadi Ketua PNI cabang Gorontalo, dan mendirikan Komite 12 pada 1941, sebuah untuk menghadapi Perang Pasifik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Kader Muhammadiyah...
2 Kader Muhammadiyah Pimpin Kementerian Pendidikan di Kabinet Prabowo-Gibran
Sosok Ni Nyoman Nikunja...
Sosok Ni Nyoman Nikunja Vasini, Mahasiswa Beragama Hindu yang Lulus dari Kampus Muhammadiyah
Profil Muhammadiyah...
Profil Muhammadiyah Australia College, Sekolah Milik PP Muhammadiyah di Negeri Kanguru
Profil Prof Biyanto,...
Profil Prof Biyanto, Sosok Akademisi yang Diangkat Jadi Staf Ahli Kemendikdasmen
Abdul Muti Apresiasi...
Abdul Mu'ti Apresiasi Peran Aisyiyah Wujudkan Pendidikan Inklusif di Indonesia
Sidang Tanwir Muhammadiyah,...
Sidang Tanwir Muhammadiyah, Abdul Mu'ti Bicara tentang Pendidikan Bermutu untuk Semua
Anies: Kesabaran, Ketabahan,...
Anies: Kesabaran, Ketabahan, dan Ketangguhan adalah Bagian Pelajaran yang Kami Dapat dari Guru
Berapa Jumlah Sekolah...
Berapa Jumlah Sekolah SD, SMP, dan SMA Muhammadiyah? Ini Rinciannya
10 Universitas Muhammadiyah...
10 Universitas Muhammadiyah Terbaik di Indonesia versi Webometrics, Ada Kampusmu?
Rekomendasi
DPP dan DPW Partai Perindo...
DPP dan DPW Partai Perindo se-Jakarta Gelar Konsolidasi Hadapi Pemilu 2029
Pertagas dan Husky-CNOOC...
Pertagas dan Husky-CNOOC Madura Limited Kolaborasi Optimalisasi Lapangan Gas BD
Daftar Tanggal Merah...
Daftar Tanggal Merah di Bulan Mei 2025: Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Long Weekend
Marak Kasus Pelecehan...
Marak Kasus Pelecehan Seksual Dokter PPDS, IDI Sebut Rumah Sakit Harus Tanggung Jawab
Ukraina: Rusia Melanggar...
Ukraina: Rusia Melanggar Gencatan Senjata Paskah Hampir 3.000 Kali
15 Ikan yang Bisa Menurunkan...
15 Ikan yang Bisa Menurunkan Kolesterol Jahat dan Cara Mengonsumsinya
Berita Terkini
UTBK EduPro 2025: Kompetisi...
UTBK EduPro 2025: Kompetisi Nasional untuk Guru SMA, Dorong Profesionalisme Pengajar UTBK-SNBT di Indonesia
17 menit yang lalu
Hari Kartini, Dosen...
Hari Kartini, Dosen Sains Komunikasi MNC University Tampil di V Morning Show
6 jam yang lalu
10 Contoh Ucapan Selamat...
10 Contoh Ucapan Selamat Hari Kartini dalam Bahasa Inggris untuk Berbagai Momen
7 jam yang lalu
Pas Foto atau Pasfoto,...
Pas Foto atau Pasfoto, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?
8 jam yang lalu
Mendikdasmen Wajibkan...
Mendikdasmen Wajibkan Guru Belajar Satu Hari dalam Seminggu, Ini Aturannya
9 jam yang lalu
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
19 jam yang lalu
Infografis
Nomor 1 dari Indonesia,...
Nomor 1 dari Indonesia, Ini 10 Dumpling Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved