Kemenag Luncurkan Program Transformasi Digital Pendidikan Madrasah

Selasa, 22 September 2020 - 11:30 WIB
loading...
Kemenag Luncurkan Program...
Ditjen Pendis merilis sinergi Kemenag dan Google dalam Program Transformasi Digital Pendidikan Madrasah di Jakarta, Selasa (22/09). Foto/ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama meluncurkan program transformasi digital pendidikan Madrasah. Program ini dilaksanakan dengan menggandeng raksasa perusahaan digital, Google.

Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, sinergi Kemenag dan Google ini dalam rangka mendukung terwujudnya “Madrasah Hebat Bermartabat”. Slogan ini sudah dicanangkan sejak lebih dua tahun lalu, tepatnya awal Februari 2018. Kerja sama ini juga untuk meningkatkan dan memeratakan kualitas pendidikan Madrasah di era Revolusi Industri 4.0, dan menyongsong fase bonus demografi Indonesia (2030-2045). Harapannya, Pendidikan Madrasah bisa lebih berkontribusi dalam mengantar Indonesia mencapai peringkat 5 kekuatan ekonomi dunia menuju masyarakat sejahtera (Well-Being).

“Kami menggandeng Google untuk membangun Pendidikan Madrasah Kelas Dunia melalui transformasi digital di mana “Cyber Pedagogy” diintegrasikan dengan “Cyber Technology” untuk mewujudkan Cyber Education atau Pendidikan 4.0,” terang pria yang akrab disapa Dhani saat merilis sinergi Kemenag dan Google dalam Program Transformasi Digital Pendidikan Madrasah di Jakarta, Selasa (22/09). (Baca juga: Daftar Aplikasi dan Laman yang Dapat Diakses Bantuan Kuota Kemendikbud )

Menurutnya, program ini dilakukan dengan menerapkan tiga model pembelajaran. Pertama, flipped classroom, untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Kedua, blended learning, untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Dan ketiga, project based learning, untuk membiasakan peserta didik berpikir dan bekerja kreatif dalam menyelesaikan berbagai permasalahan.

“Sinergi ini dilakukan dalam semangat dan komitmen memajukan ekosistem pendidikan di lingkungan Kementerian Agama. Tidak ada investasi biaya yang harus dikeluarkan Kementerian Agama terkait program ini,” tegasnya.

Sementara itu Danny Ardianto, Manajer Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia menyatakan bangga atas kerja sama ini. "Google bangga bermitra dengan Kementerian Agama dalam inisiatif penting ini, yang merupakan salah satu implementasi G Suite terbesar secara global. Guru-guru di madrasah termasuk pengguna G Suite for Education yang paling kreatif dan antusias. Energi para guru ini dalam proses transisi ke pembelajaran jarak jauh sangat penting bagi pendidikan jutaan siswa di seluruh Indonesia. Kami sangat senang dapat menghadirkan G Suite ke lebih banyak sekolah dan wilayah di Indonesia. Kami berharap kemitraan ini akan membantu sebanyak mungkin siswa Indonesia untuk terus dapat belajar selama masa sulit ini,“ terangnya. (Baca juga: FSGI: Pemanfaatan Bantuan Kuota Sebaiknya Tak Dibatasi )

Arya Sanjaya selaku Direktur Utama PT Duta Digital Informatika Mitra Resmi Google for Education menjelaskan bahwa untuk melaksanakan kerja besar transformasi digital menuju Madrasah Hebat Bermartabat mewujudkan Pendidikan Kelas Dunia ini, telah melakukan seluruh tahapan yang berkaitan dengan pembuatan dan manajemen pembagian akun Madrasah, pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan Madrasah, mempersiapkan dan memberikan pendampingan kepada Madrasah untuk menjalankan layanan Google G Suite for Education, persiapan perangkat pendukung pembelajaran, dan aspek lainnya yang terkait dengan infrastruktur dan layanan Google for Education untuk Madrasah. Untuk diketahui PT PT Duta Digital Informatika merupakan implementator untuk kerjasama ini.

