Mendiktisaintek Brian Yuliarto Berstatus Dosen, Mengajar di Mana?
loading...
A
A
A
Baca juga: Prestasi Brian Yuliarto, Pakar Nanomaterial yang Digadang Jadi Calon Mendikti Saintek
Brian juga diangkat menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2029. Ia juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2025.
Tak hanya itu, dengan manajerial kepemimpinan yang baik, Brian juga dipercaya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB, Ketua Program Studi Teknik Fisika, dan Ketua Nanoscience and NanoTechnology Research Center ITB.
Baca juga: Brian Yuliarto Dilantik Jadi Mendikti Saintek, Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro
Brian memiliki kepakaran/keahlian di bidang material fungsional maju dengan subbidang kepakaran nanomaterial dan biosensor.
Berbekal pengalaman menjadi peneliti aktif saat bekerja di AIST (Jepang), membawanya untuk berkarier menjadi peneliti di Indonesia hingga mendapatkan gelar profesor di usia relatif muda, yakni 43 tahun.
Brian Yuliarto pun sudah banyak menerbitkan ratusan artikel penelitian internasional bereputasi tinggi pada bidang nanomaterial untuk Sensor, Energi, dan Solar PV, sebanyak 343 karya ilmiah di Scopus dengan sitasi 6043 dan H-Index 40.
Kepemimpinan Brian pada bidangnya juga diakui di dunia internasional, terbukti dengan aktivitasnya sebagai visiting professor dan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dunia seperti UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan lain-lain.
Brian Yuliarto meraih gelar Sarjana Teknik Fisika di ITB (1999). Kemudian ia menempuh pendidikan Magister: Quantum Engineering and System Science Department di The University of Tokyo, Jepang.
Sedangkan gelar Doktor bidang Quantum Engineering and System Science Department juga diraihnya di The University of Tokyo.
Pendidikan lain yang ia ikuti adalah Executive Course on Strategic Management and Leadership, Cohort-2 (2024) di Universitas Pertahanan (Unhan).
Ia juga mengikuti pendidikan Middle Top Leadership Management Courser, Jordania (2005), United Nations Leadership.
Brian juga diangkat menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2029. Ia juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2025.
Tak hanya itu, dengan manajerial kepemimpinan yang baik, Brian juga dipercaya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB, Ketua Program Studi Teknik Fisika, dan Ketua Nanoscience and NanoTechnology Research Center ITB.
Baca juga: Brian Yuliarto Dilantik Jadi Mendikti Saintek, Gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro
Brian memiliki kepakaran/keahlian di bidang material fungsional maju dengan subbidang kepakaran nanomaterial dan biosensor.
Berbekal pengalaman menjadi peneliti aktif saat bekerja di AIST (Jepang), membawanya untuk berkarier menjadi peneliti di Indonesia hingga mendapatkan gelar profesor di usia relatif muda, yakni 43 tahun.
Brian Yuliarto pun sudah banyak menerbitkan ratusan artikel penelitian internasional bereputasi tinggi pada bidang nanomaterial untuk Sensor, Energi, dan Solar PV, sebanyak 343 karya ilmiah di Scopus dengan sitasi 6043 dan H-Index 40.
Kepemimpinan Brian pada bidangnya juga diakui di dunia internasional, terbukti dengan aktivitasnya sebagai visiting professor dan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dunia seperti UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan lain-lain.
Jejak Pendidikan Mendikti Saintek Brian Yuliarto
Brian Yuliarto meraih gelar Sarjana Teknik Fisika di ITB (1999). Kemudian ia menempuh pendidikan Magister: Quantum Engineering and System Science Department di The University of Tokyo, Jepang.
Sedangkan gelar Doktor bidang Quantum Engineering and System Science Department juga diraihnya di The University of Tokyo.
Pendidikan lain yang ia ikuti adalah Executive Course on Strategic Management and Leadership, Cohort-2 (2024) di Universitas Pertahanan (Unhan).
Ia juga mengikuti pendidikan Middle Top Leadership Management Courser, Jordania (2005), United Nations Leadership.
Lihat Juga :