Belajar Tatap Muka Perdana di Solo, Ratusan Siswa dan Guru Jalani Rapid Tes

Senin, 02 November 2020 - 17:17 WIB
loading...
Belajar Tatap Muka Perdana...
Pelaksanaan rapid tes siswa SMP Negeri 4 Surakarta, Senin (2/11). Foto/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Pembelajaran tatap muka tiga sekolah SMP di Kota Solo diawali dengan rapid tes COVID-19 , Senin (2/11). Sebanyak 684 siswa dan guru dari ketiga sekolah menjalani rapid tes sebelum masuk sekolah pada Rabu (4/11) besok.

Sekolah yang mulai melakukan pembelajaran tatap muka adalah SMP Negeri 4 Surakarta, SMP Al Azhar Sifa Budi, dan MTsN Surakarta. Dimulainya Pembelajaran tatap muka ini disambut gembira orang tua murid. (Baca juga: FSGI Sebut Masalah PJJ hingga Kini Tak Bisa Diatasi )

"Anak anak sudah bosan di rumah, inginnya bertemu teman walau harus jaga jarak 1,5 meter," kata Bambang Darmadi, orang tua siswa kelas 9 SMP Negeri 4 Surakarta disela sela mengantar anaknya menjalani rapid tes, Senin (2/11/2020).

Saat menjalani pembelajaran jarak jauh atau daring, awalnya tidak masalah. Namun setelah sekitar 8 bulan, anaknya mulai mengeluh jenuh. anaknya ingin belajar tatap muka dengan gurunya. "Matematika, dan IPA itu khan harus diterangkan tatap muka. Kalau daring khan kurang paham," urainya.

Anaknya sering bertanya kapan sekolah tatap muka dimulai. Dirinya kesulitan menjawab dan meminta anaknya untuk menunggu pengumuman sekolah. Dirinya bersyukur SMP 4 Surakarta dan dua sekolah lainnya mendapat kesempatan untuk mengawali pembelajaran tatap muka di solo. Sekaligus menjadi percontohan untuk sekolah lainnya sebelum pembelajaran tatap muka diperluas. (Baca juga: Ribuan Formasi CPNS Guru Kosong, Ini Langkah Kemendikbud )

Dengan adanya rapid test sebelum pembelajaran tatap muka dimulai, orang tua merasa lebih tenang. Pemberitahuan sudah diberikan sekitar 1 bulan lalu saat rapat orang tua dengan guru."Semoga semuanya berjalan lancar," ucapnya.

Dirinya tidak khawatir muncul klaster Covid-19. Dengan kembali digelarnya pembelajaran tatap muka, dirinya merasa senang karena anak anak lebih bersungguh-sungguh. "Selain sudah jenuh, kalau lewat daring saja tidak maksimal," paparnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Surakarta, Sri Wuryanti mengemukakan, guru dan karyawan telah menjalani rapid tes terlebih dahulu. Jika hasilnya reaktif, maka akan dipersilahkan bekerja dari rumah terlebih dahulu. Setelah guru dan karyawan, kemudian para siswa yang akan menjalani pembelajaran tatap muka menjalani rapid tes terlebih dahulu. (Baca juga: 4.800 Siswa Ikut Tapak Tilas Sejarah Pergerakan Kemerdekaan Indonesia )

Agar tidak terjadi kerumuman rapid tes dibagi dalam beberapa kelompok. Jika ada yang reaktif, maka tidak diperkenankan masuk terlebih dahulu. Setelah pembelajaran tahap pertama, mereka akan menjalani rapid tes lagi guna memantau kondisinya.

Kemudian, siswa yang akan masuk pembelajaran tahap kedua giliran akan menjalani rapid test. Pihaknya meminta kedispilinan orangtua agar siswanya tidak sampai terpapar COVID-19. Bagi orang tuanya yang ragu ragu anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka, maka diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Sementara dari pantauan saat rapid test di SMP Negeri 4 Surakarta, penerapan protokol kesehatan berjalan ketat. Saat masuk, mereka dicek suhu, cuci tangan dengan sabun dan jaga jarak.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2824 seconds (0.1#10.140)