Jangan Kabur Karena Kesal! Rektor UAI Ajak Anak Muda Go International dengan Profesionalisme
loading...

Rektor UAI Prof. Asep Saefuddin saat menyerahkan penghargaan pada Muhammad Shaddam Rizqullah sebagai Wisudawan Terbaik dan Berprestasi Universitas
A
A
A
JAKARTA - Tagar #kaburajadulu sedang ramai diperbincangkan belakangan ini. Tren ini dipandang sebagai manifestasi keinginan masyarakat untuk meninggalkan Indonesia demi mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di negara lain. Menanggapi fenomena ini, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Prof. Asep Saefuddin, berpendapat bahwa pergi ke luar negeri diperbolehkan, namun harus didasari alasan profesional, bukan karena rasa kesal. Ia juga menekankan bahwa hampir semua negara di dunia sedang menghadapi masa-masa sulit ekonomi, bukan hanya Indonesia.
"Kita harus mencintai negara kita dengan segala permasalahannya, baik itu ekonomi yang fluktuatif maupun politik yang dinamis. Jika pun kita ingin pergi ke luar negeri, harus didasari oleh alasan profesionalisme, bukan karena kekesalan," tuturnya setelah acara Wisuda ke-31 yang diadakan di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Menurutnya, konflik antar negara yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan kondisi ekonomi yang sulit di hampir semua negara. Ia juga menyerukan agar semua negara di dunia sebaiknya mengurangi ego untuk mendominasi negara lain.
"Jangan saling menguasai tetapi justru berkolaborasi. Dengan berkolaborasi dan menghidupkan ekonomi, sebaliknya perang justru mematikan ekonomi," katanya.
Di tengah tantangan ekonomi global, Rektor UAI mengajak para alumni untuk menjadi agen perubahan dengan membuka lapangan kerja. Ia menyampaikan bahwa dari 623 wisudawan, 52% telah bekerja, dan 48% sisanya memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif melalui kewirausahaan.
Sementara itu, wisuda ke-31 diikuti oleh 623 wisudawan/wisudawati, yang terdiri dari 563 lulusan program sarjana dan 60 lulusan program magister. Ia juga menambahkan bahwa 83 dari 623 wisudawan/wisudawati lulus dengan predikat cum laude.
Rektor mengapresiasi kerja keras, tekad, dan dedikasi wisudawan/wisudawati dalam menempuh perjalanan akademik yang penuh tantangan. “Ini adalah bukti komitmen anda, para wisudawan, terhadap pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat,” ucap Rektor.
Ia juga menegaskan komitmen UAI untuk terus meningkatkan mutu input-process-output dan outcome pendidikan melalui tracer study dan user survey.
Acara wisuda ke-31 juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ketua Pembina YPI Al Azhar), dan perwakilan LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si (Ketua Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan & Integritas Akademik) dan tokoh-tokoh bangsa lainnya.
UAI juga mengumumkan Muhammad Shaddam Rizqullah dari Program Studi Ilmu Komunikasi sebagai Wisudawan Terbaik dan Berprestasi Universitas berdasarkan nilai akademik, prestasi, keikutsertaan dalam karya ilmiah, etika, inspiratif, serta pengalaman organisasi. Sebagai apresiasi, UAI memberikan hadiah berupa kesempatan menunaikan ibadah Umrah.
"Kita harus mencintai negara kita dengan segala permasalahannya, baik itu ekonomi yang fluktuatif maupun politik yang dinamis. Jika pun kita ingin pergi ke luar negeri, harus didasari oleh alasan profesionalisme, bukan karena kekesalan," tuturnya setelah acara Wisuda ke-31 yang diadakan di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Selasa, 25 Februari 2025.
Menurutnya, konflik antar negara yang terjadi belakangan ini telah menyebabkan kondisi ekonomi yang sulit di hampir semua negara. Ia juga menyerukan agar semua negara di dunia sebaiknya mengurangi ego untuk mendominasi negara lain.
"Jangan saling menguasai tetapi justru berkolaborasi. Dengan berkolaborasi dan menghidupkan ekonomi, sebaliknya perang justru mematikan ekonomi," katanya.
Di tengah tantangan ekonomi global, Rektor UAI mengajak para alumni untuk menjadi agen perubahan dengan membuka lapangan kerja. Ia menyampaikan bahwa dari 623 wisudawan, 52% telah bekerja, dan 48% sisanya memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif melalui kewirausahaan.
Sementara itu, wisuda ke-31 diikuti oleh 623 wisudawan/wisudawati, yang terdiri dari 563 lulusan program sarjana dan 60 lulusan program magister. Ia juga menambahkan bahwa 83 dari 623 wisudawan/wisudawati lulus dengan predikat cum laude.
Rektor mengapresiasi kerja keras, tekad, dan dedikasi wisudawan/wisudawati dalam menempuh perjalanan akademik yang penuh tantangan. “Ini adalah bukti komitmen anda, para wisudawan, terhadap pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat,” ucap Rektor.
Ia juga menegaskan komitmen UAI untuk terus meningkatkan mutu input-process-output dan outcome pendidikan melalui tracer study dan user survey.
Acara wisuda ke-31 juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H. (Ketua Pembina YPI Al Azhar), dan perwakilan LLDIKTI Wilayah III Jakarta, Taufan Setyo Pranggono, S.Kom., M.Si (Ketua Tim Kerja Anti Dosa Pendidikan & Integritas Akademik) dan tokoh-tokoh bangsa lainnya.
UAI juga mengumumkan Muhammad Shaddam Rizqullah dari Program Studi Ilmu Komunikasi sebagai Wisudawan Terbaik dan Berprestasi Universitas berdasarkan nilai akademik, prestasi, keikutsertaan dalam karya ilmiah, etika, inspiratif, serta pengalaman organisasi. Sebagai apresiasi, UAI memberikan hadiah berupa kesempatan menunaikan ibadah Umrah.
(tar)
Lihat Juga :