Disinggung terkait kebutuhan paket data dalam operasional kerja sama ini, Ali Ramdhani Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menjelaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan kebijakan terkait pemanfaatan alokasi dana BOS Madrasah untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Selain itu, pihaknya juga telah menjalin sinergi dengan sejumlah provider untuk memberikan bantuan paket data gratis untuk Madrasah.

"Kami terus berupaya memfasilitasi proses pembelajaran daring bagi siswa Madrasah. Sementara pengajuan anggaran Kemenag terkait paket data gratis bagi siswa Madrasah masih berproses di Kemenkeu, kami mencoba terobosan sinergi dengan smartfren dan provider lainnya untuk membantu pembelajaran jarak jauh di Madrasah," ujarnya.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar menambahkan, Google dalam kerja sama ini menyediakan platform teknologi dalam bentuk identitas digital dan aplikasi. Identitas digital berupa akun yang akan diberikan kepada setiap peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.

“Kementerian Agama membina 8,4 juta peserta didik, lebih 709 ribu pendidik, dan 124 ribu tenaga kependidikan. Akun ini terdaftar dalam domain@madrasah.kemenag.go.id. Sampai hari ini sudah lebih 50% akun digital yang telah diaktivasi,” jelas Umar.

“Domain ini dikelola secara mandiri oleh Kementerian Agama sebagai layanan yang dilaksanakan sesuai struktur organisasi dan SOP pendidikan Madrasah di bawah binaan Kementerian Agama,” lanjutnya.

Dengan aktifnya akun digital tersebut, kata Umar, maka aplikasi teknologi untuk pendidikan dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Madrasah. Aplikasi tersebut antara lain: Kalender, Catatan Ringkasan, Penyimpanan Data, Web Personal, dan lainnya. Google Calendar misalnya, fasilitas ini dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan pembelajaran (pengaturan, peringatan, perencanaan). Ada juga layanan “Keep” untuk membuat catatan- catatan penting secara bersamaan pada setiap tahapan proses pembelajaran.

Fasilitas lainnya adalah “Drive”, layanan penyimpanan data dengan kapasitas tidak terbatas. Ada juga Google site yang merupakan fasilitas website personal dan dapat dimanfaatkan dengan mudah dan cepat untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran dan kreativitasnya. Tersedia juga fasilitas komunikasi (chatting dan video conference) yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran layaknya tatap muka. “Guru dapat mengajar sampai 100 kelas secara bersamaan; seluruh proses komunikasi terekam dan dapat dilacak,” terangnya.

Dalam platform ini, lanjut Umar, Google juga melengkapi teknologi untuk proses pembelajaran dengan Kelas Maya dan Aplikasi Produktivitas. Kelas Maya (Google Classroom) adalah layanan ruang kelas untuk pembelajaran asinkron dengan panduan bagi pendidik dan peserta didik dalam melakukan tahapan proses pembelajaran. Google Classroom juga memiliki fasilitas kolaborasi dan tautan yang dapat digunakan membangun materi ajar dan proses pembelajaran pada beberapa kelas secara bersamaan; mengerjakan proyek secara kelompok; menjadi ruang diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. “Ini akan meningkatkan daya tampung peserta didik,” tuturnya.

Fasilitas lainnya berupa alat produktivitas, yaitu aplikasi memproduksi konten baik berupa tulisan, tabel maupun presentasi. Contoh sederhana dari pemanfaatan aplikasi-aplikasi tersebut, peserta didik dapat mengerjakan secara bersama sama dalam satu file (kolaborasi).

“Dengan mengintegrasikan proses dan berbagi sumber daya serta pemanfaatan teknologi melalui strategi transformasi digital yang tepat, Kemenag yakin sinergi ini merupakan jalan cepat dalam membangun SDM dengan empat keunggulan keterampilan abad 21, yaitu kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis dan kreatif,” kata Umar.

“Dengan mengacu pada standar kompetensi global, kami ingin ikut mempersiapkan generasi muda Madrasah Indonesia yang siap memasuki realitas kerja global dan kehidupan abad 21,” sambungnya.

Terpisah, Ketua Project Management Unit (PMU) Realizing Education’s Promise- Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR), Abdullah Faqih menambahkan, rintisan kerjasama program ini sudah dimanfaatkan dalam pelaksanaan Bimtek e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah berbasis Elektronik). Bimtek yang dilakukan sejak Agustus 2020 ini sudah menggunakan ekosistem G-Suite for Education.

“Platform program ini sudah digunakan dan dirasakan manfaatnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program di tengah tantangan pandemi. Ada lebih dari 1000 peserta yang terdiri dari Tim Inti Provinsi/Fasilitator e-RKAM Tingkat Provinsi dan Tim Inti Kabupaten/Kota/Fasilitator e-RKAM Tingkat Kab/Kota yang sudah menggunakan layanan ini,” tandasnya, dan pada tahap berikutnya akan dilanjutkan untuk Tim Inti Madrasah yang berjumlah +/- 46.000 peserta.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cara Daftar PPDB Madrasah...
Cara Daftar PPDB Madrasah DKI 2025, Pahami Langkahnya
Darunnajah Hadirkan...
Darunnajah Hadirkan Akademisi Dunia dalam ICOP 2025
Majelis Masyayikh-Kemenag...
Majelis Masyayikh-Kemenag Rancang Standar Mutu Pendidikan Pesantren Jenjang Pascasarjana
Guru Besar UIN Jakarta...
Guru Besar UIN Jakarta Sebut Model Pendidikan Kemenag Membentuk Karakter Anak Didik Tidak Ringkih
Siswa MAN 4 Jakarta...
Siswa MAN 4 Jakarta Ghifran Majid Diterima di 13 Kampus Ternama Dunia, Apa Rahasianya?
Dana BOS Madrasah dan...
Dana BOS Madrasah dan BOP RA 2025 Mulai Dicairkan, Simak Mekanismenya
Kantor Imigrasi Soetta...
Kantor Imigrasi Soetta Gagalkan Keberangkatan 264 Calon Haji Nonprosedural ke Saudi
Naik Taksi di Arab Saudi,...
Naik Taksi di Arab Saudi, Ini yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji
DPR Panggil Kemenag...
DPR Panggil Kemenag Buntut Jemaah Haji Tercecer Imbas Penerapan Sistem Multi Syarikah
Rekomendasi
Polisi Tangkap Admin...
Polisi Tangkap Admin Grup Facebook Cinta Sedarah di Bali
3 Poin Penting Permen...
3 Poin Penting Permen Komdigi No 8/2025 Soal Penguatan Ekosistem Logistik Nasional
Penembakan 3 Polisi...
Penembakan 3 Polisi hingga Tewas oleh TNI di Way Kanan Dinilai Pelanggaran HAM: Negara Wajib Usut Tuntas
4 Rahasia Gaya Hidup...
4 Rahasia Gaya Hidup Sehat yang Bisa Bikin Umur Lebih Panjang
Sinopsis Layar Drama...
Sinopsis Layar Drama Indonesia Kau Ditakdirkan Untukku Eps 42: Peringatan Alya untuk Dara
Jabat Dirjen Bea Cukai...
Jabat Dirjen Bea Cukai Baru, Letjen TNI Djaka Singgung Masih Banyak Lubang Gelap
Berita Terkini
Pengajuan SDUWHV Australia...
Pengajuan SDUWHV Australia 2025 Sudah Dibuka, Ini Panduan Lengkapnya
Wamen PPPA Veronica...
Wamen PPPA Veronica Tan Dorong Pelatihan Difabel yang Sesuai Kebutuhan Dunia Kerja
Ingin Daftar Sekolah...
Ingin Daftar Sekolah Kedinasan Tapi Buta Warna? Ini Informasi yang Perlu Kamu Tahu
Telkomsel Buka Kompetisi...
Telkomsel Buka Kompetisi Riset Nasional 2025 bagi Mahasiswa S1, Perkuat Ekosistem Riset Data-Driven di Indonesia
Riwayat Pendidikan Anak...
Riwayat Pendidikan Anak Najwa Shihab, Izzat Ibrahim Assegaf
Jejak Pendidikan Agus...
Jejak Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono, Lulusan Terbaik Taruna Nusantara dan Akmil
Infografis
Donald Trump Perintahkan...
Donald Trump Perintahkan Hapus Departemen Pendidikan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved