Kemendikbud Luncurkan Merdeka Vokasi, Ini Skema Jalur Cepat SMK-D2

Jum'at, 13 November 2020 - 22:07 WIB
loading...
Kemendikbud Luncurkan...
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto. Foto/Dok/Humas Kemendikbud
A A A
JAKARTA - Kemendikbud meluncurkan program Merdeka Vokasi . Salah satu program yang diusung adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)-Diploma 2 (D2) Jalur Cepat. Skema ini memungkinkan siswa SMK ini dapat lebih cepat untuk mendapat kompetensi tinggi melalui mekanisme yang lebih praktis.

Sejatinya, program ini merupakan realisasi link and match dunia pendidikan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Ada tiga pihak yang terlibat untuk agar program ini terwujud yakni SMK, pendidikan tinggi vokasi (PTV) yang terdiri dari politehnik, akademi komunitas, universitas/institut dan sekolah tinggi yang memiliki program D2 dan pihak ketiga adalah DUDI. (Baca juga: PGRI: Digitalisasi Pendidikan akan Sia-sia tanpa Pembenahan Infrastruktur )

Keterlibatan DUDI ini penting sebab program ini harus berbasis pada kebutuhan nyata DUDI. Dimana DUDI saat ini membutuhkan lulusan yang memiliki hardskill dan softskills yang memiliki mental siap kerja dan siap belajar sepanjang hayat.

Untuk bisa mendapatkan Diploma Dua, peserta didik Program Jalur Cepat SMK-D2 yang telah menjalankan pendidikan di SMK selama tiga tahun (termasuk praktik kerja lapangan selama enam bulan), dapat secara merdeka memilih meneruskan langsung satu setengah tahun pendidikan di PTV (termasuk satu tahun magang).

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto menjelaskan skema ini yakni nantinya siswa menempuh enam semester di SMK. Dilanjutkan dengan tiga semester menjadi mahasiswa di level pendidikan tinggi. "Jadi pengalaman bekerja di industri akan lebih banyak," katanya saat membuka peluncuran kedua Program Merdeka Vokasi melalui siaran pers, Jumat (13/11). (Baca juga: Vokasi UI Beri Pelatihan Wirausaha Mandiri Digital Art untuk Anak dan Remaja )

Wikan menjelaskan, syarat khusus lainnya adalah adanya penyusunan kurikulum bersama antara SMK, PTV dan DUDI sejak semester satu hingga sembilan. Tidak hanya menyusun kurikulum bersama, lanjut Wikan, selama sembilan semester itu para dosen dan expert DUDI akan bergabung dengan guru SMK untuk mengajar para siswa SMK sejak kelas 10 sampai mereka lulus D2 pada semester 9.

"Capaian pembelajaran selama di SMK akan diakui atau berbobot sekitar 18 SKS (sudah ditempuh) ketika mengawali masuk ke level pendidikan tinggi di PTV," ujarnya.

Mantan Dekan Vokasi UGM ini menerangkan, selama minimal satu semester saat SMK nanti waktu pembelajaran akan dialokasikan untuk program Praktek Kerja Industri (Prakerin). Lalu selama di perguruan tinggi nanti agar softskill dan karakter kebekerjaan para mahasiswa semester delapan dan sembilan mengalokasikan dua semester untuk magang di DUDI. Dengan kuatnya softskills dan karakter ini maka otomatis hardskillsnya juga semakin terasah dan semakin matang. (Baca juga: FRI: Dunia Kampus dan Industri Masih Sering 'Berkonflik' soal Inovasi )

Program magang di semester delapan dan sembilan merupakan program magang yang dilakukan di DUDI maupun dalam program Pembelajaran Industri, yaitu pembelajaran di PTV berbasis produksi atau jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di DUDI.

Program ini terinspirasi oleh Dual System yang diterapkan di Pendidikan Vokasi Jerman,yaitu magang sambil kuliah, di industri.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Link Pengumuman Hasil...
Link Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Kemendikbud dan Kemenag 2024
Kemendikdasmen Pamer...
Kemendikdasmen Pamer Hasil Karya Kursus dan Pelatihan, Inovasi Kecantikan hingga Mode
Dana PIP Kemdikbud 2024...
Dana PIP Kemdikbud 2024 Cair, Bagaimana Cara Penarikannya?
Minimnya Jumlah Mahasiswa...
Minimnya Jumlah Mahasiswa Vokasi Jadi Tantangan Pemerintah
Polmed Gelar Diskusi...
Polmed Gelar Diskusi Memperkuat Peran Pendidikan Vokasi dalam Pembangunan
Ditjen Pendidikan Vokasi...
Ditjen Pendidikan Vokasi Luncurkan Buku untuk Hadapi Dinamika Dunia Kerja
Mengenal Wahyudi Aksara,...
Mengenal Wahyudi Aksara, Guru Muda yang Nyalakan Pelita di Tanah Borneo
Wahyudi, Guru Inspirator:...
Wahyudi, Guru Inspirator: Melampaui Keterbatasan, Menembus Segala Hambatan Menjadi Kemungkinan
Lebih dari Sekadar Mengajar,...
Lebih dari Sekadar Mengajar, Wahyudi yang Mendidik dengan Hati
Rekomendasi
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
Arus Balik Lebaran Dimulai,...
Arus Balik Lebaran Dimulai, Tol Japek Arah Jakarta Macet Malam Ini
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Prestasi Timnas Indonesia...
Prestasi Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
Berita Terkini
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
4 jam yang lalu
SPMB 2025 Dibuka Mei,...
SPMB 2025 Dibuka Mei, Ini Jadwal Resmi Pengganti PPDB dari Kemendikdasmen
5 jam yang lalu
Biaya Kuliah Kedokteran...
Biaya Kuliah Kedokteran di 5 PTN Pulau Sumatera Jalur Mandiri 2025: Unand, Unsri, USK, USU, dan Unri
8 jam yang lalu
Profil Pendidikan Ray...
Profil Pendidikan Ray Sahetapy, Aktor Legendaris Indonesia
11 jam yang lalu
FKH Unair Masuk 100...
FKH Unair Masuk 100 Besar Dunia di QS WUR 2025: Satu-Satunya di Indonesia!
13 jam yang lalu
7 Perguruan Tinggi di...
7 Perguruan Tinggi di Indonesia yang Punya Hutan Kampus, Luasnya Berhektare-hektare
14 jam yang lalu
Infografis
China Luncurkan AI Baru...
China Luncurkan AI Baru Manus, Pintar Analisis Pasar Saham
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved