Gandeng Lulusan SMK, BP2MI Siapkan Tenaga Pendamping Lansia ke Jepang

Jum'at, 18 September 2020 - 16:43 WIB
loading...
Gandeng Lulusan SMK,...
Launching Pelatihan Calon tenaga Kerja Caregiver ke Jepang melalui video conference yang dihadiri Direktorat SMK, BP2MI, Siswi SMK, dan para calon Caregiver ke Jepang. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus berupaya meningkatkan kebekerjaan lulusannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkan tenaga Caregiver (Pendamping Lansia) untuk bekerja di Jepang.

Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyiapkan lulusan SMK bekerja di Jepang dengan visa kerja Tukutegino/Spesified Skill Worker (SSW).

Launching Pelatihan Calon tenaga Kerja Caregiver ke Jepang digelar Rabu (15/9) melalui video conference yang dihadiri Direktorat SMK, BP2MI, SMK almamater calon tenaga kerja, dan para calon tenaga kerja Caregiver ke Jepang. (Baca juga: Sekolah Merdeka Belajar, Guru Harus Kuasai Dasar Pendidikan Inklusif )

Acara ini diikuti oleh 10 SMK dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta dan akan menyiapkan 188 lulusan SMK yang akan bekerja di Jepang sebagai Caregiver.

10 SMK yang telah berkontribusi untuk penyiapan tenaga Caregiver adalah SMKN 8 Semarang; SMKN 2 Malang; SMK Citra Medika Sragen; SMKN 28 Jakarta; SMK Annisa 3 Bogor; SMK Taruna Terpadu 1 Bogor; SMK Muhammadiyah 3 Metro; SMK Sari Farma Depok; SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia Kulonprogo; SMKS Plus NU Sidoarjo.

Program pelatihan tenaga kerja ini menyiapkan alumni SMK lulusan tahun 2020 Pada Bidang Keahlian Kesehatan, untuk bidang Bahasa dan budaya Jepang serta kompetensi Caregiver. Pelatihan ini melibatkan beberapa lembaga pelatihan, antara lain Koba Mirai Japan. (Baca juga: Mendikbud: Kompetensi Guru untuk Kuasai Teknologi Menjadi Krusial )

Peserta pelatihan akan mendapatkan 2 sertifikat sekaligus, yakni Sertifikat Bahasa Jepang setingkat N4 dan Sertifkat Kompetensi Teknis Caregiver/Careworker dari Prometric, keduanya merupakan syarat utama untuk bekerja di Jepang.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, yang mempunyai pengalaman 3,5 tahun di Kobe Jepang, mengingatkan bahwa dengan kondisi Jepang serta beberapa negara lain mengalami situasi yang sama. Misalnya Korea Selatan dan Taiwan, maka inilah peluang bagi para pejuang dan pahlawan devisa.

Tidak hanya dalam bidang Caregiver, tetapi juga bidang-bidang pekerjaan lainnya, karena jumlah anak muda atau angkatan kerja mereka semakin berkurang; yang terus bertambah justru populasi pensiunan. "Hal ini dapat menjadi peluang meraup devisa luar negeri melalui penciptaan tenaga kerja internasional yang terampil, kompeten, unggul dan berkarakter," kata Wikan Sakarinto melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (18/9/2020). (Baca juga: Sinergikan PT dan Industri, Kemendikbud Minta Dukungan Diaspora )

Dalam sambutannya, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Dr Ir. M Bakrun, menegaskan bahwa Program pelatihan tenaga kerja SMK ke Jepang ini disentuh melalui bantuan Retooling (Penguatan) SMK maupun Pusat Keunggulan/Center of Excellence.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Uhamka Jadi Pusat Pelatihan...
Uhamka Jadi Pusat Pelatihan Perawat Indonesia untuk Bekerja di Arab Saudi
Kemendikdasmen Pamer...
Kemendikdasmen Pamer Hasil Karya Kursus dan Pelatihan, Inovasi Kecantikan hingga Mode
Minimnya Jumlah Mahasiswa...
Minimnya Jumlah Mahasiswa Vokasi Jadi Tantangan Pemerintah
Polmed Gelar Diskusi...
Polmed Gelar Diskusi Memperkuat Peran Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan
Ditjen Pendidikan Vokasi...
Ditjen Pendidikan Vokasi Luncurkan Buku untuk Hadapi Dinamika Dunia Kerja
Kemenekraf-Polandia...
Kemenekraf-Polandia Gandeng Pendidikan Vokasi untuk Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal
Kisah Fajar, Raih Gelar...
Kisah Fajar, Raih Gelar Sarjana Berkat Kursus hingga Jadi Pengusaha Muda
Kerja Sama dengan IPB,...
Kerja Sama dengan IPB, SMK Pertanian Ini Siap Tampung 250 Siswa
Indonesia-Prancis Tingkatkan...
Indonesia-Prancis Tingkatkan Kompetensi Pengajar Vokasi Kuliner
Rekomendasi
Kapolres Depok Ungkap...
Kapolres Depok Ungkap Dalang Pembakaran Mobil Polisi Tak Kooperatif saat Diperiksa
Prof Niam Berharap Semangat...
Prof Ni'am Berharap Semangat Perdamaian yang Disuarakan Paus Fransiskus Terus Dilanjutkan
Bidik Pasar Singapura,...
Bidik Pasar Singapura, KIN dan Morinaga Kolaborasi Hadirkan Inovasi Susu Premium
MAKI Minta Hakim dan...
MAKI Minta Hakim dan Pengacara Kasus Suap Vonis CPO Rp60 Miliar Dihukum Berat
9 Produk Pangan Ini...
9 Produk Pangan Ini Mengandung Unsur Babi, 7 Sudah Kantongi Sertifikat Halal
Billy Mambrasar Tepis...
Billy Mambrasar Tepis Isu Soal Akses Khusus Program MBG
Berita Terkini
Sinopsis Buku RA Kartini...
Sinopsis Buku RA Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang, Simak Yuk
2 jam yang lalu
Beasiswa Garuda 2025...
Beasiswa Garuda 2025 Diluncurkan, Kuliah S1/D4 Gratis dan Ada Uang Saku Bulanan
3 jam yang lalu
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
4 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Pemimpin...
Riwayat Pendidikan Pemimpin Umat Katolik Paus Fransiskus yang Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
5 jam yang lalu
10 Ucapan Hari Kartini...
10 Ucapan Hari Kartini untuk Acara Sekolah, Penuh Makna
7 jam yang lalu
Pemprov Jakarta dan...
Pemprov Jakarta dan Sumbar Teken LOI Bidang Pendidikan dengan Malaysia
8 jam yang lalu
Infografis
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi AS, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved