Rancang Permainan Edukasi Lalu Lintas, 3 Mahasiswa ITS Raih Medali Emas

Jum'at, 06 November 2020 - 00:10 WIB
loading...
Rancang Permainan Edukasi Lalu Lintas, 3 Mahasiswa ITS Raih Medali Emas
(kiri ke kanan) Btari Aliya Tsabitah, Erlinda Argyanti Nugraha, dan Anggun Wahyuni yang tergabung dalam Tim Sinpsher. Foto/Dok/Humas ITS
A A A
JAKARTA - Tiga mahasiswi ITS merancang permainan bertemakan edukasi lalu lintas . Permainan edukasi inipun berhasil menyabet emas pada Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang TIK (Gemastik) XIII 2020 pada kategori perlombaan Pengembangan Aplikasi Permainan.

Tim mahasiswa ITS Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menamakan inovasinya My Driving Academy. Game puzzle card ini dirancang oleh Btari Aliya Tsabitah, Erlinda Argyanti Nugraha, dan Anggun Wahyuni yang tergabung dalam Tim Sinpsher. (Baca juga: Dua Profesor ITB Dapat Penghargaan Internasional atas Penelitian Sains )

Tim ini mendapatkan ide untuk membuat game edukasi lalu lintas yang menarik, dengan harapan supaya anak-anak yang memainkan game ini lebih sadar akan pentingnya etika berlalu lintas. “Kami juga ingin menanamkan sikap berpikir sebelum bertindak pada game kami yang bisa dilihat dari mekaniknya,” ujar Btari Aliya Tsabitah atau yang akrab disapa Tari melalui siaran pers, Kamis (5/11).

Selaku ketua tim Sinpsher, Tari mengungkapkan, dalam My Driving Academy ini pemain akan berperan sebagai pengemudi. Nantinya pemain harus menyelesaikan level yang ada dengan mencapai titik-titik tujuan destinasi yang disimbolkan dengan pinpoint berwarna merah. Selanjutnya, untuk bergerak pemain harus menggunakan kartu pergerakan yang terletak di tengah bawah layar. “Dan kartu-kartu tersebut harus disusun pada wadah kartu di atasnya untuk menentukan arah pergerakan,” jelasnya.

Dikatakan Tari, game ini juga dilengkapi dengan tombol GO yang terletak di kanan wadah untuk pemain bisa mulai mengemudi. Sehingga dari proses penyusunan kartu dan menekan tombol GO tersebut mobil pemain akan bergerak sesuai kartu-kartu yang sudah disusun. (Baca juga: Kemendikbud Kenalkan 2 Skema Pendanaan Baru bagi Perguruan Tinggi )

“Mekanik drag-n-drop card yang diterapkan ini dibuat agar tidak hanya mengajari mengenai edukasi etika berlalu lintas, namun juga mengajari cara menyusun strategi dan rute paling efektif untuk sampai ke tujuan,” ungkapnya.

Mahasiswi asal Kota Malang ini juga menjelaskan bahwa My Driving Academy buatan timnya memiliki beberapa rintangan yang seringkali ditemui di jalanan seperti halnya pada dunia nyata. Mulai dari roadwork atau perbaikan jalan, terdapat kendaraan lain, serta lampu lalu lintas dan orang yang menyebrang.

Lebih lanjut mengenai My Driving Academy, game ini juga dilengkapi beberapa fitur. Antara lain fitur health atau nyawa pemain yang menunjukkan sisa berapa lama pemain bisa memainkan game ini, fitur bensin yang menjadi batasan pergerakan pemain, dan juga terdapat fitur sabuk pengaman dalam bentuk toggle yang fungsinya untuk meningkatkan kesadaran pemain akan pentingnya memakai sabuk pengaman.

My Driving Academy ini juga memiliki scoring system, di mana terdapat tiga bintang yang bisa didapatkan oleh pemain. Masing-masing memiliki indikator tersendiri, yakni bintang pertama didapat apabila pemain mematuhi peraturan lalu lintas, bintang kedua didapat apabila pemain mengemudi dengan aman, dan bintang ketiga bisa didapat apabila pemain menghemat bensin.

Untuk pembagian kerja, Tim Sinpsher membagi sesuai keahlian masing-masing. Tari bertugas sebagai artis, membuat aset-aset di game, dan juga beberapa tampilan visual desain sebuah sistem (UI). Untuk Erlinda dan Anggun sendiri bertugas sebagai programmer. Lebih tepatnya, Erlinda membuat mechanic card-nya, serta tutorial, sedang Anggun membuat program pergerakan mobil dan rintangan-rintangan yang ada. “Pengerjaannya ini kami lakukan dari bulan Agustus hingga September serta terdapat penambahan-penambahan pada Oktober lalu,” terangnya.

Tari mengaku saat proses pembuatan banyak ditemui kendala. Namun semua bisa teratasi karena timnya banyak menerima bantuan dari dua dosen Lab Grafik, Interaksi, dan Game (GIGa) Departemen Teknik Informatika. Hingga akhirnya, Tim Sinpsher berhasil menorehkan prestasi di kompetisi akbar bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yakni di ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang TIK (Gemastik) XIII 2020 yang digelar di Universitas Telkom, beberapa waktu lalu. Tim ini berhasil menyabet emas pada kategori perlombaan Pengembangan Aplikasi Permainan.

Tari berharap dengan medali emas yang didapat Tim Sinpsher ini bisa menginspirasi teman-teman perempuan lain supaya mereka tidak berpikir kategori perlombaan Pengembangan Aplikasi Permainan hanya berisikan laki-laki saja. Tari juga berharap, My Driving Academy ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi anak-anak sejak usia dini tentang etika berlalu lintas.

“Harapan kami, Tim Sinpsher bisa melanjutkan dalam mengembangkan game-game lain dan kembali berkompetisi di Gemastik tahun depan,” pungkas mahasiswi yang tergabung dalam admin Lab GIGa ini.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1640 seconds (0.1#10.140)