Unej, Kampus Pertama di Indonesia Dapat Pengakuan Awareness Program Schools
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember tak henti-hentinya menggodok persiapan internalnya menuju Kampus Merdeka , persiapan tersebut dibahas dalam Webinar dengan tema “Pengelolaan Resiko Teknologi Informasi dan Pengendalian Internalnya Dalam Kampus Merdeka” yang digelar selasa (24/11).
Dekan FEB, Prof. Istifadah, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan indikator untuk merealisasikan program kampus merdeka. Indikator kinerja utama yaitu untuk memfasilitasi para mahasiswa FEB maupun mahasiswa Universitas Jember. (Baca juga: Tingkatkan Mutu Lulusan, UNS Dirikan Lembaga Sertifikasi Profesi )
"Saat ini institusi pendidikan harus menggalang kerja sama sebanyak-banyaknya dengan industri agar learning outcome lulusan bisa tercapai," kata Istifadah melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (26/11/2020).
Sementara itu, Direktur Eksekutif IIA Indonesia, Nur Abdillah mengatakan, untuk saat ini Universitas Jember menduduki peringkat 12 Dunia dalam Awareness Program Schools pada 5 Novenber 2020. “Universitas Jember dapat bersaing dengan 24 Universitas dunia, dan Universitas Jember merupakan Universitas pertama di Indonesia yang mendapatkan pengakuan dalam program ini,” ungkapnya.
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengapresiasi atas penghargaan Awareness Program Schools dan akan menjadi tantangan bagi Universitas Jember. (Baca juga: Kukuhkan Guru Besar Terbanyak, UIN Sunan Gunung Djati Catatkan Rekor )
Menurutnya, Institusi tidak akan lepas dari permanfaatan teknologi informasi “Apalagi era revolusi 4.0 sivitas akademika tentu dituntut dengan dunia digital, tidak ada lagi alasan gaptek,” tegasnya. Pasalnya, Universitas Jember sejak lama menggunakan sistem informasi digital baik layanan ataupun pembelajaran.
Kegiatan Wabinar “Pengelolaan Resiko Teknologi Informasi dan Pengendalian Internalnya Dalam Kampus Merdeka” dibagi menjadi dua sesi meliputi sesi 1 Moderator, Dr. Agung Budi Sulistiyo, (Kaprodi S1 Akuntansi FEB UNEJ) dengan Narasumber Rama Kurnia, (Governor-Academic Relation Committee The Institute of Internal Auditors Indonesia) dan Abdiansyah Prahasto, (Associate Director deloitte).
Kemudian sesi 2 Moderator Alfi Arif, (Dosen Akuntansi FEB UNEJ) dengan Narasumber Muhammad Panjiwinata, (Ketua Umum Ikatan Alumni STAR BPKP) dan Siti Maria Wardayati, (KPS S2 Akuntansi FEB UNEJ).
Dekan FEB, Prof. Istifadah, dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan indikator untuk merealisasikan program kampus merdeka. Indikator kinerja utama yaitu untuk memfasilitasi para mahasiswa FEB maupun mahasiswa Universitas Jember. (Baca juga: Tingkatkan Mutu Lulusan, UNS Dirikan Lembaga Sertifikasi Profesi )
"Saat ini institusi pendidikan harus menggalang kerja sama sebanyak-banyaknya dengan industri agar learning outcome lulusan bisa tercapai," kata Istifadah melalui keterangan elektronik yang diterima SINDOnews, Kamis (26/11/2020).
Sementara itu, Direktur Eksekutif IIA Indonesia, Nur Abdillah mengatakan, untuk saat ini Universitas Jember menduduki peringkat 12 Dunia dalam Awareness Program Schools pada 5 Novenber 2020. “Universitas Jember dapat bersaing dengan 24 Universitas dunia, dan Universitas Jember merupakan Universitas pertama di Indonesia yang mendapatkan pengakuan dalam program ini,” ungkapnya.
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengapresiasi atas penghargaan Awareness Program Schools dan akan menjadi tantangan bagi Universitas Jember. (Baca juga: Kukuhkan Guru Besar Terbanyak, UIN Sunan Gunung Djati Catatkan Rekor )
Menurutnya, Institusi tidak akan lepas dari permanfaatan teknologi informasi “Apalagi era revolusi 4.0 sivitas akademika tentu dituntut dengan dunia digital, tidak ada lagi alasan gaptek,” tegasnya. Pasalnya, Universitas Jember sejak lama menggunakan sistem informasi digital baik layanan ataupun pembelajaran.
Kegiatan Wabinar “Pengelolaan Resiko Teknologi Informasi dan Pengendalian Internalnya Dalam Kampus Merdeka” dibagi menjadi dua sesi meliputi sesi 1 Moderator, Dr. Agung Budi Sulistiyo, (Kaprodi S1 Akuntansi FEB UNEJ) dengan Narasumber Rama Kurnia, (Governor-Academic Relation Committee The Institute of Internal Auditors Indonesia) dan Abdiansyah Prahasto, (Associate Director deloitte).
Kemudian sesi 2 Moderator Alfi Arif, (Dosen Akuntansi FEB UNEJ) dengan Narasumber Muhammad Panjiwinata, (Ketua Umum Ikatan Alumni STAR BPKP) dan Siti Maria Wardayati, (KPS S2 Akuntansi FEB UNEJ).
(mpw)