BANDUNG - Dinas Pendidikan (Didik) Jawa Barat mendorong siswa SMA/SMK di Jabar berani terjun berwirausaha melalui Sekolah Juara sebagai salah satu program prioritas Disdik Jabar.
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, melalui Sekolah Juara, pihaknya mendorong siswa SMA/SMK di Jabar terjun berwirausaha, termasuk menciptakan berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. (Baca juga: Kemendikbud Danai Program 'Belajar di Luar Kampus' Rp350 Miliar )
Dedi menjelaskan, Sekolah Juara merupakan inovasi yang digagas sesuai visi misi Jabar Juara Lahir Bandung dengan Kolaborasi dan Inovasi serta berbasiskan kurikulum 2013 tentang pendidikan budaya dan karakter Jabar.
"Di masa pandemi (COVID-19), ada kurikulum yang disederhanakan. Kita juga ada kurikulum darurat dan kurikulum muatan lokal Jawa Barat," ujar Dedi di Bandung, Minggu, (15/11/2020).
Menurut Dedi, lewat perpaduan kurikulum muatan lokal Jabar dan kurikulum darurat di masa pandemi COVID-19, para siswa diharapkan mampu mencari peluang berwirausaha dengan berbagai kegiatan ekstra kulikuler di sekolah. Selain itu, siswa diharapkan tidak jenuh menghadapi sistem belajar dalam jaringan (daring) selama pandemi COVID-19. (Baca juga: Kemenag Bangun Laboratorium Keagamaan dan Sapa Para Guru Madrasah di Daerah 3T )
"Kemudian, bagaimana pendidikannya itu bisa berkarakter. Lalu, lewat penggabungan mata pelajaran, diharapkan siswa tidak lagi disibukkan oleh kurikulum yang sangat sukar dilakukan siswa saat pembelajaran daring," jelasnya.
Lewat Sekolah Juara, lanjut Dedi, siswa pun diharapkan mampu menjadi wirausaha muda sekaligus menciptakan produk-produk berdasarkan pemikirannya sendiri. Hal itu pun dapat menjadi langkah awal bagi mereka sebelum terjun langsung ke masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan.
"Dari situlah nanti akan muncul anak-anak didik di SMA maupun SMK yang mampu berwirausaha, mampu menciptakan produk-produk baru, dan mampu secara pengetahuan yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya. (Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Merdeka Vokasi, Ini Skema Jalur Cepat SMK-D2 )
Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi mengatakan, melalui Sekolah Juara, pihaknya mendorong siswa SMA/SMK di Jabar terjun berwirausaha, termasuk menciptakan berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. (Baca juga: Kemendikbud Danai Program 'Belajar di Luar Kampus' Rp350 Miliar )
Dedi menjelaskan, Sekolah Juara merupakan inovasi yang digagas sesuai visi misi Jabar Juara Lahir Bandung dengan Kolaborasi dan Inovasi serta berbasiskan kurikulum 2013 tentang pendidikan budaya dan karakter Jabar.
"Di masa pandemi (COVID-19), ada kurikulum yang disederhanakan. Kita juga ada kurikulum darurat dan kurikulum muatan lokal Jawa Barat," ujar Dedi di Bandung, Minggu, (15/11/2020).
Baca Juga:
Menurut Dedi, lewat perpaduan kurikulum muatan lokal Jabar dan kurikulum darurat di masa pandemi COVID-19, para siswa diharapkan mampu mencari peluang berwirausaha dengan berbagai kegiatan ekstra kulikuler di sekolah. Selain itu, siswa diharapkan tidak jenuh menghadapi sistem belajar dalam jaringan (daring) selama pandemi COVID-19. (Baca juga: Kemenag Bangun Laboratorium Keagamaan dan Sapa Para Guru Madrasah di Daerah 3T )
"Kemudian, bagaimana pendidikannya itu bisa berkarakter. Lalu, lewat penggabungan mata pelajaran, diharapkan siswa tidak lagi disibukkan oleh kurikulum yang sangat sukar dilakukan siswa saat pembelajaran daring," jelasnya.
Lewat Sekolah Juara, lanjut Dedi, siswa pun diharapkan mampu menjadi wirausaha muda sekaligus menciptakan produk-produk berdasarkan pemikirannya sendiri. Hal itu pun dapat menjadi langkah awal bagi mereka sebelum terjun langsung ke masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan.
"Dari situlah nanti akan muncul anak-anak didik di SMA maupun SMK yang mampu berwirausaha, mampu menciptakan produk-produk baru, dan mampu secara pengetahuan yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya. (Baca juga: Kemendikbud Luncurkan Merdeka Vokasi, Ini Skema Jalur Cepat SMK-D2 )
halaman ke-1 dari 2
- 1
- 2
Berita Terkait
- Kemendikbud Tunda Asesmen, P2G: Yang Diperlukan Evaluasi Pendidikan Nasional
- 1.385 Sekolah Rusak Akibat Banjir di Kalsel, Ini Langkah Kemendikbud
- 15 Ribu Mahasiswa akan Dikirim untuk Bantu PJJ di Sekolah
- Catatan Kritis untuk Pengelolaan Guru dan Tata Kelola Pendidikan Nasional
- PAUD, Pendidikan Difabel dan Informal Wajib Masuk PJP Nasional
- Asesmen Nasional Diundur ke September-Oktober
- Mantap, Dua Mahasiswa Unusa Tembus Kompetisi Bangkit 2021
- PGRI: Peta Jalan Pendidikan Perlu untuk Meningkatkan Profesional Guru
- Kemendikbud Data 103 Sekolah Rusak Akibat Gempa di Sulbar
- Disdik Sulsel Dorong 19 SMK Jadi Badan Layanan Umum Daerah

TULIS KOMENTAR ANDA!