IIBF 2020 Edisi Virtual Resmi Dibuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia International Book Fair (IIBF) 2020 resmi dibuka. Untuk pertama kalinya masyarakat dapat menikmati festival buku yang tidak hanya menjual buku namun juga bisa mengikuti pelatihan menulis, diskusi buku, berbincang dengan penulis idola secara virtual.
Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina mengatakan, IIBF tahun ini merupakan edisi khusus karena untuk pertama kalinya digelar secara virtual. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PSBB yang berlaku di DKI Jakarta dari upaya mencegah penyebaran virus CORONA-19.
"Walaupun masih dalam pandemi namun kami tetap bersemangat menghadirkan nuansa festival yang selalu hadir dalam IIBF setiap tahunnya," katanya saat membuka IIBF 2020 Opening Ceremony, Senin (28/9). (Baca juga: Diikuti 9 Negara, IIBF 2020 akan Digelar Virtual )
Rosidayati mengatakan, atmosfer festival akan terwujud melalui beragam acara seperti IKAPI Awards, seminar, talkshow, peluncuran buku, wokshop dan juga bertemu penulis yang dilaksanakan secara daring.
Melalui portal IIBF, katanya, Jakarta Convention Center (JCC) yang biasa sebagai tempat penyelenggaraan IIBF setiap tahunnya juga dihadirkan sehingga pengujung bisa melihat layout stand buku secara virtual. Selain itu juga pengunjung dapat melihat dan membeli buku secara virtual melalui platform Shopee. (Baca juga: Kemendikbud Siapkan Infrastruktur Pengganti Ujian Nasional )
"Para pecinta buku tak perlu keluar rumah untuk membeli buku karena buku akan dikirim ke rumah dengan biaya pengiriman gratis," terangnya.
Dia menuturkan, IIBF digelar sebagai solusi bagi penerbit dan penulis untuk tetap bisa berkarya meski ditengah masa pandemi. IIBF, katanya, dapat menjadi solusi kepada penerbit yang merosot omset penjualan buku karena tutupnya toko buku atau dibatalkannya pameran buku di tengah pandemi ini. Masih dalam rangka mencari solusi bagi dunia perbukuan IIBF juga mengggelar webinar internasional yang ditujukan bagi penerbit dalam dan luar negeri untuk mencari solusi berdasarkan pengalaman masing-masing.
Ketua Panitia IIBF 2020 Arys Hilman mengatakan, IIBF memiliki sejarah panjang dalam pameran buku di Indonesia. Dimana masyarakat hadir tidak hanya berbelanja buku namun juga bisa bertemu penulis, mengikuti pelatihan, bergabung dengan komunitas tertentu atau mencari peluang bisnis. Dia menjelaskan, IIBF edisi virtual akan mengawali sebuah eksperimen pameran buku internasional melalui aktivitas yang 100% berlangsung melalui gawai dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi.
Arys mengatakan, pembaca buku sebagai ujung dari proses industri perbukuan melalui IIBF edisi virtual ini dapat menikmati buku bukan sekadar konten melainkan juga kaya pengalaman untuk menikmati literasi secara lebih luas Pengunjung dapat menikmati 77 pertunjukan, mengikuti pelatihan menulis, berbincang dengan penulis idola atau berbelanja secara online.
Melalui IIBF ini pula, katanya, akan ada kampanye dan edukasi agar masyarakat tidak lagi membeli buku bajakan karena melalui IIBF buku orisinil dengan mudah dibeli dengan harga terjangkau. "Hari ini IIBF mengalami transformasi kedua setelah melangkah menjadi pameran bertaraf internasional pada 2014," terangnya.
Arys menjelaskan, melalui virtual ini pula terjadi perluasan skala pameran dimana penerbit tidak hanya dari Jakarta atau Pulau Jawa saja namun juga datang peserta penerbit dari Aceh, Manado hingga luar negeri. Demikian halnya juga pengunjung diharapkan bisa datang dari seluruh penjuru dunia. Dia mengatakan, 77 mata acara akan diisi oleh 120 narasumber dari dalam dan luar negeri. Selain itu juga ada agenda untuk mendorong penjualan hak cipta penerjemahan buku.
Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Rosidayati Rozalina mengatakan, IIBF tahun ini merupakan edisi khusus karena untuk pertama kalinya digelar secara virtual. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PSBB yang berlaku di DKI Jakarta dari upaya mencegah penyebaran virus CORONA-19.
"Walaupun masih dalam pandemi namun kami tetap bersemangat menghadirkan nuansa festival yang selalu hadir dalam IIBF setiap tahunnya," katanya saat membuka IIBF 2020 Opening Ceremony, Senin (28/9). (Baca juga: Diikuti 9 Negara, IIBF 2020 akan Digelar Virtual )
Rosidayati mengatakan, atmosfer festival akan terwujud melalui beragam acara seperti IKAPI Awards, seminar, talkshow, peluncuran buku, wokshop dan juga bertemu penulis yang dilaksanakan secara daring.
Melalui portal IIBF, katanya, Jakarta Convention Center (JCC) yang biasa sebagai tempat penyelenggaraan IIBF setiap tahunnya juga dihadirkan sehingga pengujung bisa melihat layout stand buku secara virtual. Selain itu juga pengunjung dapat melihat dan membeli buku secara virtual melalui platform Shopee. (Baca juga: Kemendikbud Siapkan Infrastruktur Pengganti Ujian Nasional )
"Para pecinta buku tak perlu keluar rumah untuk membeli buku karena buku akan dikirim ke rumah dengan biaya pengiriman gratis," terangnya.
Dia menuturkan, IIBF digelar sebagai solusi bagi penerbit dan penulis untuk tetap bisa berkarya meski ditengah masa pandemi. IIBF, katanya, dapat menjadi solusi kepada penerbit yang merosot omset penjualan buku karena tutupnya toko buku atau dibatalkannya pameran buku di tengah pandemi ini. Masih dalam rangka mencari solusi bagi dunia perbukuan IIBF juga mengggelar webinar internasional yang ditujukan bagi penerbit dalam dan luar negeri untuk mencari solusi berdasarkan pengalaman masing-masing.
Ketua Panitia IIBF 2020 Arys Hilman mengatakan, IIBF memiliki sejarah panjang dalam pameran buku di Indonesia. Dimana masyarakat hadir tidak hanya berbelanja buku namun juga bisa bertemu penulis, mengikuti pelatihan, bergabung dengan komunitas tertentu atau mencari peluang bisnis. Dia menjelaskan, IIBF edisi virtual akan mengawali sebuah eksperimen pameran buku internasional melalui aktivitas yang 100% berlangsung melalui gawai dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi.
Arys mengatakan, pembaca buku sebagai ujung dari proses industri perbukuan melalui IIBF edisi virtual ini dapat menikmati buku bukan sekadar konten melainkan juga kaya pengalaman untuk menikmati literasi secara lebih luas Pengunjung dapat menikmati 77 pertunjukan, mengikuti pelatihan menulis, berbincang dengan penulis idola atau berbelanja secara online.
Melalui IIBF ini pula, katanya, akan ada kampanye dan edukasi agar masyarakat tidak lagi membeli buku bajakan karena melalui IIBF buku orisinil dengan mudah dibeli dengan harga terjangkau. "Hari ini IIBF mengalami transformasi kedua setelah melangkah menjadi pameran bertaraf internasional pada 2014," terangnya.
Arys menjelaskan, melalui virtual ini pula terjadi perluasan skala pameran dimana penerbit tidak hanya dari Jakarta atau Pulau Jawa saja namun juga datang peserta penerbit dari Aceh, Manado hingga luar negeri. Demikian halnya juga pengunjung diharapkan bisa datang dari seluruh penjuru dunia. Dia mengatakan, 77 mata acara akan diisi oleh 120 narasumber dari dalam dan luar negeri. Selain itu juga ada agenda untuk mendorong penjualan hak cipta penerjemahan buku.
(mpw)